Anniversary party

1490 Words
Hari H anniversary party, bertempat di sebuah ballroom hotel yang masih milik Abimanyu grup sudah di sulap sedemikian rupa meriah untuk memperingati ulang tahun perusahaan itu. Tampak eyang, papa Chandra dan mama Vita sibuk menyapa tamu-tamu undangan dari teman dan kolega bisnis. Seluruh karyawan dan keluarga serta adik-adik papa Chandra juga sudah mulai berdatangan, kecuali 2 anak papa Chandra yang sedari tadi tidak kelihatan. Ya Gibran dan Mikhayla masih ruwet di tempat lain, terutama Mikha. " Yakin elo nyuruh elo pake gaun ini? nggak malu-maluin ntar?" tanya Mikha ke sekian kalinya. " Uda pake aja, bagus kok, tapi nggak tau lagi pas elo pake gimana hasilnya? kan elo dari kemaren makan Mulu. Ha ha ha." ledek Gibran yang langsung mendapat lemparan sepatu kets Mikha. " Sialan elo!" sungut Mikha begitu sepatunya mendarat sempurna di kepala Gibran. " Ampun nih cewek, sakit bego! kalo gue sampe gegar otak gimana!?" omel Gibran sambil menggosok kepalanya yang terkena lemparan sepatu Mikha. " Biarin, weeekk..." balas Mikha sambil menjulurkan lidahnya, " Udah...udah...kalian ini sodaraan tapi perang Mulu dari tadi. Gib, elo sana tunggu di ruang tunggu. Serahin adik elo sama gue, gue jadiin dia gadis manis dan cantik." ujar Maria yang dengan santainya mendorong Mikha ke dalam fitting room butiknya. Mikha pasrah dan menurut saja dengan Maria. Sebelumnya Maria dan Gibran berdebat mengenai gaun yang malam ini akan di pakai oleh Mikha. Setelah perdebatan panjang akhirnya mereka sepakat dengan gaun merah maroon panjang dengan punggung terbuka berpotongan one shoulder dan belahan panjang di paha. Begitu Mikha memakainya Maria begitu takjub karena baju itu pas dan cocok sekali dengan tubuh Mikha yang juga semampai dan memberi kesan sexi padanya. " Waaahhh....gue nggak nyangka, bagus banget....top banget deh. Ah jadi pengen nangis gue..." puji Maria yang hampir menangis melihat hasil karyanya yang terlihat bagus di tubuh Mikha. "Marie...beneran nih gue pake baju ini? apa nggak terlalu terbuka ini buat ke pesta anniversary?" tanya Mikha meyakinkan begitu melihat punggung mulusnya terekspose dan kaki jenjangnya terkspose. " Nggaklah Mik...toh juga bagian bawahnya ini bertumpuk, jadi nggak kelihatan kalo ada belahannya. Kalo kamu jalan baru deh kelihatan belahannya. Bagus banget kok ini. Eh ayo di make up dikit, biar kelihatan fresh." Maria lagi-lagi menyeret Mikha dengan santai ke ruang make up-nya. " Gib, adek elo Uda selesai nih, jangan kaget yaaa..." ujar Maria yang sudah berdiri di depan Gibran. " Yaudah cepetan, jam berapa ini." omel Gibran, " Mik....keluar gih," teriak Maria memberi kode, tak lama keluarlah orang yang di tunggu dari balik tirai. Gibran tercengang, shock dan juga kagum begitu Mikha sudah ada di depannya. Jantungnya kali ini benar-benar mau melompat dari tempatnya. Di depannya Mikha yang ini siap membuat siapa saja tak henti memandangnya. " Woi! biasa aja tuh mata, Napa? gue aneh ya pake ginian? gue ganti aja deh." tanya Mikha begitu tak mendapat respon dari Gibran yang hanya menatapnya tanpa berkedip. " Nggak kok, Uda pake ini aja, Cantik." komen Gibran pada akhirnya. Setelah itu keduanya pamit menuju lokasi acara. Begitu sampai semua mata memandang takjub pada Mikha yang memang malam ini jadi makin cantik. " Wah Gib, akhirnya bawa pasangan juga." goda seorang, " Ngawur" elak Gibran. Tapi tak lama mereka berbincang datanglah Dylan dan Bella. Bella tercengan melihat Mikha ada di pesta itu, apalagi melihatnya tampil cantik dan terlihat anggun. Dylan pun tak hentinya memandang ke arah Mikha dan Gibran yang tampak serasi dan terlihat Gibran terus menggandeng gadis itu. Dylan dan Bella berjalan menghampiri Mikha dan Gibran yang notabene tuan rumah acara tersebut. " Wah, nggak nyangka ya ketemu elo lagi disini." sapa Bella dengan sinis ke Mikha. Mikha hanya memotar bola mata malas dan membuang nafas kasar begitu melihat Bella kembali. " Napa gue harus ketemu dia lagi kampret." gumam Mikha yang mendapat pelototan dari Bella, Gibran hanya menahan tawa mendengar umpatan Mikha. " Wah tampaknya kalian saling kenal ya?" tanya seorang kenalan. " Ah iya, dia ini teman SMA saya dulu." jawab Bella dengan sinis. Mikha memasang ekspresi muntah di balik punggung Gibran, Gibran hanya menahan senyum dengan tingkah Mikha. " Owh, iya, Mik, nggak nyangka ya bisa ketemu temen SMA elo disini?" balas Gibran dengan nada sinis. Mikha hanya memberi senyum yang di paksakan." Hey , elo nggak mau ngenalin dia ke kita Lan?" tanya Gibran tenang dengan tatapan tajam ke Dylan. " Oh, akhirnya elo nyapa gue juga Gib, gue hampir lupa, kenalin ini Bella pasangan gue malam ini." balas Dylan dengan tenag dan wajah datarnya. Bella mencengkeram kuat lengan Dylan karena tidak terima di kenalkan sebagai pasangannya, Dylan langsung menatap Bella hingga gadis itu tidak protes lagi. " Trus ini siapa?" balas Dylan yang menunjuk ke arah Mikha. " Nanti elo juga tau." jawab Gibran dengan smirk mencurigakannya. Gibran dan Dylan pun beradu pandang hingga membuat jengah orang-orang di sekitarnya. " Hey, udah dong kalian." Lerai Axel dari arah belakang. " Hai Mik, wah Mikha cantik banget malam ini." sapa Zayn dan Reza yang juga muncul bersamaan. " Wah thanks banget, cuma gue ngerasa aneh aja pake baju kek gini." sahut Mikha tersipu malu atas pujian dari sahabat Gibran. " Lihatin apaan elo Xel?" tegur Gibran begitu mendapati Axel menatap lapar punggung terbuka Mikha, dengan cepat Gibran melepas jasnya dan menyampirkannya di bahu Mikha hingga menutupi punggung Mikha. " Pelit amat elo Gib." cibir Axel. " Wah elo sengaja datang ke pesta kek gini buat ngegaet cowok kaya ya?" sindir Bella begitu para lelaki itu sibuk mengobrol tentang bisnis. Mikha yang sudah malas berhadapan dengan Bella hanya menatap datar Bella. " Hah...kurang kerjaan banget gue. Mending gue tiduran aja di rumah." sahut Mikha malas. Bella masih belum puas mendengar jawaban Mikha, " Dasar matre, gold digger!" umpat Bella agak keras membuat beberapa orang menoleh dan menatap ke arah mereka. Mikha pun kaget dan menatap sengit ke arah Bella yang tersenyum mengejek, " Hah, ini nih contoh mulut yang nggak lulus sekolah, yang pas jaman sekolah taunya fitnahin orang, nindas orang, trus otak pikirannya cuma laki-laki dan burung." balas Mikha dan berlalu begitu dia melihat Gibran berjalan menghampirinya. " Ada masalah? dia ngapain lagi?" bisik Gibran yang bila orang lain lihat mereka tampak seperti pasangan mesra. " Ya biasalah. Udah ah, biarin aja. Buang-buang waktu dan energi ngurusin orang model kek gitu." Mikha menggandeng Gibran dan berjalan ke arah podium. Acara berlangsung meriah dan kini tiba sang MC memberitahukan pengumuman penting. " Nah ini saat yang di tunggu-tunggu, seperti yang para hadirin ketahui, beberapa waktu lalu bapak Chandra Abimanyu selaku penerus generasi ke 2 dari Abimanyu grup telah melangsungkan pernikahannya dengan seorang wanita cantik setelah bertahun-tahun menduda, kini mari kita sambut pak Chandra Abimanyu dengan keluarga kecilnya naik ke atas panggung. Beri tepuk tangan yang meriah!!!" MC itu dengan lantang dan semangat mempersilahkan papa Chandra, mama Vita, Gibran dan Mikhayla naik ke atas panggung. Bella tersenyum sinis begitu melihat Mikhayla ikut naik ke atas panggung, sedangkan Dylan terus mengawasi gerak gerik Gibran di atas panggung. " Selamat malam, terimakasih sudah menghadiri pesta anniversary Abimanyu grup. Baiklah berhubung saya tidak bisa berbasis basi, seperti yang di ketahui saya sudah melepas status duda saya. Beberapa waktu lalu saya telah mempersunting seorang wanita cantik yang saya kenal sejak jaman kuliah saya dulu, kebetulan wanita cantik ini adalah cinta pandangan pertama saya. Yah....namanya takdir meskipun melalui jalan panjang akhirnya kami bisa bersatu, ya...dengan sedikit drama penolakan tentunya. Perkenalkan istri tercinta saya, Kavita Rosalina. Saudara-saudara sekalian bisa memanggilnya Vita. Dan yang di sebelah anak saya Gibran ini....hhhmmm...pasti semua berfikir bahwa gadis cantik dan manis ini adalah pacar Gibran ya...??" papa Chandra dengan semangat memperkenalkan mama Vita dan Mikha, semua tamu undangan penasaran begitu papa Chandra memberikan teka teki perihal sosok gadis bergaun maroon di samping Gibran. " Baiklah....untuk menjawab rasa penasaran saudara-saudara sekalian, perkenalkan gadis cantik nan manis ini adalah Mikhayla Shaffana Gantari. Mikhayla nama panggilannya, gadis cantik ini adalah anak dari istri saya Vita dengan almarhum suami pertamanya yang adalah sahabat saya sejak SMA. Mikha sapa para tamu papa." terang papa Chandra setelah sepersekian menit tak ada jawaban dari para tamu. " Hhhhmmm...selamat malam, ah...perkenalkan nama saya Mikhayla Shaffana Gantari, ya tadi sudah di sebutkan oleh papa Chandra, terimakasih pa. Saya anak mama Vita, jadi saya adik tiri dari kak Gibran dan maaf untuk yang mengira saya pasangannya kak Gibran. Sekian, selamat malam selamat menikmati pestanya. Terimakasih." singkat Mikha memperkenalkan diri dan mengajak Gibran untuk undur diri turun dari panggung. "Oh jadi dia adik tiri si Gibran...hhhmmm...bisalah." batin Dylan dengan penuh dendam. " Sialan, kukira dia pacar cowok itu, ternyata...hhhh..." batin Bella kesal begitu mengetahui kenapa Mikha bisa ada di pesta. " Sayang ayo pulang." ajak Bella yang merasa malu karena sudah mengatai Mikha gold digger. " Pulang aja duluan, naik taxi, aku masih ada urusan." usir Dylan tanpa perasaan, Bella merenggut kesal tapi tidak bisa meluapkan amarahnya karena bisa-bisa Dylan akan memutuskannya tanpa dia sadari bahwa selama ini Dylan tidak pernah sekalipun punya perasaan lebih padanya. Bagi Dylan Bella hanya mainan sesaatnya yang akan di buang begitu Dylan bosan. Akhirnya Bella pulang sendiri seperti suruhan Dylan dengan amarah yang siap meledak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD