“Gimana bisa otak kita di pres kaya gini?” Seluruh karyawan kantor mengeluh setelah dapat perintah dari ketua masing-masing divisi untuk menyiapkan laporan hasil kerja bulanan.
Bukan salah setiap ketua divisi, karena mereka diperintahkan oleh atasannya lagi dan semuanya mengerucut ke atas, terpusat pada Juanda Saputra, selaku CEO dari perusahaan sekuritas Sultan Invest.
Harusnya laporan itu diserahkan besok lusa pada meeting rapat penanggung jawaban hasil kerja bulanan, tapi apalah daya, bawahan kali ini hanya bisa tunduk pada atasan. Dan ini pertama terjadi dalam sejarah mereka kerja di bawah naungan Juanda Saputra. Biasanya kerja santai, gaji serius, yang penting algoritma popularitas perusahaan tidak turun.
Maklum saja, perusahaan sekuritas ini bergerak dibidang online, jika populari
