"Sayang." Alma terkejut mendengar panggilan sayang dari suaminya. Datang tiba-tiba, langsung merangkul pinggang. 'Kesambet apa suamiku, ya Allah?' batin Alma menatap keheranan. Lawan bicara Alma pun menoleh, tersenyum miring dengan tatapan sinis. Jelas dia sedang merendahkan Juanda. "Sayang, lain kali kalau ada bangkai, jangan didekati, tapi jauhi!" Juanda bermain kata. Dia menyindir Rangga dengan tajam dan ikut membalas lirikan sinis. "Apa maksud lu ngatain gua bangkai?" Rangga terpancing. Tatapan sinis berubah tajam. "Seekor lebah gak mungkin menemui bangkai, hanya lalat yang jorok yang suka sama bangkai. Sayang, kamu itu lebah, hanya pantas sama kembang agar bisa menghasilkan madu, bukan lalat yang dekat dengan bangkai, menghasilkan tai." Juanda kembali menyindir Rangga, bahkan di