“Bro, party yuk!” Anjas menyapa Juanda di saat hendak masuk ke dalam mobil. “Gua gak bisa hari ini.” “Why?” Anjas mengerut alisnya—bingung dengan sikap Juanda yang mendadak menolak party, tak seperti biasanya. Juanda sendiri bingung mau kasih jawaban apa. Dia ingin segera pulang ke rumah untuk menemui Alma, tapi tak mungkin harus berkata jujur pada Anjas, yang ada malah diledeki. “Gua ada urusan. Lain kali aja ya,” pungkas Juanda menepuk pundak Anjas, lalu masuk ke dalam mobil dan pergi. Dia memang tak bisa berlama-lama, takutnya Anjas malah mancing dan akhirnya ketahuan alasannya pulang kantor langsung ke rumah, tidak nyangkut ke mana-mana seperti yang sudah-sudah. “Mas.” Alma kaget melihat Juanda masuk ke dalam rumah. Matanya kini menoleh ke arah jam dinding. Tumben sekali pulang