Thanks Lily

1029 Words
Tania kembali kekamarnya dengan perasaan yang tak karuan. Terlebih saat kedua orangtuanya kini semakin mengira jika hubungannya dengan Randy sangatlah dekat. Juga dipenuhi dengan rasa cinta juga kebahagiaan didalamnya. Namun nyatanya, hanya berisi sebuah sandiwara yang begitu memuakkan juga menyiksa batin juga pikiran keduanya. Baru saja Tania memegang gagang pintu kamarnya. Mama Tania kembali memanggilnya dan mulai menanyakan mengapa dress yang Tania kenakan cukup basah. Akhirnya Tania mulai berbohong dan mengatakan jika ia tak sengaja menumpahkan minumannya sendiri ke dressnya. Dan menjadi semakin basah disaat Tania berusaha membersihkannya. Kini pun Mama Tania mulai memeluk hangat tubuh sang putri tercinta. Sebab, ia merasa begitu bersyukur dikala ia ketahui jika hubungan Tania dan Randy sudah menjadi baik dan dekat juga dihiasi dengan cinta. "Semoga saja kalian akan selalu bahagia dan saling cinta ya Nak. Bukan hanya sekarang tapi juga hingga kalian berumah tangga dan menua nanti," ucap Mama Tania dalam peluknya. Sedangkan, kini Tania sudah tak sanggup lagi menahan airmata kepedihannya hingga menganak sungai begitu saja membasahi bahu sang Mama. "Iya Ma. Aamiin. Yasudah Ma kalau gitu, Tania istirahat dulu ya," ucap Tania seraya melepaskan pelukannya dengan perlahan. "Ya ampun putri Mama sampai terharu dan menangis bahagia begini. Iya Nak, selamat tidur ya. Good night honey. Have a nice dream," ucap Mama Tania seraya mengecup lembut dahi Tania. Dan sungguh perkiraan sang Mama kian menbuat hati Tania terluka. "Ya Ma. Have a nice dream too." Ucap Tania seraya memasuki kamarnya. Didalam kamar, tentu saja Tania lembali menitihkan airmatanya. Sebab memang ia merasa sudah tak tahu lagi harus bersikap seperti apa kepada orangtuanya yang begitu bahagia melihat kebersamaannya dengan Randy. Karena memang hanya dengan perjodohan itu mereka akan selamat dari bullyan para netizen dari beberapa foto yang tak pantas dari mereka berdua. *** Tania baru saja pulang dari kantornya. Ia cukup terkejut karena sudah ramai orang dirumahnya. Ternyata mereka semua adalah wedding organizer yang tengah menata dekorasi pertunangan mereka yang nanti malam akan segera dilangsungkan. Tania yang baru saja menyadarinya kini kembali merasakan sesak didadanya. Tanpa mengucap salam Tania berlarian menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia benar-benar tak bisa terima jika hal ini akan benar terjadi. Namun apa boleh buat ketika dikamarnya Tania telah menemukan sebuah dress panjang bewarna maroon dengan highheels setinggi tujuh senti yang bewarna senada kini telah berada diatas ranjangnya. Disertai secarik kertas diletakkan ditengah-tengahnya. Dengan malas Tania mulai menbacanya. Sebab tak sedikit pun ia menginginkan hal ini terjadi. Bagi Tania, jika memang Randy telah menghamilinya sekali pun, lebih baik ia pergi meninggalkan California dan berusaha membesarkannya sendiri sebagai seorang single mother. Namun saat ini, Tania jauh lebih memikirkan akan seperti apa keluarganya nanti jika ia benar-benar pergi dan meninggalkan segalanya hari ini juga. Dear Tania, Mama dan Papa akan tiba dirumah pukul tujuh malam. Pertunangan kalian akan dilangsungkan pukul delapan malam. Ini dress pemberian dari Randy. Mama dan Kak Rena kagum lho Nak dengan pemilihan style Randy. Pasti kamu akan terlihat seperti Miss world Nak hari ini. Semoga kamu bahagia ya Nak dengan pertunangan ini. See you tonight. With love Mama. Aaaaaaaaaaaaaaargh!!!! Tania kembali memekik cukup keras karena ia semakin merasakan kehancuran dalam hidupnya kini telah berada didepan mata. Namun ia tak punya jalan juga pilihan untuk menghindarinya. "Kenapa sejak dulu aku gak pernah bisa menemukan kebahagiaan dalam hidupku! Kenapa mereka semua gak pernah kepengin tahu gimana perasaan aku! Hiks..hiks.. Gimana hancurnya aku disaat mereka putuskan untuk menikahkan aku dengan lelaki b******k itu! Hiks..hiks.. "Aku harus gimana sekarang! Aku harus apaaaaaaaaaa!!!! Hiks..hiks.." umpat Tania seraya memandangi wajahnya yang lusuh dicermin kaca riasnya. Aaaaaaaaaaaaaaaaa!!! Prank.. Prank.. Prank.. Karena Tania semakin merasakan frustrasi dalam dirinya, Tania lempar semua barang yang ada diatas meja riasnya seraya kembali memekik begitu keras. Sehingga Lily, asisten rumah tangganya, tanpa permisi nembuka pintu kamar Tania seraya memeluk Tania erat-erat. Sebab Lily telah mengetahui jika Tania tak sedikit pun bersedia menerima Randy dalam hidupnya. "Miss Tania what happen? Are you okkay?" tanya Lily seraya memeluk erat-erat tubuh Tania. "I'm feeling so broken Lily! I'll die now! Hiks..hiks.. please help me to die now! Hiks..hiks..!!" isak Tania dalam peluknya. "Hey please! Don't you say it again Tania! I know you hate him. I know you can't marry him. But please, remember if you are a smart girl. You are a beautiful girl. You have everything. Your God is blessed you. Not like me. I don't have anything in my life. "I didn't go to school, I didn't have a family, since I was little I was left alone. Until I meet your family. And they were so good at taking care of me also loved me. I believe that they only want the best for you, Tania. So please, don't you ever say like that again. They all love you. trust me Tania," ungkap Lily panjang lebar. Tania kembali memeluk erat tubuh Lily seraya kembali terisak dalam peluknya. Ia merasa begitu berdosa karena telah merendahkan dirinya sendiri juga melupakan semua yang telah Allah SWT limpahkan kepadanya. Mendengar semua perkataan Lily, membuatnya kembali sadar tentang apa yang harus ia lakukan tuk dapat membahagiakan semua orang yang ia cintai didalam hidupnya. "I'm promise Lily. I will become a woman who is more resilient, independent, accepting the situation and be more grateful for my life Lily. And here youre not alone. There is me who will always think of you as my Older Sister. "And Mama, Papa, as well as your parents. Kak Tristan is also your younger brother. we are the family. I really love you. thanks a lot Lily. Thank you for making me aware. I'm so gratefull to have you," jelas Tania panjang lebar. "Oh God. Thank you so much Tania. I love you too as my little young sister. And I'm feel so lucky to have you too," jawab Lily seraya kembali memeluk hangat tubuh Tania. Mulai hari ini, Tania telah berjanji kepada Lily juga kepada dirinya sendiri untuk lebih mensyukuri hidup dan menerima keadaan. Agar ia mampu menjadi seorang wanita yang tangguh nantinya. Lily pun segera menbantu Tania untuk membereskan semua barang-barang miliknya yang kini berserakan dimana-mana. Juga memintanya untuk segera membersihkan diri. Karena tak lama lagi, seseorang yang merias dirinya akan segera datang. Tania pun mengangguk patuh seraya menuruti semua perintah Lily.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD