Goes To Resepsi

1042 Words
"Gak disuruh solat sama Mama, Papa lo, ternyata lo jalanin solat juga?" ledek Randy. "Seburuk-buruknya gue jadi perempuan. Solat itu tetap kewajiban gue walau kadang masih ada yang bolong. Karena setidaknya, gue gak seburuk lo, si manusia cobgkak yang udah lupa sama siapa Penciptanya!" jawab Tania sarkas. "Heh diem lo ya! Lo gak kenal siapa gue! Dan lo gak pernah tahu seperti apa kehidupan gue sebelum ini! Jadi jagan pernah lo coba buat judge gue!" pungkas Randy yang mulai emosi. "Gue juga gak akan Judge lo kalau lo gak mulai judge gue Ran! Gue judge lo juga karena gue punya bukti, sekarang aja lo gak ada niatan buat solat kan? Jadi sekarang kita impas. Lo udah ngerti, gimana rasanya di judge tanpa ada bukti yang jelas!" jelas Tania panjang lebar yang membuat Randy tak mampu berkata. Sebab yang Tania katakan barusan memang ada benarnya. "Okkay fine! Tapi gak sepantasnya juga lo nilai gue serendah itu!" bantah Randy. "Yaudah gue minta maaf! Misi gue mau lewat, sesek banget gue rasanya lama-sama satu ruangan sama manusia sombong yang keras kepala macam lo!" ucap Tania yang kembali membuat Randy merasa terhina. Hingga kini Randy kembali meraih lengan Tania dan menariknya dengan begitu kasar. Sehingga Tania kembali terjatuh kedalam pelukan Randy dan tanpa sengaja kedua telapak tangannya mulai mendarat diatas d**a bidang Randy yang telanjang. Hal itu membuat Tania dapat merasakan degup jantung Randy yang berdetak dengan tenang dan membuat Tania mulai terlena. Kedua mata mereka pun kembali bertemu dan kini Tania mulai menyadari jika mata Randy yang bewarna biru kehijau-hijauan itu terlihat begitu indah dan selalu saja berhasil membuatnya terpesona. "Kalau lo beneran mau minta maaf sama gue. Gak perlu lo hina gue lagi dong. Sekarang gue suami lo Tan. Dan gue rasa gue adalah pemimpin dan derajat gue udah jelas jauh lebih tinggi dibanding lo. So, belajar untuk lebih sopan dan hargai gue!" ucap Randy dengan sopan namun juga sedikit menekan. Kini Tania mulai menundukan kepalanya dan menggeser posisi kedua telapak tangannya dengan menggenggam bathrobe yang Randy kenakan. "Okkay fine. Gue minta maaf, gue janji akan berusaha hargain lo sebagai suami gue. Selagi lo juga bisa menghargai gue sebagai istri lo! Bukan sebagai b***k lo!" jawab Tania dengan terpaksa. "Good. Tapi gue gak suka sama cara lo meminta maaf! Gak ikhlas dan terkesan memaksakan," ucap Randy lagi seraya melepaskan pelukannya secara kasar. Sehingga membuat Tania terjembab begitu saja diatas ranjangnya. Dan Randy berlalu begitu saja dari hadapan Tania seraya, mulai mencari baju miliknya. Sedangkan wajah Tania mulai terlihat merah padam sebab menahan rasa kesalnya atas setiap perlakuan kasar Randy. 'Kapan sih tu manusia bisa bersikap normal sama perempuan. Dasar congkak! Kasar! Keras kepala!' umpat Tania dalam hati seraya menatap tajam kearah Randy. "Ngapain lo ngeliatin gue sampai segitunya? Mulai terpesona lo sama gue? Atau lo lagi ngatain gue lagi dalam hati?" Tania mulai bangkit dari duduknya seraya berdiri tepat dihadapan Randy. "Lagi ngatain lo sepuas gue karena sikap lo ya enggak banget itu! Excusme! Gue capek ribut sama lo!" Kini Randy tak melawannya dan hanya mengepalkan satu tangannya juga merapatkan bibirnya. Bagai igin memukul Tania dengan emosi yang berapi api. Sebelum acara dimulai Tania dan Randy mengelilingi ruangan resepsi mereka dengan tatapan yang kagum. Sebab dekorasi pernikahan mereka memang cukup megah. Dekorasi yang kental dengan tren saat ini yaitu dekorasi klasik modern yang dipadukan dengan lampu yang mewah dan elegan. Kue yang hadir juga masih dalam konsep klasik modern, bentuknya abstrak dengan tambahan detail berupa sugar flower. Dapat dilihat, secara keseluruhan tema pernikahan Tania dan Randy didominasi oleh warna putih yang dipadukan dengan warna-warna kalem elegan yang lain. Tak lupa berbagai hidangan dalam dan luar negeri untuk para tamu yang membuat pernikahan mereka semakin mewah. Kini waktu menunjukan pukul 18.30. Setelah solat Magrib Tania mulai menduduki meja riasnya untuk segera dirias sedemikian cantik oleh seorang profesional yang sejak pagi sudah merias wajahnya. Riasan untuk resepsi Tania dibuat lebih simpel dari saat akad. Alisnya yang sudah tebal hanya dipertegas, sedangkan bibirnya dipoles lipstik pink yang natural, riasan matanya pun sangat minimalis. Namun riasan itu semakin membuat Tania semakin terlihat anggun. Ditambah dengan tatanan rambut dengan teknik twist kemudian tambahkan hair piece sebagai pemanis yang membuat Tania tampil nyaris sempurna. Mahkota model tiara memiliki detail yang berhiaskan aplikasi Kristal yang berpadu dengan embellishment menawan, sehingga sangat pas menampilkan kesan mewah pada pemakainya. Kini pun telah terpasang dikepala Tania. Jenis mahkota model tiara ini sangat tepat saat dipadukan dengan ball gown warna putih dengan siluet a-line yang berkelas dan sepasang stiletto yang berwarna soft,merupakan buatan Cavaprive, semakin cantik dengan tambahan detail charms dari Noma Co. Membuat Tania terlihat bagai Putri dalam sehari. "Mbak Tania ini memang sudah cantik, padahal riasannya hanya mininalis Mbak. Tapi Mbak bak putri kerajaan malam ini,' puji Mbak Diona. "Alhamdulillah, thanks ya Mbak. Ini juga berkat MUA profesional seperti Mbak Diona," jawab Tania. "Sama-sama Mbak Tania. Oh iya Mbak saya tinggal dulu ya," ijin Mbak Diona. "Oh iya Mbak silahkan." Jawab Tania. Kini Tania mulai memutar-mutar tubuhnya didepan cermin. Seraya kembali mengagumi kecantikannya sendiri. Begitu merasa bahagia sebab gaun impiannya kini tengah melekat ditubuhnya. Namun jika teringat dengan siapa saat ini menikah, membuatnya kembali merasa gamang juga sakit hati yang teramat dalam. Sedangkan Randy, kini ia pun terlihat begitu gagah nan tampan dengan tuxedo bewarna senada dengan gaun yang Tania kenakan. Ia pun mulai memandangi dirinya didepan kaca rias. Dengan khayalan jika seorang Syakilla yang kini berada disampingnya. Namun semua itu tak kan pernah terjadi sebab takdirnya saat ini memang Tania. Renata juga Lily, Jennifer dan Sienna, yang telah mengenakan gaun bewarna cream sebagai bridemaids Tania kini kembali menghampiri Tania mulai kembali menuntunnya dan mempertemukannya dengan Randy. Sesaat keduanya mulai terpana dengan keanggunan juga ketampanan dari diri mereka masing-masing. Hingga kini Randy yang mulai melengkungkan satu tangan dipinggangnya dan Tania yang dengan segera menggamitnya dengan senyuman yang ia paksakan. Sebab memang saat ini kedua orangtua beserta keluarga besar mereka tengah turut hadir disana. Hand bouquet yang terbuat dari perpaduan beberapa tangkai bunga tulip dan baby's breath yang membuat penampilan Tania semakin anggun sudah berada digenggaman tangan Tania. Setelahnya keduanya pun menaiki lift dan tetap bergandengan menuju pelaminan. Kini dengan anggunnya mereka berjalan hingga semua mata tertuju kepada keduanya. Bahkan banyak yang saling mengambil gambar atau pun video selama mereka berjalan hingga di pelaminan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD