Kebaya Pengantin

1035 Words
Saat ini Randy juga tidak diperbolehkan untuk pergi ke kantor. Karena Daddynya yang meminta Randy untuk mengerjakan setiap pekerjaannya lewat apartemennya. Daddy nya juga sudah mengumumkan kepada seluruh staff dikantor Randy jika pada hari jum'at nanti, pernikahan Tania dan Randy akan segera dilangsungkan. Maka dari itu mereka semua dapat mengerti jika Randy sudah tak lagi datang kekantornya. Randy kembali menaiki roof top seraya memandangi dengan tatapan yang kosong kesembarang arah dengan sebotol wine yang berada didalam genggaman tangannya. Mengingat setiap kejadian memalukannya bersama Tania. Hingga kemarin ia yang mengecup bibir Tania secara paksa didepan banyak orang. "Lelucon macam apa ini! Bagaimana bisa sebentar lagi aku harus menikahi seorang wanita yang tak pernah aku cintai! Mengapa hal buruk ini terjadi kepadaku! Why God! Whyyyyy!" Randy kembali memekik frustrasi seraya mengacak Rambutnya. Bahkan kini Randy teguk hingga habis sebotol wine yang ada digenggaman tangannya seraya ia lemparkan botol itu asal. Sehingga pecahan kacanya berserakan dimana-mana. Bagai menggambarkan hatinya yang tengah hancur berkeping-keping saat ini. *** Kembali lagi ke hari ini. Oktober 2020. Adzan magrib kini tengah dikumandangkan. Dengan segera Tania seka airmatanya seraya ia hentikan cerita kehidupan lamanya. Setelah satu jam lamanya Tania bercerita ia merasakan sebuah kelegaan didalam hatinya. Syakilla genggam jemari Tania dengan begitu lembut seraya mengelusnya. "Sudah ya Tan. Kamu jangan menangis lagi. Jujur sebenarnya aku gak nyangka jika awal mula pertemuan kamu dengan Randy semenyeramkan itu. Tapi semua itu hanya masalalu kamu Tan. Dan sekarang mungkin memang sudah waktunya kamu untuk memperbaiki diri," ucap Syakilla panjang lebar. "Iya Killa, Bismillah ya," jawab Tania seraya berusaha tersenyum. "Nah gitu dong. Yasudah sekarang kita ajak suami kita solat sama-sama ya," ajak Syakilla. "Iya Killa ayok. Makasih banyak ya karena kamu sudah bersedia mendengarkan setiap ceritaku," ucap Tania. "Iya Tan sama-sama. Jika memang masih banyak lagi yang ingin kamu ceritakan sama aku, tinggal kita buat janji aja. Oke?" ucap Syakilla. "Okkay Killa. Kalau kamu mengijinkan, besok jam sepuluh pagi aku datang kesini lagi ya?" pinta Tania. "Iya Tania boleh. Gak usah sungkan gitu ya," jawab Syakilla. "Alhamdulillah. Terimakasih banyak ya Killa." Ucap Tania dan Syakilla hanya mengangguk seraya tersenyum. *** Benar saja, setelah Tania selesai mengantarkan buah hatinya ke sekolah, ia segera kembali kerumah Syakilla. Beruntungnya Syakilla baru saja menidurkan kedua bayi kembarnya. Sehingga Tania dapat dengan leluasa kembali bercerita mengenai jalan hidupnya kepada Syakilla. "Ya Allah Killa, kamu sampai repot-repot begini siapkan cemilan sama minuman buat aku," ucap Tania tak enak hati. "Ya gak repot dong Tan. Dan aku juga senang kok kalau kamu jadi sering berkunjung kesini. Oh iya kemarin kita sampai dimana ya?" Tanya Syakilla dan kini Tania kembali melanjutkan ceritanya. California 2015 Hari ini hari terakhir Tania dan Randy menyandamg status lajang. Karena besok pagi pernikahan mereka akan segera segera dilaksanakan. Pagi ini kedua orangtua Tania juga Randy baru saja tiba dirumah mereka masing-masing setelah urusan mereka telah selesai. Baru saja Tania selesai melaksanakan solat subuh, ia dikejutkan dengan sebuah kotak berukuran sedang yang berada diranjannya. Baru saja Tania hendak membukanya, ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya. Setelah Tania buka, ternyata Lily yang berada disana. Lily kekamar Tania karena ingin mengantarkannya segelas s**u hangat yang ia minta. Dan Lily juga mengatakan jika ia yang meletakkan disana dikala Tania sedang solat. Lily katakan jika kotak itu adalah pemberian dari sang Mama. Setelah Lily pergi, Tania mulai membuka apa sebenarnya isi dari kotak itu. Yang ternyata berisi sebuah kebaya pengantin yang berasal dari Randy. Karena tertera nama Randy disepucuk surat yang terselip diantaranya. Dear Tania, Maaf kalau lo gak suka sama modelnya. Soalnya gue pilihnya asal dan dadakan. Randy "Gak kreatif banget sih jadi orang! Seharusnya kan bisa dia telpon gue dulu!" ungkap Tania seraya mulai membuka kebaya itu. Kini kedua mata Tania pun mulai berbinar indah saat ia dapati ternyata sebuah kebaya nan cantik yang ada didalam kotak itu. Nantinya Tania akan mengenakan kebaya dengan warna gading, dengan aplikasi yang mewah, seperti payet, manik-manik, dan aplikasi bunga tiga dimensi yang membuatnya tampak anggun. Kebaya itu juga dibuat dengan potongan panjang berekor. Yang akan membuat Tania bak putri kerajaan. Ditambah sanggul ala pengantin adat jawa yang disertai melati tibo dodo membuatnya tampil memesona. "Gak nyangka gue, ternyata selera fashion lo keren juga," puji Tania seraya tersenyum. "Eh ngapain juga ya gue jadi puji-puji tu cowok angkuh!" lanjutnya lagi seraya menyimpan kebayanya didalam walk in closset miliknya. Baru saja Tania hendak membersihkan dirinya sudah ada panggilan video yang masuk ke ponselnya. Namun entah berasal dari siapa. Sebab hanya sebuah nomor yang tertera disana. Karena merasa takut akhirnya Tania putuskan untuk tak mengangkatnya dan segera pergi mandi. Ting..ting..ting..ting.. Baru saja Tania kembali melangkahkan kakinya sebuah pesan sudah masuk keponselnya. Tania mendengkus kesal seraya kembali membalikkan badannya seraya membuka pesannya. Ternyata pesan itu berasal dari Randy dan sungguh Tania kembali kesal dibuatnya. 'Ini gue Randy. Gue lagi sama Mommy sekarang. Angkat video call dari gue dan ini waktunya kita bersandiwara. Balas pesan gue sekarang!' tulis Randy yang terkesan begitu bossy. "My God! That's Randy! Sandiwara? Ya ampun mana ada Mommynya segala lagi! Ish! What I can do now!!" umpat Tania seraya mondar-mandir bagai setrikaan. Ting..ting..ting..ting.. Sebuah pesan dari Randy kembali masuk keponselnya. Dengan segera Tania membukanya. 'Jawab gue Tania! Ini beneran nomor lo kan?' tulisnya lagi. Tania menelan salivanya kasar dan dengan penuh keterpaksaan Tania mulai membalasnya. 'Ya ini gue. Okkay!' jawab Tania degan malasnya. Tanpa menunggu waktu lama Randy kembali menghubunginya. Sungguh jantung Tania berdegup begitu kencang seketika, karena memang benar ada Mommy Randy yang kini tengah bersamanya disebuah boutique terkenal disana. Entah apa yang sedang mereka lakukan dan mengapa mereka meminta Tania segera mengangkat panggilan video dari Randy. "Hello, good morning Honey," sapa Randy dengan manisnya didalam panggilannya. "Morning. What happen Hon?" jawab Tania yang juga berusaha bersikap semanis mungkin. "Hello Beauty. This Mommy. What are you doing now?" tanya Mommy Randy. "Hi Mom. I wanna go bath," jawab Tania yang berusaha ceria. "Oh ya? I'm sorry. Kalau begitu I'll wait you here Honey. Kita sedang berada..." jelas Mama Randy. Yang ternyata ia ingin menunjukkan beberapa model gaun pengantin terbaik di boutique itu untuk pelaksanaan resepsi mereka nanti. Dan Mommy nya juga mengatakan jika Tania harus segera menemui Randy kesana. Sebab Mommy nya ingin mereka segera melakulan pemotretan untuk prewedding mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD