Para Iblis mendengarkan ucapan Tatiana

1173 Words
Sementara di tempat lain Nero yang baru saja bersiap-siap ingin bertemu dengan ibundanya, mendengar ocehan para iblis yang ingin berteleport ke bangsa manusia, bahkan dia pun mendengar ucapan seorang gadis yang berkata dia ingin menjadi pasangan iblis. Peraturan di bangsa iblis mereka tidak bisa memiliki pasangan bangsa manusia terkecuali mereka diinginkan oleh para manusia, mereka yang diinginkan oleh bangsa manusia akan memiliki kekuatan jauh lebih besar dari kaumnya, apalagi cinta bangsa manusia bisa menjadikan mereka seorang Dewa, terlebih mereka bisa memakan makanan layaknya seperti makanan bangsa manusia, memakan darah merah Meraka harus berburu untuk mengisi perut mereka, sementara di antara mereka berimajinasi seperti apa makanan manusia itu yang banyak macamnya.? "Aku ingin menjadi pasangan Iblis saja..!! kalau tidak ada yang menginginkanku..!!" Ini adalah ucapan Tatiana yang didengar para iblis yang jauh berada di atas langit mereka memiliki kerajaan terapung sendiri. Seorang Nero yang mendengar itu melihat para Iblis lainya ingin pergi ke dunia manusia, tentu saja mereka mencari sumber suara itu karena ingin memakan mereka, menghisap darah mereka, Sebab di wilayah di mana Tatiana berada, mereka tidak memiliki pelindung ataupun seorang pembasmi iblis, dan itu memusingkan Nero.. dia tidak ingin bangsa manusia dibantai habis oleh iblis, bahkan mereka mendapatkan gadis yang menginginkan mereka. Sementara saat ini di kediaman Tatiana ibunya kesal dengan ucapan Putri semata wayangnya itu, memangnya apa salahnya jika dia belum punya jodoh, mungkin Tuhan masih membiarkannya untuk bekerja keras agar sukses terlebih dahulu, daripada cepat-cepat menjadi seorang ibu rumah tangga, ini adalah pemikiran ibundanya. "Coba kalian para gadis-gadis itu berpikir yang jernih berpikir yang cerdas..!!jangan cepet-cepet pengen jadi ibu rumah tangga, apa kalian pikir menikah dengan cepat itu mudah..? kalian hanya membayangkan tentang percintaan, apa kalian berpikir bagaimana mengurus anak, membesarkannya, memasak makanan setiap hari, kalian harus bangun pagi-pagi sekali, melayani suami memberikan perhatian penuh pada suami dan anak, membuat kan mereka makanan tiap hari, sarapan pagi, makan siang, makan malam, mengantar anak sekolah, harus cukup dengan uang yang sedikit,dan pandai mengaturnya, apa kalian berfikir sejauh itu..??? Tante pikir kalian cuman menginginkan seorang pria tampan saja, kalian tidak berfikir sejauh itu..?" ucap ibunda Tatiana ini. Karin dan teman-temannya begitu terkejut dengan ucapan ibunda Tatiana, semua itu begitu mengerikan di usia mereka. "eee... Tante kok serem banget sih ngomongnya..?? kita kan masih pengen melajang merasakan memiliki pacar, pacaran bersenang-senang nonton bareng, jalan-jalan, masa ngomongin masalah punya anak dan aduh itu kayaknya kerjaan emak-emak deh..?" ucap Mona. "Ya memang seperti itulah kenyataannya..! kalian berpikirlah..! ketika kalian pacaran lalu menikah, setelah menikah punya anak, setelah punya anak jadi ibu rumah tangga, kalian pikir jadi ibu rumah tangga itu gampang..??? " tanya ibunda Tatiana. "Tante aku belum mau ingin nikah aku masih ingin bersenang-senang..?" ucap Monica dan Karin. "Makanya jadi anak gadis itu jangan cepet-cepet nyari pacar, karena kalau orang pacaran itu nanti kalau hubungannya terlalu jauh, ujung-ujungnya nikah..! saat ini sebaiknya kalian menikmati masa muda kalian..! kumpulkan uang yang banyak biar tidak bergantung pada laki-laki..!" ucap ibunda Tatiana. "Tante terima kasih untuk pangsitnya kami pergi dulu hari sudah sore..? aduh Tante jangan tanpa ngomel nanti cepet tua loh..?" ucap Karin dia ingin mengajak seluruh teman-teman yang keluar dari toserba milik Tatiana ini mereka tidak ingin selalu dinasehati oleh ibunda Tatiana, padahal nasehat orang tua menguntungkan para kaum muda. "Tuh ibu sih, teman-temanku jadi pulang..?" ucap Tatiana yang kesal kalau Ibunya sudah mengoceh tentang masa depan. "Teman-temanmu yang cuma tahu senang-senang itu harus diingat kan, kalau orang tua mereka tidak bisa melihat prilaku anaknya, ibu akan membantunya.., daripada mereka menyesalinya kelak, sama seperti kehidupan kita, ketika Ayahmu meninggal dunia, bukankah ibu sebagai wanita pekerja keras dan.? Ibu ingin mereka itu beruntung, tidak semalang ibu..! nikmati masa muda kalian, berbagi pengalaman, jangan buru-buru nikah punya anak nanti kerepotan..?" ucap ibunda Tatiana ini. "Iya iya Bu...?" jawab Tatiana, sepertinya telinganya sakit lalu dinasehati setiap hari oleh ibunya. "Nah gitu...! sekarang coba kamu bawa pesenan rumah nomor 11 di ujung jalan sana, kita tidak punya kurir untuk mengantarkan pesanannya tapi ini lebih baik, dagangan kita laku..!" pinta sang Ibu. "Ya ampun Ibu udah sore..? kenapa mereka nggak ngambil sih..? Kita kan nggak ada delivery order kalau ibu mau nerima pesanan orang kita harus ngambil karyawan lagi untuk jadi pengirim barang..?"ucap Tatiana. "Udah.., disuruh orang tua nggak usah protes, kamu mau tips nggak..? nanti ongkos antarnya Ibu kasih ke kamu..!" ucap sang ibu yang berusaha membujuk Tatiana agar mau mengantarkan pesanan dari rumah nomor 11 itu. Sementara hari sudah mulai menggelap rumah nomor 11 itu harus melalui sebuah taman, dan ketika masuk rumahnya rumah itu terlihat rimbun dengan taman yang sangat luas sepertinya itu rumah yang sangat besar tapi tidak cukup terawat, seseorang dari rumah itu, memesan beberapa kilo daging sapi dan ayam, juga beberapa rempah. Tatiana meletakkan sebuah box besar skuternya, dia membawa semua pesanan itu dalam sebuah boks yang selalu digunakan ibundanya kalau membeli barang di pasar, tadi yang tidak pernah sadar beberapa ratus iblis sedang berbondong-bondong ke arahnya, meski itu masih beberapa ratus mil jauhnya. Tatiana masuk dengan memencet bel di depan rumah yang terlihat terbengkalai itu, sepertinya rumah itu dulunya sangat bagus megah dan besar, akan tetapi mungkin saja penghuninya sudah pindah, mungkin saja hanya penjaga kebun yang ada di situ, benak Tatiana. "Apakah ada orang..? aku pengantar pesanan makanan..! aku dari toserba..! aku mengantarkan pesanan kalian..?" ucap Tatiana yang berjalan pelan-pelan mengiring skuternya masuk kedalam karena gerbang besar itu tidak dikunci, dia merinding ketika mendengar suara burung hantu. "Puk...puuugghh..."suara burung hantu yang terdengar di telinga Tatiana membuat bulu kuduknya merinding. "Serem amat sih..? ada orang..?? aku yang mengantarkan makanan pesanan kalian..??" ucap Tatiana dengan sedikit mengeraskan suaranya, tiba-tiba dari belakangnya terdengar suara derap langkah kaki, tapi ketika dia menoleh,dia tidak menemukan siapapun, ini begitu mengerikan Tatiana langsung memarkirkan motornya di tengah taman ini, dan dia tidak berani melanjutkan langkahnya lagi. Ketika dia menoleh ke depan, seseorang menyenter wajahnya dan dia langsung berteriak. "Aaaahhhkkkkkk hantu...! jangan ganggu akuuuu....!!!!" teriakan Tatiana yang sangat ketakutan, rumah ini begitu menyeramkan, taman yang tidak terawat padahal rumah ini bergaya abad pertengahan. "ehem...ehem...aku bukan hantu Nona..!" ucap seseorang. Dan Tatiana pun langsung menoleh membuka matanya dia menemukan seorang pria paruh baya, mungkin sosial 50 tahun atau lebih. "Berikan pesananku..!! ini uangnya...! dan berhentilah berteriak..!" ucap pria paruh baya itu dengan wajah yang datar dan tidak ramah. " Maaf, sebentar..?" jawab Tatiana, dia membuka box yang membawa seluruh pesanan dari rumah nomor 11 ini, Tatiana mengeluarkan sebuah kantong belanjaan yang berisi daging sapi dan ayam serta beberapa rempah pada pria tua ini. "Maaf Paman..? uangnya sangat banyak pesanan ini harganya tidak sebanyak ini..?" ucap Tatiana. "Aku tidak membayar sesuai harganya, aku menghargai usahamu untuk datang ke tempat ini, mereka selalu ketakutan untuk datang ke rumah ini..! nanti kalau Aku pesan barang lagi, tolong datang jangan berteriak di sini tidak ada hantu..!" ucap Pria tua itu. "Baik paman, terima kasih..?" jawab Tatiana dan dia pun langsung pergi menghidupkan skuternya dan ingin segera keluar dari rumah yang terlihat angker ini. "Siapa juga yang mau kembali ke sana, tidak mungkin...! aku tidak akan membiarkan ibuku menerima pesanan dari rumah angker ini..!" guman Tatiana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD