Para iblis berdatangan.

1039 Words
Tatiana yang ketakutan buru-buru keluar dari rumah nomor 11 ini, dia berfikir mengapa ibunya asal mengambil pesanan saja, tentu saja ibunya tau rumah siapa saja yang berada di dekat wilayahnya, mereka tau itu hanya sebuah tanah kavling, yang terdapat sebuah rumah kecil untuk tempat penjaganya, maka itu ibunda Tatiana meminta putrinya untuk mengantarkan pesanan dari rumah tersebut. Sementara di rumah itu, pria paruh baya itu tersenyum puas, dia tahu gadis itu berbeda dari manusia biasa, wujud asli rumah ini ternyata dapat dilihat olehnya, dia tidak tahu kalau rumah ini sebenarnya adalah rumah peninggalan leluhur dari Merdas Nero.., sebelum ia diangkat menjadi dewa. "Maaf Ibu aku tidak bisa menyambutmu aku harus turun ke dunia manusia..?" ucap Nero yang langsung mengepakkan sayapnya dan turun ke dunia manusia. "Putraku...putraku...??? Merdas..?? sebentar dulu..? Ibu ingin mengatur jadwal kencanmu..!" ucap sang Ibunda, dia diizinkan untuk datang ke kediaman Nero oleh Morgan. Sementara di tempat Morgan seorang mata-mata yang selalu mengintai di kediaman Nero, mengatakan bahwa Ibunya datang mengunjungi, dia pun memberitahukan niat dan tujuan Ibunya datang ke kastil terapung milik Merdas Nero itu. "Tuanku Morgan yang agung..? panglima Nero menuju ke dunia manusia, dia mendengar seruan seorang gadis yang ingin menjadi pasangan bangsa kita..?" ucap pengawal yang selalu memata-matai kediaman Nero. "Seorang manusia ingin menjadi pasangan hidup Iblis..? sungguh menarik.., apa kau tahu seperti apa rupa gadis itu..?" tanya Morgan. "Maafkan hamba Tuanku..?hamba belum menyelidikinya..?" ucap sang pengawal, tiba-tiba wajah pengawal itu ditampar oleh Morgan hingga terpental dan tersungkur di ujung bangunan. "Berani-beraninya au memberikan berita murahan padaku..?" Ucap Morgan, seperti biasanya pria tampan ini, selalu ingin segala sesuatu itu sajikan dengan sempurna, berita apapun harus detail dan terbukti, dia tidak suka dengan rasa penasaran. "Maafkan hamba Tuanku..? hamba akan mencari berita yang lengkap lagi, ampunkan hamba Tuan ku..? tolong jangan bunuh hamba..?" ucap sang pengawal yang merayap dan berlutut di hadapan Morgan. "Kau akan ku berikan kesempatan kali ini..! tapi kalau kau tidak memberikan kabar yang baik untukku..? jangan pernah kembali ke sini..! atau kau siap menyerahkan nyawa mu..!?" ucap Morgan, dia seorang pimpinan para iblis yang berhati kejam dan dingin, bahkan bangsanya pun tidak segan-segan dibunuhnya, kalau mereka salah dan tidak mengikuti aturan yang dibuatnya. "Terima kasih Tuanku...?" ucap sang pengawal yang ketakutan dia langsung beranjak dari hadapan Morgan, terbang ke luar istana terapung Malik Morgan ini, mereka semua tinggal di atas langit baik Dewa maupun iblis hanya berlainan tempat, tentu saja mereka memiliki jarak batas yang tidak bisa dilewati oleh para dewa atau pun iblis, itu adalah perjanjian langit, agar tidak saling melewati daerah perbatasan, jarak itu dijaga oleh beberapa puluh ribu Dewa dan iblis. Setelah pengawalnya itu pergi dari hadapannya, dia kembali terpikirkan tentang ibunda dari Nero, dia tahu Nero telah meluncur ke dunia manusia, apakah dia benar-benar ingin menjadi dewa kembali..? benak Morgan, dia harus melakukan sesuatu, dia harus membujuk Ibunya Nero kali ini, dan mengunjungi kediamannya di kastil terapung milik Nero. "ya..! aku harus menjerat Ibunda Nero, wanita itu sangat suka dengan permata dan perhiasan..? dia harus memiliki hutang balas budi padaku yang banyak..! sehingga dia harus meyakinkan putranya agar tidak menjadi dewa..!" guman Morgan, sebab Dia sudah terlanjur menyukainya Nero, ini bukan tentang hubungan sejenis, tapi dia menyukai anak buahnya yang terbaik itu, dia ingin menjadikannya sebagai tangan kanannya, orang kepercayaannya yang akan setia melakukan perintah apapun darinya. Sang Iblis Morgan pun, melesat bersama anak buahnya menuju ke kastil milik Nero itu, dia sangat licik dan sudah merencanakan rencana untuk menjerat ibunda Nero. Sementara Tatiana yang baru keluar dari rumah yang terlihat menyeramkan itu, semakin ketakutan ketika melihat makhluk yang belum pernah dilihatnya beterbangan di atas langit, semua orang di kota ini berteriak mereka mengira itu adalah kelelawar vampir yang sangat besar, mereka tidak tau kalau itu adalah para Iblis yang mencarinya. "Ya Tuhan..? apa itu...?? menyeramkan sekali..?" ucap Tatiana yang semakin cepat berjalan menggiring skuternya, semua orang berteriak di malam hari, beberapa orang pelancong bahkan ditangkap oleh mereka. keadaan kota dimana Tatiana berada menjadi kacau-balau mereka berteriak meneriaki "kelelawar raksasa...!! selamatkan nyawa kalian...!!" ucap para pejalan kaki yang berlarian. Merdas Nero begitu geram melihat semua ini, dilakukan oleh para iblis yang berdatangan karena ucapan Tatiana itu, dia tidak bisa menghentikan mereka satu persatu, beberapa ratus orang bisa dikendalikan oleh kekuatannya akan tetapi mereka yang terlebih dahulu terbang menuju bumi, tidak dalam jangkauannya. "Kembalilah kalian..!! ini perintah dari panglima kalian...!!" Pekikan Nero, pada seluruh iblis yang beterbangan menuju dunia manusia bagi mereka yang mendengarkan mereka akan berhenti dan kembali pulang dengan perasaan kesal karena dilarang oleh panglima mereka. "Siapa wanita gila itu..? yang berani berucap ingin menjadi pasangan iblis..? apa dia tidak tahu iblis itu sangat berbahaya..?" gerutuan Nero, dia kesal ada seorang wanita bumi berani berucap ingin menjadi pasangan iblis, dia belum tahu kalau memiliki pasangan dari bangsa manusia bisa mempercepat jalannya menjadi dewa kembali, Nero hanya ingin menghentikan semua kekacauan ini akibat dari ucapan wanita itu. Ternyata para Iblis terbang menuju kearah gadis itu, posisinya tidak jauh dari jangkauan para Iblis, mereka bisa melihat sinar yang keluar dari dalam tubuh Tatiana, apalagi aroma gadis itu, dia memiliki khas bau Dewa, itu yang sangat menggiurkan para iblis untuk menghisap darah gadis itu. "Tuanku Nero..? aku sudah melihat seperti apa wujud wanita itu dia berjalan menggunakan benda .., Aku tidak tahu namanya menuju ke arah selatan dan sedang dikejar oleh para iblis..?" ucap anak buahnya yang mengabari Nero. "ah..sial...?? kenapa aku harus yang membereskan kekacauan yang dibuatnya..? bagaimana aku bisa kembali menjadi dewa kalau mereka sendiri mengetahui kalau aku adalah seorang iblis..?" ucap Nero, yang merasa terbebani akibat dari kata-kata Tatiana yang mengundang para iblis berdatangan ke dunia manusia, ini seperti sebuah kutukan bagi Nero, dia tidak ingin manusia menganggapnya sebagai iblis, leluhur nya tau kalau Mereda Nero, adalah seorang Dewa. Fikirannya mulai menerawang sambil melesat menuju ke arah selatan, dia ingat di dunia manusia dia masih memiliki sebuah rumah tua, yang dijaga oleh Paman penjaga yang sudah berusia lanjut, sebuah rumah mewah bergaya kolonial dari abad ke-18, rumah bergaya Eropa Masa lalu itu, seperti sebuah istana tua yang tidak terawat, Nero berfikir dia harus menumpas para iblis itu selagi dia berada di dunia manusia, dengan begitu Morgan tidak akan mengetahui pembantaian ini, sebab setiap membunuh iblis dia akan mendapatkan kekuatan, agar mempermudah nya menjadi dewa kembali.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD