Dalam pengawasan Merdas Nero

1012 Words
Pertalian Jodoh seperti telah diatur oleh para dewa, dan ini adalah kisah pertalian perjodohan cinta dua orang Dewa yang diturunkan ke dunia manusia, seperti Tatiana yang tidak pernah sadar kalau dirinya adalah reinkarnasi seorang Dewi yang terjatuh ke dunia manusia, reinkarnasinya ini hanya untuk menolong Nero menjadi dewa kembali. "Sungguh kebetulan gadis itu bekerja di perusahaanku..? paling tidak aku mudah memantaunya.."Guman Nero, yang membuka perisainya meskipun kini tubuhnya sudah separuh Dewa tidak menutup kemungkinan bahwa dia bisa terluka ketika bertarung dengan iblis yang memiliki kekuatan tinggi. Ketika membuka baju zirahnya sebuah sayatan dari pedang yang tercetak di antara perut dan dadanya, begitu menyakitkan sifatnya datang membawa obat untuk mengobati luka sayatan pedang itu. "Tuan sepertinya kau habis bertarung..? bisakah kau hentikan sejenak untuk membasmi para iblis itu..?" tanya si Pak Tua yang mengoleskan ramuan obat seperti dedaunan yang telah dia tumbuh menjadi halus, dan ditempelkannya pada luka itu lalu membalutnya dengan kain panjang berwarna putih. "Aku pun ingin seperti itu, layaknya seorang manusia hanya berkutat mencari uang untuk bertahan hidup, tapi aku ingin menjadi Dewa monolong mereka bukan hidup seperti mereka.." Ucap Merdas Nero ini, yang menahan sakit dia telah bertarung melawan iblis lain, yang merupakan sekutu dari Morgan, hampir satu regu dibantainya habis meskipun dia terluka, itu adalah kelompok iblis lainnya yang bernama Billy. Si Pak Tua hanya menghela.nafas saja, tanpa berani berdebat lebih lanjut lagi, dia tau keingin terkuat Tuannya ini adalah menjadi Dewa kembali, diapun memiliki perjanjian agar bisa bereinkarnasi lagi, kelak dengan bantuan Tuan nya ini. "Lalu, apakah Tatiana kesulitan bekerja dengan Thomas..?" Tanya Nero pada pelayan setianya ini. "Saya belum tau Tuan, sepertinya Nona Tatian sangat cerdas hingga Thomas menerimanya, Anda tau Thomas sangat sulit di dekati..?" Ucap Si Pak Tua, pelayan yang sudah sepuh ini, Nero hanya mengangguk dan berfikir beruntung juga gadis itu bisa bekerja di perusahaannya, tapi itu tidak jadi masalah baginya selama Tatiana tidak pernah tau kalau itu adalah perusahaan Nero. "Awasi dia dengan baik, katakan padaku kalau ada Iblis-iblis Morgan yang mengganggunya..!" perintah Merdas Nero pada pelayan manusianya ini. "Baik Tuan muda akan saya awasi..." jawab si pak tua yang sudah tua ini, dia sudah sangat sepuh, dia sangat setia kepada Tuannya. Nero berpikir hebat juga gadis itu bisa bekerja di perusahaan miliknya, bahkan dia lupa kalau dia memiliki perusahaan di dunia manusia dia terlalu sibuk menumpas para iblis agar dia menjadi dewa kembali, dia tidak begitu tertarik dengan kekayaan yang ada di dunia manusia, baginya itu hanyalah tempat singgahnya ketika dia memasuki dunia manusia. "Boleh juga, mungkin dia akan berguna untukku suatu saat nanti..?" benak Merdas Nero. "ehm, darah...darah...ya, darah..." guman Nero, dia tahu gadis itu dapat membuatnya menjadi kuat, menambah kekuatannya hingga saat ini Nero tidak tahu kalau perpaduan mereka berdua akan membuatnya menjadi dewa lebih cepat. Ternyata hal ini sudah diawasi oleh raja para dewa, dia melihat kemajuan pesat dari Nero, sang raja Dewa pun berharap kalau Nero kembali menjadi dewa, pemuda ini begitu cekatan dan bertanggung jawab dalam mengemban tugasnya ketika dulu ketika dia masih menjadi dewa bahkan mengorbankan dirinya menjadi Iblis. "Bagus sekali.." ucap sang raja Dewa yang mengawasinya dari kayangan, diam-diam sang raja mengutus seseorang untuk mengawasi Dewa kesayangannya itu, baginya jasa Nero tidak bisa dianggap remeh, tidak seperti dua orang dewasa yang saling iri hati itu. Sementara di kediaman Tatiana sahabatnya Karin telah pulang, dia langsung mandi dan membersihkan diri, dia begitu senang hari ini dia mendapatkan pekerjaan, Tatiana seperti sedang bermimpi ketika dia mengingat kejadian bertemu dengan para iblis lalu dia terbangun di rumah tua yang ternyata sebuah kastil itu, dia tidak pernah menyangka akan berhubungan dengan Nero, dia mencoba melupakannya meminjamkan mata. "Tidak..! semua itu tidak nyata, dan hanya mimpi..!" ucap Tatiana meyakinkan dirinya sendiri kalau kejadian kemarin adalah mimpi, " tidak itu bukan mimpi aku sakit dan ibuku merawatku juga ada dokter..?"Guman Tatiana, dia menutup wajahnya dengan bantal dan menghentakkan kakinya di kasur. "Aaaaa.....,, teriakan Tatiana yang kesal, dia sungguh tidak terima kejadian itu benar-benar nyata, sang ibu yang berada di toserba mendengar teriakan Tatiana dan langsung menuju ke ruang atas, tergesa-gesa membuka pintu kamar Tatiana. "Ada apa..?? Tatiana kau baik-baik saja..? atau ada seseorang yang masuk ke kamar mu..?" tanya sama ibu yang melihat ke arah jendela dan tidak ada seorangpun di luar sana, begitu juga di dalam lemari, dan di kolong tempat tidur. "aku baik-baik saja Ibu aku hanya terlalu senang karena mendapatkan pekerjaan sungguh...?"ucap Tatiana yang mengalihkan perhatian sang ibu, meskipun Ibunya itu ragu dengan jawaban putrinya, dia pun berusaha realistis tidak mungkin sesuatu terjadi. "Baiklah tapi tolong jangan berteriak, Ibu bisa kena serangan jantung karena takut terjadi sesuatu denganmu Tatiana..?"ucap sang ibu. "Maafkan aku Bu aku hanya terlalu bersemangat, aku tidak pernah menyangka akan dapat pekerjaan dengan mudah dan atasanku kagum dengan pekerjaanku..?"ucap Tatiana dia memang sangat senang karena sudah mendapatkan pekerjaan meskipun ini jawaban untuk mengalihkan perhatian sang ibu, tapi kata-kata ini memang keluar dari dalam lubuk hatinya. "Sudah Ibu katakan bukan..? kali ini Kau pasti mendapatkan pekerjaan..? Tuhan sudah memiliki rencana lain firasat itu sangat tajam..? kalau begitu istirahatlah..! kau tidak bisa terlambat bekerja besok karena itu adalah hari keduamu..?" pinta sang ibu dia harus kembali ke toserbanya di lantai dasar menutupnya dan merapikan barang dagangannya, serta memeriksa pesanan para tetangga untuk dikirimi esok hari. Ternyata bukan hanya raja Dewa yang mengintai Nero, kediaman Tatiana pun diintai oleh ibunda Nero dan orang-orang suruhan dari Morgan juga, ibunda Nero tidak setuju dengan pilihanmu putranya yang memilih gadis dari bangsa manusia, padahal Nero hanya asal berucap saja, untuk lepas dari cecaran ibundanya, yang begitu bersemangat untuk menjodohkannya dengan gadis-gadis pilihan sang ibu. "Aku harus melaporkan ini pada Tuan Morgan, ternyata gadis itu bekerja pada perusahaan milik Tuan Nero yang berada di dunia manusia hebat sekali, ternyata orang kesayangan Tuan Morgan memiliki perusahaan di dunia manusia, dan gadis yang ditandainya itu bekerja di perusahaannya..?" guman anak buah Morgan yang diperintahkan Morgan, dia langsung melesat ke langit untuk memberikan kabar ini pada tuannya Morgan. Dari jauh orang-orang milik Nero yang sangat dipercayainya, memperhatikan keadaan sekitar rumah Tatiana ternyata rumah itu diawasi oleh orang suruhan ibundanya, dan orang suruhan dari Morgan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD