Dia Milikku...

1021 Words
Merdas Nero terbang melesat ke arah Tatiana, Dia sangat kesal sekali dengan gadis yang bersumpah ingin menjadi pasangan iblis itu, kalau para pria di dunia manusia tidak menyukainya. "Dasar wanita bumi keras kepala.! Apa untungnya bagimu menjadi pasangan iblis..?" gerutuan Nero, dia belum tahu kalau menjadi pasangan Tatiana adalah takdirnya seperti masa lalu yang terulang kembali di masa kini, sepertinya pimpinan dewa langit memang sengaja mengikat tali jodohnya kembali untuk mengangkatnya menjadi dewa melalui Tatiana. Mungkin jaraknya masih sekitar 1000 km tapi Nero mencium aroma yang sangat memabukkan dan menggiurkan, aroma ini lebih kuat reaksinya daripada darah yang selalu mereka cari, Nero mulai menelan liurnya lehernya terasa kering dan sangat haus ditambah aroma yang sangat memabukkan ini dia ilmu itu ingin menggapainya, untuk melepaskan dahaganya. "mengapa lidahku tercekat..? leherku sangat kering, apa ini apakah ini jenis darah lain dari bangsa manusia..? tapi aku tahu bahwa darah manusia itu seperti apa..? oh. Aku tidak tahan lagi.." ucap Nero yang semakin mempercepat laju terbangnya lambat laun dia melihat cahaya, para iblis telah berada di langit Mereka bersorak-sorai melihat Tatiana, hanya waktu yang menahan mereka untuk melahap gadis ini bulat-bulat, sungguh perasaan yang aneh mereka lapar sekaligus berhasrat pada gadis ini, ingin menjadikan Tatiana sebagai pasangan mereka dengan begitu mereka bisa meminum darah tapi anak setiap hari. "Mengapa aromanya sangat memabukkan..? dia harus menjadi milikku..! dan aku ingin mencicipi darahnya..?" ucap salah seorang iblis, yang masih terapung di atas langit, sementara iblis lain merasa berhak juga mendapatkan Tatiana mereka saling menyalahkan di atas langit, dan salah seorang iblis melesat ke bawah. "berkelahi lah kalian aku yang akan mendapatkan gadis itu..!"ucap iblis lainnya, dia tidak ingin membuang waktu dan langsung terbang dengan cepat ke arah Tatiana. Sementara Tatiana yang dalam ketakutan melihat segerombolan makhluk aneh mendekatinya dia berteriak, meminta tolong, suaranya tidak terdengar sama sekali oleh siapapun, seolah-olah hanya dirinya saja yang berada di dunia ini, tangannya mengangkat ke atas untuk menutupi tubuhnya agar tidak diserang iblis itu. "Seseorang tolong aku...??" "Tolong jangan sakiti aku..? pergi kalian...!!!" teriakan Tatiana yang tidak didengar oleh siapapun seakan dia berada di dimensi lain, putus saja itu adalah waktu yang dihentikan oleh Nero, langsung menangkap Tatiana dengan kekuatannya dan memegang Tatiana, itu dimensi waktu itu berhenti, para iblis melihat panglima Besar mereka yang mengambil gadis itu mereka tidak terima begitu saja. "Tuanku panglima Nero..? itu adalah gadis incaran kami..! mengapa kau tidak mencari gadis lain yang lebih baik..?" tanya salah seorang iblis, dia tidak terima kalau nggak desain semua orang itu diambil oleh Nero. "Pergi kalian dari dunia manusia..! dan kalian ingat gadis ini milikku...!" ucap Nero yang menantang kawanan para iblis lain meski mereka adalah bawahannya tapi urusan pasangan dan buruan mereka tidak akan toleransi dengan atasan mereka, itu adalah aturan bangsa iblis untuk berebut buruan. "Apa buktinya kalau dia milikmu..? kau belum melakukan perjanjian dengan gadis itu dia masih sah dimiliki oleh siapapun..?" tanya salah seorang dari kawanan iblis itu. Mengingat nyawa gadis ini terancam, ditambah aroma yang menguar yang sangat memabukkan ini, dia pun ingin mencicipi darah Tatiana, tiba-tiba Nero membuka baju Tatiana dengan merobek lengan tangan kirinya, hingga d**a kirinya terlihat, meski Tatiana memakai bra, itu sungguh memalukan. "Lepaskan aku...!! apa yang kau lakukan...?? aaarrggghhhh......" Teriakan Tatiana, diapun tak sadarkan diri, ketika Nero mulai menggigit pundak kirinya dan menghisap darah menggoda itu, dia hampir saja hilang Kendali, Nero hampir menghisap habis darah Tatiana, sementara gadis ini tak sadarkan diri dengan wajah yang mulai pucat, ketika Nero melakukan itu para iblis sangat kesal mereka berteriak, dan terbang satu persatu untuk kembali ke langit, wanita dari bangsa mana pun kalau sudah ditandai oleh seorang iblis berarti dia tidak suci lagi. "Demi dewa Apa yang kulakukan..? mengapa aku menghisap darah gadis ini oh tidak..! semua itu sudah tahu aku telah memilih pasangan hidup dari bangsa manusia..? emm.. tapi darah ini sangat nikmat..?" ucap Nero dia ingin menghisap lagi tapi dia menahan diri, dia melihat gadis ini sudah sangat pucat. "Apa yang harus kulakukan..?" ucap Nero, bahkan seorang Nero bisa kebingungan ketika berhadapan dengan seorang gadis, kebingungannya ini, karena gadis ini tidak dikenalnya.., tapi dia sudah menandainya sebagai miliknya.., kini nyawa gadis ini terancam. "Benar aku memiliki rumah di sini..?" guman Nero, dia mengangkat gadis itu mengepakkan sayapnya dan terbang ke arah rumahnya, tentu saja itu rumah yang tadi siang didatangi oleh Tatiana untuk mengantar pesanan si Pak Tua penjaga rumah itu, rumah milik keluarga Nero bergaya abad pertengahan, rumah yang sangat klasik dan mewah. Lalu sampailah Nero di depan rumah ini dengan mantranya dia membuat rumah ini kembali seperti sedia kala, sebuah cahaya biru keemasan menaungi rumah ini, tikar rumah ini kembali terlihat mewah, tertata dengan rapih dan bersih pilar-pilar yang berkilau seperti habis digosok pengkilau emas, si Pak Tua penjaga rumah ini sudah tahu keajaiban seperti ini pasti Tuan Muda Mereka telah datang, sebuah rumah tua kusam dan menyeramkan itu hanya sebuah kamuflase, agar keadaan rumah ini yang sebenarnya tidak diketahui oleh bangsa manusia. Benar saja Merdas Nero telah datang, dan pintu utama rumah ini yang sangat besar dan tinggi itu terbuka dengan lebar, si Pak Tua sebagai pengurus utama rumah ini sudah mengenakan tuksida hitamnya sebagai kepala pengurus rumah, dan beberapa pelayan mereka yang tiba-tiba saja ada di sana beberapa puluh orang, menyambut kedatangan pemilik rumah ini. "Selamat datang kembali Tuan Muda..?" ucap si Pak Tua. "Siapkan kamar untuk gadis ini beri dia makanan, dan rawat dia hingga tubuhnya pulih..!" perintah Merdas Nero, dua orang pelayan pria mengangkat tubuh Tatiana, Dia gadis yang bertawakal tinggi dan langsing maka mudah mengangkat tubuhnya, dua orang pelayan dan tentu saja si Pak Tua melihat gadis ini sangat pucat, Apa yang dilakukan Tuan Muda padanya..? benar para pelayan dan sepak bola, tapi ini adalah pertama kalinya seorang Nero membawa wanita masuk ke dalam rumahnya dalam beberapa ratus tahun ini. "Baik Tuan Muda..? apakah Anda membutuhkan sesuatu yang lain..?" tanya si Pak Tua. "Tidak ada..! aku akan mencarimu kalau aku membutuhkan sesuatu..!" ucap Nero dengan lantang dalam sekejap dia langsung melesat melewati para pelayan menuju ke kamar utamanya, kini perasaan yang menjadi tidak karuan dia berjalan mondar-mandir di kamarnya menyesali perbuatannya, pasti tindakannya itu telah diberitahukan oleh para iblis kepada Morgan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD