Ibunda Nero tidak menyukai Tatiana

1008 Words
Di paviliun milik Nero yang terapung itu, dia mengakui pada sang Ibu kalau dia telah menandai bangsa manusia, ada nggak di situ telah bersumpah ingin menjadi pasangan iblis. Nero masih berfikir Apa yang dilakukannya ini nyata atau tidak, ibunya telah pergi dengan rasa kesal, bahkan sepanjang perjalanannya Nyonya Liliyana ingin melihat seperti apa rupa Tatiana. "Aku penasaran seperti apa rupa gadis itu, gadis yang memikat putraku..?" benak Nyonya Liliana, Dia seorang wanita harus taurat yang sangat ampuh dan begitu tinggi harga dirinya, dia tidak sadar itu adalah berada di masa lalu zaman kejayaannya telah berlalu kini adalah kenyataan bangsa manusia lah yang terdepan. ibunda Nero ini memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu tentang kabar Tatiana, sementara Tatiana yang baru saja sadar, merasa ada sesuatu yang kosong dalam jiwanya, semua kejadian kemarin seakan dilupakan begitu saja, dia berusaha keras mengingat-ingat apa yang sedang terjadi mengapa dia seperti ini, tentu saja itu ulah Nero, wanita itu memang telah ditandai sementara waktu latihannya pasti tidak akan merengek pada Nero. Tatiana merasakan pegal di bahu kirinya, yang berusaha melihat apa yang ada di bawah kirinya mengapa itu terasa nyeri, sebuah tanda dua lubang di bahu kirinya. "tidak mungkin vampir ada di zaman ini..?" bedak Tatiana ketika melihat bahu kirinya ada dua lubang yang memerah seperti bekas dihisap darahnya. "tapi kapan ini terjadi mengapa aku tidak ingat..?" guman Tatiana. "apakah Ibuku tahu..? sebaiknya aku bertanya padanya" ucap Tatiana, yang ingin bertanya pada ibunya tentang bahu kirinya ini tapi diurungkannya. "Tidak bisa.., ibu pasti akan sangat cemas..! dia akan mencari tahu banyak, sudah cukup kejadian tadi siang, dokter itu sangat linglung, aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi..?" Benak Tatiana, dia menutup kembali bajunya, karena mendengar derap langkah kaki ibunya yang menaiki anak tangga untuk masuk ke kamarnya. "Tatiana ini makananmu..! kau harus banyak makan..? agar kau tidak pucat lagi pekerjaan kita sangat banyak, tapi jangan khawatir kau boleh beristirahat.." ucap Sang Ibu. "Baik bu, aku memang sangat lapar, ibu masak apa..?" jawab Tatiana yang bertanya kembali apakah ibunya memasak sesuatu yang lezat entah mengapa nafsu makannya sangat tinggi, apakah karena reaksi dari gigitan Nero itu ataukah karena beberapa hari ini dia tidak masuk makanan. "ini makanan kesukaanmu, lihatlah..!" ibu yang memperlihatkan sepiring daging teriyaki, beberapa potong kentang dan tentu saja semangkuk nasi, latihan langsung melahapnya seperti orang yang sangat lapar ibunya melihatnya dengan keheranan, ada apa dengan Tatiana..? "pelan-pelan makanya nak..? Ibu memasak banyak daging teriyakinya nanti akan Ibu bawakan lagi..?" ucap ibunda Tatiana. "Tolong bawakan aku dua piring lagi Bu..? aku sangat lapar..?" cinta Tatiana yang melahap makanannya, menaruh daging teriyaki itu di atas mangkok nasi, melahapnya dengan cepat. "Baiklah, tapi'.. Apa kau tidak sakit perut..? berhenti makan yang banyak Tatiana perutmu akan meledak..?" ucap ibunda Tatiana dia hendak mengambilkan permintaan putrinya, tapi melihat tubuh ramping putrinya, tidak mungkin perut sedatar itu bisa masuk tiga piring daging teriyaki. sementara jauh di luar sana tepatnya beberapa blok dari rumahnya, ibunda Nero yaitu Nyonya Liliana, telah memerintahkan orang untuk memata-matai keadaan Tatiana, orang tersebut melihat dari kejauhan ketika Tatiana sedang makan dengan lahapnya dan sangat rakus terlihat, dan hal itu ditangkap oleh cermin penyimpan kejadian, orang suruhan ibunda Nero itu pun memberikan cermin itu padanya, betapa kurang senangnya ibu dan Nero melihat Tatiana apalagi cara makannya. "Dasar manusia rendahan, lihat cara makan yang begitu menjijikan..? Aku tidak ingin memiliki menantu seperti ini, awas si gadis ini dengan baik laporkan padaku kalau dia bertemu dengan putraku Nero, aku akan membuat rencana untuk memisahkan mereka berdua.." ucap ibunda Nero Dia seorang wanita aristokrat yang Immortal, apalagi memiliki putra seorang Dewa, meskipun kini Nero telah menjadi iblis karena gigitan Morgan. "Sesuai perintah anda nyonya.." jawab sang anak buah, kembali pergi ke dunia manusia untuk memata-matai Tatiana, dan melaporkan seluruh tindakan dan apapun kegiatan yang dilakukan oleh Tatiana. "Apa Dia pikir dia pantas bersanding dengan putraku lebih baik di aku jodohkan dengan Dewi Annabelle..! atau mungkin Putri Xing lan, aku tidak sunyi memiliki menantu seorang manusia rendah seperti itu tidak memiliki asal usul.." benak Ibunda Nero yang memikirkan wujud dan rupa Tatiana, betapa tidak pantasnya bersanding dengan putra kesayangannya itu, yang sebentar lagi akan menjadi dewa kembali. Sementara Nero masih berada di dunia manusia, setelah menyelamatkan Tatiana yang sakit tadi, kejadian itu sudah cukup membuat keluarga tapi anak kebingungan dengan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi sejak kembalinya Tatiana. "Sekali lagi aku melakukan kesalahan yang membuat mereka curiga, tapi aku tidak punya pilihan lain selain menyelamatkan gadis itu, Aku sungguh tidak tahan dengan aroma darah gadis itu, sebaiknya aku bermeditasi kejanggalan dalam diriku sendiri pun tidak bisa ku jelaskan. Tentu saja Nero tidak tahu kalau darah itu begitu berpengaruh dengan perubahannya iya kini sudah menjadi separuh Dewa dan separuh iblis, ini perubahan yang menguntungkan bagi dirinya sekaligus sangat berbahaya, kekuatan iblis itu bisa berpengaruh karena kekuatan darah dari Tatiana, Nero tidak pernah tahu bahwa dia adalah reinkarnasi dari kekasihnya, yang seorang Dewi juga, ditambah dia bersumpah ingin menjadi pasangan iblis, kekuatan gadis ini begitu besar yang terkandung dalam darahnya, terlebih ketika mereka sudah kawin, kekuatan besar itu akan disalurkan ke tubuh Nero dan menjadikannya Dewa kembali. Nero masak keluar dari rumah tadi ada menghindar dia tidak ingin menerjang dan menghisap darah Tatiana lagi, gadis itu kini dalam keadaan lemah, kalau Nero tidak bisa mengendalikan, hasrat untuk menghisap darah Tatiana mungkin gadis itu akan mati dan menjadi abu. Kini Nero diawasi oleh kedua kelompok oleh orang suhan ibundanya sendiri dan orangnya Morgan, semenjak ketahuan bahwa dirinya dibuntuti oleh orang-orang Morgan, Nero menjadi sangat waspada, dia selalu bersikap hati-hati dan menghindar dari intaian mereka. "Apalagi maunya..? bukankah dia telah menjadikanku iblis..? lelaki itu sungguh mengerikan, seandainya saja aku telah menjadi dewa dia akan ku musnahkan..!" guman Nero yang tidak sabar ingin membunuh Morgan, ketika mereka bertemu mereka layaknya atasan dan bawahan yang sangat setia, dia akan melakukan apapun sesuai perintah Morgan tapi jauh dalam lubuk hatinya dia ingin menjauh dari iblis bernama Morgan ini. "kuharap dia bukan homoseksual..? aku tidak menyukai pria. Aku masih menginginkan seorang gadis..? oh tidak itu menjijikan..? aku tidak sanggup membayangkannya, iiuuuww...,, Ucap Nero, yang bergidik dengan pemikirannya sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD