Dia wanitamu...? wanita yang bersumpah itu..?

1027 Words
"Aku tahu dokter, tapi lihatlah.., sepertinya putriku tidak memerlukan bantuanmu lagi..? tenang saja dokter aku akan membayar tagihannya..?" ucap Ibunda Tatiana. "Baiklah Nyonya, kalau terjadi sesuatu segera hubungi aku..! aku takut ini hanya efek delusi yang menyebabkan dia pulih seketika, dan tiba-tiba dia akan menjadi sangat lemah..!" ucap sang dokter biar hendak pergi, tapi masih dalam keterkejutannya. Mendengar penjelasan dokter membuat ibunda Tatiana semakin takut, apakah meminta dokter pulang adalah pilihan yang tepat, bahkan Tatiana sendiri sangat keheranan melihat reaksi dan ucapan sang dokter dia merasa tubuhnya sangat sehat, dia berpikir sejak kapan ibunya menjadi sangat khawatir seperti ini, seolah kejadian kemarin dilupakannya hari ini, dan ini memang dilakukan oleh Nero ketika menyelamatkan nyawa Tatiana, agar dia tidak mengingat kejadian itu. Ibu sebenarnya ada apa..? aku baik-baik saja..? dokter kau bisa melihat aku dalam keadaan sehat Aku hanya sedang bangun tidur..? Apa kalian pikir orang yang baru saja bangun tidur bisa sakit..?" ucap Tatiana yang bangun dari tempat tidurnya dia berdiri dan berdebat dengan dokter, bahkan sang dokter tidak bergeming dia melihat kejadian yang menimpa pasiennya ini begitu janggal, setengah jam yang lalu dia memeriksa Tatiana seperti mayat yang habis dihisap darahnya dengan tubuh pucat, dan sangat lemah "Ok, Aku akan pergi dari sini, tapi Nyonya tolong diingat kata-kataku tadi.." ucap sang dokter sambil menggelengkan kepalanya dia sangat janggal dengan kejadian tadi dia jelas-jelas yakin memeriksa Tatiana dalam keadaan sangat lemah dan pucat, tidak mungkin dia berhalusinasi alasan lah diagnosis bukan hanya dirinya yang melihat kejanggalan itu suster asistennya pun melihatnya, begitu juga dengan ibunda Tatiana. "Ayo dokter kita kembali bukan hanya kau yang melihat keanehan ini..?" ucap sang suster. Di kamar ini hanya ada Tatiana dan ibunya saja, mereka tidak tahu Nero pun masih ada di sudut ruangan ini, duduk di meja rias Tatiana, dia hanya berguman sendiri. "Dasar manusia bodoh, kalau saja aku tidak menghisap darah gadis itu Aku tidak harus repot menyelamatkannya hari ini.." ucap Nero sambil memegang dadanya dia tidak merasakan sakit kembali Dia mulai menyadari apakah ketika Tatiana sedang sakit dia pun akan merasakan kesakitan..? sekelebat dia melihat bayangan hitam dia tahu seseorang sedang mengawasinya. "Siapa itu..?" tanya Nero, dia langsung mengejar orang itu dan benar saja dia salah satu iblis milik Morgan, yang tidak kalah kuat juga dengan Nero namun kedudukannya masih di bawah Nero. "Apa yang kau lakukan di sini..? mengapa kau memata-mataiku..? apakah Morgan yang menyuruhmu..?" tanya Nero yang mencekik leher orang kepercayaan Morgan ini, dan langsung dihempas oleh iblis itu dia pun tidak tinggal diam dengan serangan Nero. "Hahaha....dia wanitamu..? kini kau memiliki kelemahan Nero..! tuanku Morgan tidak akan diam, dan kupastikan kau akan dilenyapkan oleh Morgan, dan aku yang akan menggantikanmu..haha..." ucap sang iblis orang kepercayaan Morgan itu, dia begitu iri hati kepada Nero karena jabatan panglima perang itu diambil oleh Nero yang jelas bukan dari bangsa iblis melainkan Dewa yang berubah menjadi iblis karena ditaklukan oleh tuannya Morgan. "Jangan berani kau menyentuhnya dia dalam pengawasanku...! Kalau kau ingin jabatanku katakan pada Tuan Morgan untuk menggantikanku..! Kau pikir aku begitu menyukai posisi ini..?" ucap Nero dengan sarkastik. "Dasar pengkhianat.., sejak awal aku tahu kau tidak layak menjadi bangsa iblis, entah apa yang dilihat oleh Morgan hingga dia memilihmu..!" ucap iblis yang bernama Bruno ini, Dia sangat congkak dan begitu menginginkan posisi Nero. "Tanyakan itu padanya, mungkin dia melihat aku lebih baik darimu..!" jawab Nero, yang membuat Bruno menjadi emosi seketika dan ingin menyerangnya, namun Nero langsung menyerang dengan kekuatannya ditambah kekuatan karena menghisap darah Tatiana, membuatnya separuh iblis dan separuh Dewa, Bruno pun terpental jauh dan memuntahkan darah. "Sial..! mengapa dia bertambah kuat..?" guman Bruno. "Lihat saja akan ku adukan semua ini pada Tuan Morgan.." ucap Bruno yang melesat langsung ke atas langit menuju ke kediaman berak iblis terutama tempat Morgan berada. "Dasar penjilat." jawab Morgan. Para iblis memang bisa terbang dan melesat dengan cepat, dan tidak menunggu waktu lama, Bruno langsung mendatangi pavilion milik Morgan yang terapung di atas langit, sambil memegangi dadanya nomor kan melihat di mulutnya masih menetes darah, organ tahu pasti anak buahnya ini terkenal serangan yang cukup membuatnya luka dalam. "Apa yang terjadi denganmu Bruno..?" Tanya Morgan. "Tuanku Morgan..? Aku baru saja kembali dari dunia bangsa manusia, sepertinya Nero mulai berkhianat dia menandai gadis itu lalu saat ini dia menolong gadis itu.." ucap Bruno. "Maksudmu gadis yang bersumpah ingin menjadi pasangan iblis itu..? Apa hubungannya dengan Nero menyelamatkan gadis itu..?" tanya Morgan dia penasaran dengan kejadian yang terjadi di dunia manusia, dia tahu tentang itu sebab dia pun baru saja kembali dari kediaman Nero. "Aku melihat gadis yang ditandainya itu hampir saja mati, karena Nero hampir menghisap habis darahnya, tiba-tiba aku melihat Nero datang dan menyelamatkan gadis itu, dan kekuatannya bertambah berkali lipat, kupikir dia akan menghianati kita..?" ucap Bruno yang mengadukan kejadian di dunia manusia ketika Nero menyelamatkan Tatiana. "Jadi kau iri hati..? Kalau kau ingin menggantikan dirinya, buat aku terkesan dengan pengabdianmu..! berikan aku bukti tentang penghianatan Nero, tapi kalau karena kebodohanmu ini, apa yang kau katakan itu tidak benar..! aku sendiri akan membunuhmu..!" ucap Morgan sambil mencekik leher Bruno, Dia merasakan dua kali dicekik lehernya oleh Nero tadi dan saat ini oleh Morgan. " Baiklah Tuanku.." Jawab Bruno, yang keluar dari pavilion Morgan, Dia memegang lehernya yang masih terasa sakit karena dicekik oleh dua kekuatan besar itu, tapi.., ini adalah pemicu dirinya untuk membalas dendam pada Nero, dan mengambil jabatannya, sebagai panglima perang para iblis. "hehehe... lihat saja Tuan Morgan kau akan mempercayaiku daripada Nero, akan kubuat Nero lenyap dari sini akan kubuat dia tidak bisa bereinkarnasi.." ucap Bruno dengan dendam kesumatnya tangannya mengepal matanya memiliki sorot tajam seperti ingin membunuh Nero, dendam itu sangat menggerogoti hatinya. Sementara Morgan dia berdiri dengan tangan berada di belakang punggungnya, "Kita lihat saja, apakah kau berkhianat padaku Nero...? akan ku manfaatkan gadis itu.."ucap Morgan yang berdiri dengan melipat tangannya ke belakang punggung, melihat ke arah paviliun terapung milik Nero dia begitu mengawasi Nero dari kejauhan, tapi dia tidak pernah tahu pergerakan diam-diam dari Nero, Morgan memang sangat menyukainya dia memang mempersiapkan Nero sebagai wakilnya orang kepercayaannya, dia tahu dia tuh yang buat Nero menjadi iblis, tapi loyalitas Nero selama ini membuat Morgan terkesan, dia tidak ingin kehilangan anak buah yang begitu berbakat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD