Merawatnya.

1053 Words
"Ibu apa yang kau lakukan..? Aku baru saja tiba dan kau sudah marah-marah..?" jawab Nero dia malas berdebat dengan ibundanya. "Ibu bertanya, apa yang kau lakukan di dunia manusia Kau pikir ibumu ini bodoh..? Morgan tidak mungkin datang ke tempat kita, Aku memang menyukai perhiasan tapi tiba-tiba Morgan membawakanku perhiasan yang banyak ini, apa dia pikir bisa mencari keterangan dari ibumu ini..? katakan pada Ibumu Apa yang kau lakukan karena hanya ibu yang akan membantumu Nero..!" ucap ibu kandung dari Nero itu yaitu Nyonya Liliana. Dengan raut wajah tegang dia yang memandang ibundanya, Nero seperti ragu-ragu ingin menjelaskannya, tapi siapa lagi orang yang dipercayainya selain ibu kandungnya ini. "Ada seorang gadis manusia yang asal berucap, dan ternyata ucapannya itu didengar para iblis termasuk aku..! dia ingin menjadi pasangan Iblis..? ketika manusia ingin menjadi pasangan Iblis, mereka akan mendapatkan kekuatan yang berkali lipat.."penjelasan Nero. "bukankah kau sudah cukup kuat putraku..? untuk Apa lagi memerlukan keberuntungan dari bangsa manusia mereka begitu lemah tidak seperti kita..?" ucapin Bunda Nero dia pun menjadi abadi karena semua ramuan, keabadian bukan karena gigitan dari para Iblis itu. "Aku memerlukan kekuatan itu ibu untuk menjadi dewa kembali, menumpas para iblis..! Aku begitu jijik dengan diriku sendiri, yang menjadi seorang iblis sama seperti mereka.." jawab Nero dia tidak bangga menjadi panglima para iblis meskipun Morgan begitu menyukainya, Dia adalah anak buah kesayangan Morgan tapi tidak ada yang tahu keinginan terbesar Nero' adalah menjadi dewa kembali. "terimalah keadaanmu saat ini Nero ibu menjodohkan mu dengan beberapa putri-putri raja bahkan orang-orang yang sederajat dengan kita, dengan begitu kita akan menjadi keluarga terpandang kembali, tidak ada bedanya antara menjadi iblis atau menjadi dewa, kedudukan dan kekuasaan itu lebih penting putraku..! kau tidak usah mendebat Ibumu..! bersiaplah ibu akan mengenalkan beberapa orang gadis padamu..!" ucap ibunda Nero Nyonya Liliana. "ibu..??" "stop mendebat ibumu lakukan apa yang kuperintahkan Nero..?" ucap Nyonya Liliana wanita ini begitu ambisius dia tidak ingin derajatnya direndahkan, dia tahu seorang aristokrat sesulit apapun dia tidak akan menundukkan kepalanya. Tak berapa lama ibundanya pun tiba-tiba menghilang dari hadapan Nero, hal ini membuat Nero menjadi tidak tenang, dan dia baru tahu kalau ibunya mempunyai kekuatan untuk bertelepati bahkan berteleport, dia lupa kalau ibundanya seorang wanita aristokrat yang memiliki kekuatan tersendiri karena ramuan ajaib. Selama ini sang Ibu pun tidak hanya diam tidak membiarkan putranya menjadi iblis berbagai cara dia lakukan untuk mengembalikan keadaan agar putranya menormal, ayahnya yang seorang ahli kimia mungkin bisa dikatakan seorang penyihir lelaki, ahli pengobatan di zamannya, melakukan berbagai cara untuk membalikkan keadaan putra mereka menjadi normal kembali, paling tidak menjadi manusia. Nero hanya memanggil pelayannya saja untuk menyiapkan makanan baginya serta minuman dia ingin beristirahat sejenak, memikirkan apa yang harus dikatakannya pada Morgan dan apa yang harus dilakukannya dengan gadis itu semoga keadaan kemarin begitu cepat terjadi, tiba-tiba Dia merasakan tubuhnya menjadi ringan, tidak sesak seperti kemarin-kemarin dia selalu memaksa diri untuk meminum darah, tapi kini dia ingin memakan makanan bangsa manusia juga, bahkan pelayan kepercayaannya merasa heran, mengapa Tuhan mereka tidak meminta darah melainkan makanan. Sementara di kediaman Tatiana, dia belum siuman juga, ibunda Tatiana begitu khawatir dengan keadaan putrinya akhirnya dia memanggil dokter untuk datang ke rumah mereka, " Dokter tolong putriku..? entah apa yang terjadi dengan dirinya tiba-tiba tubuhnya melemah seperti ini..!" ucap ibunda Tatiana. Dokter itu pun memeriksa Tatiana dia melihat wajah gadis ini begitu pucat seperti orang yang banyak kehilangan darah dan benar saja ketika di tensi, Tatiana begitu drop dan membutuhkan banyak darah, dokter begitu terkejut ada apa dengan wanita ini..? tensi darahnya hanya 90/40. "Nyonya sepertinya Putri Anda harus dirawat dan mendapatkan transfusi darah, tekanan darahnya begitu rendah dan lihatlah kulit ini seperti tidak memiliki darah begitu pucat..?" ucap sang dokter. "Maksud Anda bagaimana dokter saya kurang paham..?" ibunda Tatiana dia benar-benar tidak habis pikir apa yang terjadi dengan putrinya, sehingga kehilangan banyak darah padahal sebagai wanita dia tidak melihat bahwa putrinya sedang pendarahan. "kita harus cepat melakukan Nyonya kalau tidak nyawa Putri Anda terancam..?" ucap sang dokter yang tidak ingin mengambil resiko juga dan tidak ingin kehilangan pasiennya. "Baiklah lakukan yang terbaik dokter..? tolong selamatkan putriku..?" ucap ibunda Tatiana sambil menangis dia begitu takut kalau akan kehilangan putrinya juga, seperti ketika dia kehilangan suaminya. "Tenang Nyonya kami akan melakukan yang terbaik..? tapi kita tidak bisa melakukannya Di sini Putri Anda harus dipindahkan ke rumah sakit terdekat..!" ucap sang dokter. "Baiklah tolong selamatkan putriku..?" ucap ibunda Tatiana, dia menyetujui usulan dokter itu. Ternyata ketika Tatiana dalam keadaan sangat lemah Nero pun bisa merasakannya, darah Tatiana seperti sumber kehidupan yang membuatnya kuat dadane terasa sesak, dia tahu ini pasti telah terjadi sesuatu dengan wanita yang dihisap darahnya itu. "oh sial apa yang terjadi dengan gadis itu..?' ya Tuhan dadaku begitu sakit.." umpatan merah yang langsung melesat terjun ke dunia manusia, dia mendapati Tatiana sudah sangat lemah dia tahu itu adalah kesalahannya Dan hampir saja membunuh gadis itu, seharusnya dia bisa menahan diri ketika menghisap darah tapi ada yang lezat itu. Sang dokter masih menghubungi pihak rumah sakit, tiba-tiba tanpa diketahui oleh mereka masuk ke kamar Tatiana, dengan kekuatan yang memberikan Tatiana kekuatan agar tubuhnya menjadi bugar kembali, hal ini pun diketahui oleh orang-orang yang Morgan. Dan betapa terkejutnya ketika dokter dan petugas ambulans yang hendak membawa Tatiana ke rumah sakit melihat Tatiana sudah menjadi segar kembali bahkan terlihat linglung. " Ibu...?? Ibu...?" panggilan Tatiana Kana dia melihat banyak sekali lelaki yang memakai seragam petugas medis. "Ibu apa yang terjadi untuk apa orang-orang ini berada di kamarku..?" tanya Tatiana dalam kebingungannya, sementara merah tidak terlihat oleh siapapun berada di ujung kamar Tatiana ini. "Tadi kau sangat lemah Tatiana tapi sepertinya kau tidak memerlukan pengobatan lagi..?" ucap ibunda Tatiana. "Maksud ibu apa..? aku dalam keadaan sehat..?" tanya Tatiana, dia lebih bingung dengan ucapan sang Ibu dan keberadaan beberapa orang petugas medis ini. "Sebentar nak..?" "Dokter aku sangat berterima kasih tapi seperti yang kau lihat putriku baik-baik saja mungkin ini adalah mukjizat dari Tuhan..? Maaf aku tidak jadi mengantar putriku ke rumah sakit kau bisa lihat dia sudah sehat..!" ucap Bunda Tatiana, dokter memeriksa Tatiana dan benar saja tekanan darahnya normal tubuhnya dalam keadaan bugar, sementara 10 menit yang lalu Tatiana begitu lemah dengan warna kulit yang pucat seperti mayat. "tidak mungkin aku salah diagnosa bukankah tadi kau lihat sendiri putrimu dalam keadaan lemah..?" tanya sang dokter, dia terkejut mengapa tiba-tiba gadis ini langsung sehat seketika.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD