Tak terlihat oleh manusia

1074 Words
Tentu saja ibunda Tatiana tidak tahu kalau yang mengangkatnya itu adalah Merdas Nero, yang disangka Riko adalah leluhur keluarga Tatiana itu, mungkin saja sang ayah, tapi ibunda Tatiana menganggap Riko lah yang mengangkat Tatiana ke kamarnya. Sementara Nero yang masih berada di kamar Tatiana dia tidak terlihat oleh ibunda Tatiana, Nero harus melakukan ini di dunia manusia ini adalah siang hari, kalau tidak tubuhnya akan terbakar oleh panasnya matahari, karena dia kini telah separuh dewa dan separuh iblis, yang bisa melakukan ini. "Untunglah Ibu dari gadis ini tidak melihatku dan aroma tubuhnya tidak sama seperti putrinya.." benak Nero yang bersyukur kalau Ibunda Tatiana tidak memiliki darah dengan aroma memabukan seperti darah Tatiana. "Anak ini, apa yang dilakukannya semalam..? Ibu hanya tidak ingin kau di sakiti orang nak..? Ibu ingin kau berbahagia dengan pemuda yang baik, yang tidak menyakitimu seperti....." Ibunda Tatiana ini tidak dapat melajutkan ucapannya lagi, dia tau ini sebuah rahasia besar bahkan ketika Tatiana tertidur pun dia tidak bisa memberitahukan pada putrinya tentang masa lalunya, sepertinya ini adalah sebuah rahasia yang sangat besar yang tidak bisa di jelaskan saat ini dan entah kapan dia akan membagi rahasia ini, atau selamanya dia tidak akan mengatakan pada Tatiana tentang kebenaran dari ayah Tatiana ini. "Biarlah semuanya menjadi rahasia, semoga waktu bisa membuatku lupa.." Guman Ibunda Tatiana yang menghembuskan nafas mengeluhkan nasipnya, memejamkan matanya mengusap wajah cantik putri semata wayangnya ini, hal ini membuat Nero yang tidak terlihat menjadi penasaran, hal apa yang membuat ibu dari gadis ini begitu tertekan dan bersedih. "Apa yang terjadi dengan keluarga gadis ini..?" benak Nero, dia siap menerima rahasia dari para manusia, yang di rasakanya saat ini, setelah menghisap darah gadis ini hatinya menjadi tenang,dan aura kebaikan untuk membantu seseorang lahir begitu saja dalam dirinya, bahkan samarannya hampir terbongkar dengan cahaya yang tiba-tiba menerang dari dalam tubuhnya, Nero belum tau sama sekali efek meminum darah manusia istimewa seperti ini. Ibunda Tatiana menjadi takut apa yang terjadi di belakangnya, mengapa tiba-tiba dia seakan di senteri oleh seeorang, diapun berusah berbalik badan pelan-pelan ada rasa takut yang mengahantuinya, " apakah rumah ini berhantu..? mengapa di siang hari ada cahaya seperti ini..?" benak Ibunda Tatiana dia penasaran apa yang ada di belakang nya itu, dan diapun berbalik tapi'..tidak ada apa di belakangnya hanya kaca jendela kamar Tatiana yang terbuka. "Tidak mungkin cahaya matahari seterang itu..? tapi..' mungkin saja..?" guman Ibunda Tatiana yang berusaha tidak panik berfikir positif, bahwa itu hanya ketakutannya saja. Sementara di bawah sana, Nero yang melompat tiba-tiba merasa bodoh mengapa dia harus ketakutan..? bukankah dia tidak terlihat dengan jubahnya ini, yang akan berubah warna menjadi warna putih dan invisible di siang hari, " ada apa denganku..? mereka tidak bisa melihatku..? ini sudah sangat lama, ku harap Ibuku tidak marah.." ucap Nero yang sekejap langsung melesat menuju kediamnaya di atas langit itu. Nero tidak pernah tau kalau seluruh kegiatannya di awasi oleh kelompok Morgan si iblis kejam tak berperasaan itu, dia penghisap darah manusia dan itu membuat kelompoknya semakin banyak, sebab setiap manusia yang di gigitnya dan di hisap darahnya akan menjadi iblis penghisap darah layaknya vampir, tapi mereka memang menjadi iblis karena terjangkiti oleh si penghisap, sepertinya mereka adalah leluhur para Vampire yang menjadi Ibilis. "Bagus sekali, dia belum tau kalau perbuatannya itu bisa menjadikannya seorang Dewa kembali.." Guman Morgan yang mulai resah dia selalu mendapatkan kabar dari para anak buah setianya, terakhir kali dia memerahi mereka tapi kali ini dia mendapatkan kabar yang sangat jelas dari anak buahnya, tentang siapa Tatiana itu Morgan masih penasaran mengapa ada seorang gadis bersumpah demikian..? apakah dia tidak tau setiap ucapan itu akan di dengar oleh Tuan atau para iblis. Sedangkan saat ini dia berada dikediaman Nero bersama Ibunya yang di berinya perhiasan sebagai hadiah, dia tau wanita tua yang sangat menyukai kemewahan ini akan sangat senang di beri hadiah seperti ini, sebab masa lalu mereka yang seorang aristokrat tidak bisa di hilangkan begitu saja. "Bagaimana nyonya..? apa kau suka..? aku masih memiliki banyak sekali permata indah, akan ku ambilkan untuk mu kalau kau suka..?" ucap Morgan yang membujuk ibunda Nero agar merasa dekat dan mau membongkar semua rencana putranya itu. "Terima kasih..? aku sangat suka.." jawab Ibunda Nero itu. "Nyonya..? ada apa kau datang kesini..? apakah ada sesuatu yang ingin kau sampaikan..? dan dimana Nero..?" tanya Morgan seolah-olah dia tidak tau tentang kebradaan Nero, padahal anak buah kepercayaanya baru saja mengabarinya tentang Nero yang kini berada di dunia manusia, dan belum sempat di jawab' Nero tiba-tiba datang melesat dari bumi ke atas, ke tempatnya ini dan dia terkejut melihat Nero yang tiba-tiba ada disini. "Tuanku Morgan..? ada apa kau disini..?" tanya Nero yang melihat dia berbincang dengan ibunya yang sedang memegang perhiasan yang sangat cantik itu, sebuah jamrud teruntai dengan rantai berliannya sungguh ini memang kesukaan ibunya. "Aku hanya ingin melihatmu dan tanpa sengaja aku bertemu dengan ibumu disini, jadi aku minta anak buahku membawakan perhiasan dari kastilku..! apa kau keberatan..?" tanya Morgan, dia berpura-pura kalau perilakunya hanya kebetulan saja. "Tidak sama sekali Tuanku, apa ada yang bisa ku bantu..?" tanya Nero, dia yakin kabar tentang kepergiannya ke dunia manusia pastib sudah sampai ke telingga Morgan. "Aku dengar kau ke dunia manusia tentang Tatiana..!" ucap Morgan yang mendekati Nero dan berbisik, hal ini membuat Nero sedikit gentar matanya melebar, ternyata benar kabar ini begitu cepat di terima oleh Morgan, dan dia tidak bisa mengelak bisik-bisik ini membuat curiga ibundanya. "Ada apa ini..? apa yang kalian bicarakan..?" tanya sang ibu, yang pensaran. "Bukan apa-apa nyonya, aku hanya memberikan tugas rahasia pada putramu ini..! lain kali aku akan memberikan gelang dari zaman Romawi kuno, apa kau mau..?" tanya Morgan. "Tentu saja, terima kasih untuk kalung indah ini..! apa kau tidak ingin menikah Morgan..?" tanya Ibunda Nero, dia memang mengenal keluarga terhormat lainnya, meski kini dia sudah menjadi ibu dari seorang putra Imortal namun seorang iblis ini. "Hemm,, boleh juga aku nanti kenalkan padaku Nyonya..?" jawab Morgan, ini hanya kata-kata basa-basi saja, baginya wanita begitu mudah di dapatkanya dengan rayuan ataupun hipnotis, lagi pula ketampanannya ini tidak bisa di tolak oleh para wanita bangsa manusia, ataupun bangsa iblis apalagi para putri kerajaan yang dengan mudahnya di taklukannya, setelah itu dia pergi terbang melesat meninggalkan ibu dan anak ini, ibunda Morgan langsung meletakan permata itu di meja dengan tatapan menyelidik mentap putranya yang baru saja tiba itu. "Dari mana kau Nero..? kau meninggalkan ibumu begitu saja, dan kau kembali seperti ini...! katakan pada ibu apa yang kau lakukan hingga Morgan mendatangi rumahmu..?' tanya sang ibu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD