Perdebatan ayah dan anak

1039 Words
"Kamu tahu Nayla? tidak semua orang yang ada di sini adalah hidung belang. Kadang mereka ke sini cuma mencari keterangan dan hiburan saja...!"kata-kata terakhir Sherly membuat Nayla mendongak dan menyimak. "Maksudnya mbak?"Tanya Nayla meminta penjelasan. "Ada sebagian besar yang ke sini cuma melepas penat saja, membutuhkan teman mengobrol santai untuk sekedar melepaskan kepenatan selama mereka bekerja...! kadang tak jarang yang ke sini hanya untuk melepas unek-unek atas tekanan hidup mereka...!"kali ini Sherly sedikit lembut dalam menjelaskan keadaan di cafe. "Pandai-pandailah kamu menjaga diri, tak harus kamu menjual tubuhmu di sini...! cukup menyanyi dan hibur mereka dengan kelembutan!"Sherly menjeda kalimatnya sebentar kemudian berkata lagi. "Tapi andai kamu tergoda seperti temanmu Siti itu...! itu di luar kendaliku. semua pilihan ada padamu...! pakaian tak harus selalu terbuka tapi tidak juga tertutup seperti anak pesantren...! sampai di sini paham Nayla?"Tanya Sherly kemudian. Sejak hari itu profesi indah dimulai, dia menerima tamu seorang pengusaha sukses yang merasa tertekan dengan istrinya. Namanya adalah Junaidi, pria berusia 26 tahun yang merupakan CEO muda di salah satu perusahaan besar di kota. Kinerjanya sangat bagus. dalam kurun waktu 2 tahun ini dia mampu mengembangkan perusahaan tersebut menjadi perusahaan raksasa yang mencakup di bidang properti dan perhotelan. Banyak perusahaan-perusahaan kecil berebut ingin mendapatkan kerjasama dengan perusahaan yang dikelolanya tersebut. CEO muda itu bernama Junaidi, karena dia terlahir dari keluarga sederhana di sebuah desa kecil untuk itu namanya sesuai dengan karakter orang desa. Junaedi adalah sulung dari 5 bersaudara, sejak kecil dia sangat memiliki semangat juang yang sangat tinggi...! meskipun dia terlahir dari keluarga sederhana, dan bisa dibilang kelas menengah ke bawah tapi rasa percaya dirinya sangat tinggi. Sedari kecil dia bercita-cita ingin merubah hidupnya di kota, meski sang Ibu tak mampu menyekolahkannya tinggi, tapi karena kecerdasannya yang dimiliki dia selalu menyabet beasiswa beasiswa yang diselenggarakan di setiap sekolah yang akan dia lalui. Dari tingkat SMP sampai perguruan tinggi ditempuhnya dengan jalur beasiswa. Nasib baik memang selalu membersamainya, oleh sebab itu dia mampu menyelesaikan pendidikannya sampai ke jenjang yang ia inginkan. bahkan saat dia lulus dan mendapatkan predikat cumlaude dari universitas yang ditempuhnya dan juga IPK di atas rata-rata, dia langsung diterima di sebuah perusahaan besar yang kini merupakan perusahaan dari mertuanya. Sejak dia masih berstatus sebagai mahasiswa, dia sudah dilirik oleh seorang yang kini sudah menjadi mertuanya tersebut. tawaran itu sengaja diberikan kepada Junaedi karena dia sangat meyakini bahwa Junaedi memiliki bakat di bidangnya. Bapak mertuanya itu bernama Daniel Kusuma, filmnya sangat bagus tentang Junaedi. Benar saja, perkiraan Pak Daniel tersebut tidak meleset sama sekali. Saat Junaedi diberikan kepercayaan membawa presentase dia selalu memenangkan tender. Tak main-main, tanda-tanda besar selalu ia menangkan, dan hal itulah yang membuat Pak Daniel semakin meliriknya untuk dijadikannya menantu. Dalam pikiran Pak Daniel, Junaedi lah yang pantas mendampingi Putri satu-satunya dia yaitu Salsabila, Pak Daniel sangat percaya di tangan Junaedi perusahaannya akan maju dan berkembang. Berbeda dengan pacarnya Salsabila yang Pak Daniel tahu hanya ingin memanfaatkan Siska saja. Saat itu, Salsabila memiliki pacar bernama Raditya, anak seorang manajer di perusahaan swasta. tapi bukan poin itu yang dibahas oleh Pak Daniel. Raditya merupakan anak berandalan yang hanya bisa mengandalkan kekayaan orang tuanya saja. dia adalah tipe pemuda yang malas-malasan dan tak mau bekerja, hal itulah yang membuat Pak Daniel sangat membenci Raditya. apalagi terakhir Pak Daniel tahu kalau Raditya itu adalah seorang pecandu narkoba. oleh karena sebab itulah Pak Daniel sangat takut jika seandainya Salsabila terpengaruh oleh Radit. Di suatu pagi, Pak Daniel mengutarakan keinginannya kepada sang putri. "Sabil...! Papa mau kamu menikah secepatnya...!"kata Pak Daniel tanpa basa-basi. "Apa Pah? menikah? tapi Sabila belum selesai kuliah pa...! Sabila belum tercapai...!"jawab Salsabila. "Lagian Raditya juga belum kerja Pah, apa Papa berencana mau menjadikan Radit menjadi CEO di perusahaan papa?"Tanya Salsabila kemudian. "Tidak... Kamu tidak akan pernah menikah dengan Raditya, tapi dengan jalan pilihan papa...!"jawaban Pak Daniel membuat Salsabila terperanjat kaget. "Dia orang yang sangat berpotensi untuk membesarkan dan mengembangkan perusahaan kita nantinya...!"kata Pak Daniel kemudian. "Dia sudah lama berkecimpung di perusahaan kita lebih dari satu tahun Dan selama itu pula dia sudah mencetak banyak prestasi dan menjadikan perusahaan kita berkembang pesat..!"lanjutnya menerangkan siapa laki-laki yang hendak dijodohkan dengan Sabila. "Nggak bisa begitu dong Pah? Masak Sabila menikah dengan orang yang tidak Sabila cinta? Memangnya siapa sih pa yang Papa maksud?"Tanya Sabila kepada ayahnya. "Nanti kamu juga tahu siapa orangnya...!"jawab Pak Daniel santai. "Terus Radit mau dikemanakan Pah? Enggak, Sabila nggak mau...! titik"Sabila menolak keinginan papanya. "Nggak ada penolakan ya Sabila? Papa nggak mau dibantah, Papa mau kamu menikah dengan calon pilihan Papa..! denger itu...!"kata Pak Daniel nggak mau dibantah. "Kalau Sabila menolak?"Tanya Salsabila menantang. "Semua fasilitas yang kamu nikmati selama ini akan Papa cabut, dan papa akan menghapusmu dari daftar waris papa, sedikitpun Kamu tidak akan mendapatkan harta milik papa saat Papa meninggal nanti..!"ancam pak Daniel dengan wajah seriusnya. "Dan kalau kamu tetap kekeuh, maka semua harta beserta semua properti yang seharusnya menjadi milikmu akan papa serahkan ke badan amal dan seluruh panti yang ada di Indonesia...! bagaimana? Adil bukan?"Tanya Pak Daniel kepada anak semata wayangnya. "Papa nggak asik...! Papa nggak ngertiin perasaan Salsabila...! coba kalau mama masih hidup, pasti Mama akan membelah Sabila dan nggak akan maksa Sabila untuk menikah dengan orang yang Sabila nggak kenal...! Papa jahat...!"Salsabila membantah namun tak bisa berbuat apa-apa. "Terserah...! Papa hanya mau kamu mengatakan iya untuk apa yang Papa katakan kepadamu...!"kata Pak Daniel lagi. "Kalau tidak, mulai pagi ini semua kartu kamu akan Papa bekukan dan kamu bersiap untuk hidup sederhana...! Papa mau lihat, apakah Raditya masih mau denganmu saat kamu sudah tidak punya akses ke kekayaan Papa!"kata Pak Dani ya tak yakin dengan laki-laki pilihan Putrinya. "Baik...! terserah Papa..! kita akan buktikan seperti apa Raditya, kalau kata-kata Papa tidak terbukti, maka Salsabila tidak mau menikah dengan calon pilihan Papa...!"tantang Salsabila. "Tapi jika ucapan itu terbukti, kamu harus mau menikah dengan calon pilihan...!" jawab Pak Daniel kemudian. Tak lama kemudian Salsabila pun pergi ke kampus tanpa berpamitan kepada Papanya. Daniel pun berteriak ke arah putrinya. "Mulai hari ini kamu tidak boleh memakai fasilitas mobil kamu hanya akan mendapatkan uang transport untuk naik busway, dan juga tidak ada uang jajan, ikut makan kenyang di rumah saja...!"kata Pak Daniel. Pak Daniel tersenyum melihat tingkah putrinya, dia paham jika putrinya tersebut tidak sanggup hidup sederhana tanpa kemewahan yang selama ini dia dapatkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD