Awal mula

1050 Words
Berawal dari seorang teman yang mengajaknya untuk mengadu nasib di kota besar, Nayla yang merupakan gadis desa dan tak tahu menahu dengan pekerjaan yang ditawarkan hanya mengikut saja. Nayla adalah sulung dari tiga bersaudara, ibunya yang bekerja sebagai buruh tani hanya cukup untuk membiayai makan mereka sehari-hari. Nayla berusia 19 tahun, di usianya yang menurut orang kampung sudah matang, tentu banyak orang yang datang untuk melamarnya dan menjadikannya istri. namun Ibu Romlah selalu menolaknya, dengan alasan Nayla belum cukup matang untuk dinikahkan. "Biarlah Nayla matang dulu, supaya suatu saat setelah dia siap menjadi seorang istri, Ya sudah tahu tugasnya sebagai seorang istri.!"begitulah jawaban yang selalu Ibu Romlah berikan jika ada orang yang hendak melamar Nayla Pengalaman Bu Romlah yang menikah muda menjadikannya bertekad untuk tidak memaksa anaknya menikah di usia muda, bukan karena Bu Romlah menyesali pernikahannya dengan almarhum suaminya, tapi dia hanya ingin anak-anaknya bisa menikmati masa muda dan tidak menyesali perjalanan takdirnya. Nayla hanyalah lulusan SD, Bu Romlah tak mampu membiayai Nayla untuk masuk SLTP, karena pekerjaannya yang hanya sebagai buruh tani yang tak mampu untuk membayar biaya sekolah saat itu. Nayla tidak pernah menuntut untuk melanjutkan sekolahnya, Nayla cukup bahagia andai adik-adiknya yang akan mengenyam pendidikan itu. Di setiap hari kesibukan Nayla hanya membantu ibunya di rumah membereskan pekerjaan rumah selama ibunya ke ladang untuk bekerja. Nayla sangat rajin, Tanah kosong di belakang rumahnya dia jadikan kebun hidup, di sana ditanaminya berbagai macam sayuran dan rempah-rempah, ada tomat, cabe, terong, bayam, kangkung, sawi, bawang merah dan bawang putih serta banyak rempah lain seperti kunyit, jahe, kencur, sereh, salam dan daun jeruk juga lengkuas. Di belakang rumah mereka kini seperti apotek hidup dan toko sayur hidup yang setiap hari siap untuk dipetik. kadang kalau sayurannya ada banyak Nayla memanennya untuk ditukar dengan minyak atau gula di warung. Nayla memang sangat rajin maka dari itu banyak sekali pemuda yang menyukainya, bahkan ada seorang juragan yang berniat menjadikannya istri ketiga. Tapi Nayla tidak mau, dia bermimpi suatu saat dia bertekad tidak akan menikah sebelum bisa membuat ibunya bahagia dan sukses. Dia ingin ibu dan kedua adiknya tidak mengalami kesusahan lagi. Cukup dirinya yang merasakan semua itu. Hingga saat temannya mengajaknya untuk merantau ke kota, Nayla hanya ikut saja. Dalam pikiran dia, di kota dia akan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Nayla tidak pernah menyangka ternyata dia di kota akan dijadikan seorang pemandu karaoke di sebuah cafe. awalnya dia tidak tahu, dia sempat menolak saat disuruh mengganti baju dengan pakaian yang sangat kurang bahan. "Maaf, saya tidak bisa pakai baju model seperti ini mbak, Saya tidak terbiasa" kata Nayla saat itu. "Ya makanya dipakai, biar terbiasa...!" "Ini itu cafe ya Mbak yu, bukan pesantren! di sini ya begini bajunya. coba kamu lihat ke sekeliling bagaimana baju mereka?" Mendengar itu Nayla pun mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. "Ada nggak yang pakai baju kayak kamu? kalau pakai bajunya kayak kamu seperti ini, yang ada pelanggan akan ilfil dan nggak mau kalian layani...!"meskipun mendengarkan kata-kata yang seperti itu. Nayla tetap mengedarkan pandangannya. Saat dia mengedarkan pandangan tiba-tiba matanya tertuju pada seorang gadis yang dipegang bokongnya dan diremas sama om-om. "Loh... loh! kok itu ada yang kurang ajar begitu Mbak? Masak dipegang bokongnya?" Protes Nayla. Mendengar perkataan dari Nayla membuat wanita tersebut hanya menggelengkan kepalanya saja. "Saya nggak mau ya mbak...! nggak... nggak. saya pulang kampung saja! Saya mau di rumah saja sama mamak!"kata Nayla saat itu. "Oh ya nggak papa kalau kamu mau pulang, tapi bayar dulu ganti ruginya. Ada kamu? kalau ada sih nggak masalah...!"kata Sherly. "Emangnya berapa Mbak saya harus bayar?" tanya Nayla lagi. "Nggak banyak kok, cuma 5 juta saja..!"jawab Sherly. "Apa...? Kenapa bisa semahal itu?"tanya Nayla kaget. "Kamu kira kamu ke sini itu gratis?"hardik Sherly. "Aku membayar orang yang mengajakmu sebanyak 2 juta, ngasih untuk ibumu satu juta, buat biaya ke sini? kamu kira gratis hah?"kata Sherly Ketut kepada Nayla. "Eh, tunggu...tunggu... tunggu...! Mama tidak pernah menerima uang ya Mbak Sherly..! uang itu ke mana?"tanya Nayla protes karena merasa ibunya tidak pernah menerima uang yang disebutkan oleh Sherly. "Yaa mana kutahu...? yang aku tahu sekarang kamu harus kerja, kalau tak mau kerja dan mau pulang boleh saja...! tapi bayar dulu ganti ruginya. Enak saja mau kabur-kabur...!"kata Sherly dengan santainya. Nayla pun lemas dan langsung terduduk dari tempatnya berdiri, badannya serasa lemas tak bertulang. "Mbak Sherly, boleh aku nanya sesuatu?"tanya Nayla pada akhirnya. "Ya... cepatlah...! aku nggak punya banyak waktu!"jawab Sherly acuh. "Teman saya Siti, yang ngajak saya ke sini kemarin mana? teman satu kampung saya..!"tanya Nayla penasaran karena tak melihat keberadaan temannya tersebut. "Oh, kamu belum tahu? mari ikut aku Aku akan memberitahumu dimana temanmu itu...!"telah mengatakan itu Sherly membawa Nayla ke sebuah ruangan. di ruangan tersebut terdapat banyak televisi yang masing-masing mempunyai gambar kode setiap kamar karaoke. Lalu Sherly menunjukkan sebuah aktivitas di sebuah kamar yang di mana Di sana ada seorang perempuan yang telah setengah telanjang, cuma menggunakan bra dan c*****t. "Coba kamu perhatikan...!"kata Sherly dengan menunjuk ke sebuah TV. di situ di sana Nayla melihat ada seorang perempuan yang menari-nari meliuk-liukkan tubuhnya di depan seorang laki-laki berbadan kekar dan sangar. "perhatikan Nayla, ini akan menjadi pengalamanmu...!"Sherly berucap. dengan gaya menggoda perempuan itu mendekati pria tersebut. "Astaghfirullahaladzim...! siapa itu? apakah itu Siti? Kenapa Siti bisa seperti ini? apakah pekerjaan yang sering Siti banggakan itu seperti ini? ya Allah jagalah hamba, angkat hamba dari lingkungan ini. Hamba tidak sanggup ya Allah...!"dalam hati Nayla melanjutkan do'anya. "Sudah paham kamu Nayla? sekarang tidak usah banyak tanya lagi, akan ada tamu spesial...! saat kamu bisa memuaskan pelanggan ini, maka pundi-pundi rupiah akan mengalir dengan mudah dan deras ke rekening milikmu...!"perintah Sherly kepada Nayla. "Bekerjalah dengan baik, jangan permalukan saya...! jangan kecewakan pelanggan, buat mereka bertekuk lutut padamu...! berikanlah pelayanan terbaikmu Nayla!"lanjut Sherly lagi. "Kamu gadis desa yang lugu, kamu akan menjadi primadona di sini...! aku melihat kharisma yang menarik yang kamu miliki. kecantikanmu alami ala gadis desa. Banyak yang mencari tipe-tipe sepertimu...!" jelas Sherly. "Gunakanlah kelebihanmu itu Nayla, tak perlu melulu kamu harus melayani mereka di ranjang, cukup membuat mereka nyaman denganmu saja...!" setelah mendapat penjelasan dari Sherly membuat Nayla berpikir. Saat Sherly mendapati lawan bicaranya hanya diam Sherly pun melanjutkan kata-katanya lagi. "Kamu tahu Nayla? tidak semua orang yang ada di sini adalah hidung belang. Kadang mereka ke sini cuma mencari ketenangan dan hiburan saja...!"kata-kata terakhir Sherly membuat Nayla mendongak dan menyimak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD