Menolak Perjodohan

1150 Words
Arabella mengacak rambutnya frustasi. Kenapa ia selalu ditanya soal kapan menikah? Apa yang salah jika dia belum menikah sampai sekarang? Umurnya baru tiga puluh tahun tapi kedua orang tuanya sudah sibuk menyuruhnya untuk menikah. Jujur saja, Arabella tidak tertarik untuk menikah. Apa salahnya jika dia tidak menikah seumur hidup? Mungkin pikirannya memang kacau masalah ini. Tapi kalau dia menikah, pasti nanti dia hanya diam dirumah saja. Arabella tidak menginginkan hal itu. Arabella ingin bekerja menjadi seorang pengajar yang luar biasa. Menghasilkan banyak penelitian-penelitian yang berguna untuk perkembangan teknologi kedepannya. Arabella tidak ingin menikah!!!! Dia berteriak di sebuah apartemen yang cukup mewah. Gajinya cukup untuk tinggal di apartemen ini. Selain menjadi asisten seorang profesor, Arabella juga menjadi dosen di kampus yang ada di dalam negeri. Dia mengajar secara jarak jauh. Tentu saja Arabella ingin mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. Menjadi asisten prof Takashi adalah hal yang luar biasa. Arabella tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendapatkan ilmu. Sedang fokus menatap layar komputer, dering ponselnya berbunyi. Wajah Arabella semakin kusut. Tidak hanya mengirim pesan dan menerornya untuk segera menikah, kedua orang tuanya bahkan melakukan panggilan suara. Arabella tidak mau menjadi anak durhaka. Jadi mau tidak mau, ia mengangkat panggilan tersebut. Suara Papanya langsung terdengar. [Kenapa tidak balas pesan dari Papa?] Tanpa bertanya kabar lebih dulu. Papa langsung bertanya kenapa pesannya tidak dibalas. Apa Papanya tidak mengerti bahwa Arabella sedikit terganggu dengan isi pesan tersebut? Tapi Arabella tidak ingin mengatakan secara terang-terangan. Bisa-bisa sang papa marah dan langsung menjemputnya untuk pulang. "Maaf, Pa. Beberapa hari ini aku sibuk." Apa yang Arabella katakan tidaklah salah. Dia memang sangat sibuk. Apalagi penelitian yang dilakukan bersama Prof Takashi bukanlan penelitian yang mudah. Rambut Arabella sampai banyak yang rontok karena stress dan pusing secara bersamaan. Tapi mau bagaimana lagi, Arabella yang memilih jalan ini. Dia juga sangat menyukainya. [Sibuk apa] "Ya sibuk bekerja. Emang aku sibuk apa lagi?" [Makanya Papa suruh kembali ke sini!] "Tidak, Pa. Aku masih ingin bekerja disini." Arabella langsung menolaknya. Kalau dia kembali, Papanya pasti akan langsung membawanya ke kantor KUA. Menakutkan sekali ambisi yang ingin segera mendapatkan menantu. Arabella bukanlah anak tunggal. Dia memiliki dua adik yang jarak usianya tidak terlalu jauh. Satu adiknya sudah menikah yaitu Lea, namun baru berjalan satu tahun pernikahan itu gagal. [Ck, apa dengan bekerja disana kamu bisa kaya?] Arabella terdiam sebentar. Gajinya memang lumayan, tapi tidak akan bisa membuat kaya dalam waktu dekat. Jelas saja karena tidak ada kekayaan yang instan karena semua butuh waktu. "Sudahlah, Pa. Aku mau istirahat." [Jangan tutup dulu. Papa ingin bicara serius.] Arabella melepas kacamata yang sudah melekat cukup lama seharian ini. "Ada apa?" tanyanya dengan perasaan yang sedikit kacau. [Papa ingin mengenalkan kamu dengan seorang pria.] Arabella sudah menebaknya. "Kali ini anak siapa?" [Papa serius, Ara!] Papa mengatakan dengan penuh ketegasan. Dari nadanya saja Arabella sudah bisa membayangkan bagaimana ekspresi Papa. Hal itu membuat nyalinya sedikit menciut. "Maaf, Pa." [Namanya Brian, anak dari rekan bisnis Papa.] Arabella ingin tertawa. Papanya tidak akan mau mendapatkan menantu dari orang biasa. Hal ini juga yang membuat Arabella tidak ingin menerima setiap perjodohan yang dilakukan. Arabella memijat pangkal hidung. Lantas ia berkata, "apa keuntungan untuk bisnis Papa jika aku menikah dengannya?" Keheningan terjadi. Tentu saja ada keuntungan yang didapatkan bisnis Papanya. Apalagi Mama pernah mengatakan kondisi bisnis keluarga akhir-akhir ini. Sedikit kacau karena kegagalan produksi jadi bisnis sang papa membutuhkan seorang yang ingin berinvestasi. Dunia bisnis memang sedikit mengerikan jika tidak dikelola dengan baik. Papa Arabella memiliki bisnis produksi pakaian. Bisnisnya berskala menengah dan akhir-akhir ini sepertinya mengalami masalah. [Kamu kira Papa orang tua seperti apa?] "Aku juga tidak tau." [Papa tidak akan membiarkan kamu menikah dengan laki-laki yang tidak bertanggung jawab.] Arabella sedikit meragukannya. Lea saja Papa jodohkan dan endingnya pernikahan tersebut gagal. Kesalahan bukan pada Lea melainkan pada mantan suami karena selingkuh beberapa kali. Sepertinya Papa Arabella tidak belajar dari kesalahan. "Oh ya? Apa Papa tidak takut jika pernikahan ku gagal seperti Lea?" [Papa tidak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. Jadi kali ini kamu tidak boleh menolak!] Kepala Arabella bertambah pusing. "Aku tidak akan menikah dengan pilihan Papa." [Kenapa?] "Aku akan menikah dengan pria pilihanku sendiri," jawab Arabella. [Apa kamu kira Papa bodoh?] Arabella tidak pernah menganggap Papanya bodoh. Bahkan Papanya sangat pintar. "Sudahlah, Pa. Aku lelah." Arabella ingin mengakhiri pembicaraan yang tidak penting ini. [Brian akan menghubungi kamu. Jadi, respon dengan baik.] Arabella tidak memberi respon. [Apa kamu dengar?] "Iya, Pa. Aku dengar." Arabella tidak ingin menyulut kemarahan sang papa. Lebih baik diiyakan saja. Panggilan suara terputus. Arabella menghela nafas panjang. Siapa pria yang bernama Brian itu? Lebih baik Arabella mencari tahu terlebih dahulu sebelum memberi respon. Arabella melangkah menuju balkon. Angin malam membuat ia sedikit kedinginan. Matanya menatap langit yang begitu dipenuhi dengan bintang-bintang. Tampak indah sekali. Tanpa sadar kedua sudut bibir Arabella terangkat ke atas. Arabella tidak memimpikan kehidupan dengan pria yang luar biasa. Baginya kehidupan seperti itu hanyalah dongeng semata. Dia tidak ingin menikah, tapi jika pun menikah maka Arabella akan menikah dengan pria biasa. Keinginan Arabella sedikit berbeda dengan wanita lain pada umumnya. Jika wanita lain menginginkan pria tampan, cerdas, setia dan kaya maka berbeda dengan Arabella. Arabella ingin menikah dengan pria biasa, bahkan pria yang tidak memiliki pekerjaan. Meskipun tidak memiliki pekerjaan, pria itu harus cerdas agar anak-anak mereka memiliki kecerdasan seperti orang tuanya. Selain itu, pria yang ia nikahi harus setia dan tidak berbuat ulah di belakang dirinya. Pokoknya harus menjadi pria yang baik. Jangan sampai ketika Arabella bekerja keras, suaminya malah bermain di belakangnya. Arabella sudah selesai mencari angin malam. Ia kembali masuk ke dalam apartemen. Lebih baik menyelesaikan pekerjaan daripada memikirkan hal yang tidak penting. Bagi Arabella, pernikahan bukanlah sesuatu yang penting. Belum sempat Arabella memakai kacamatanya, layar ponselnya menyala. Sebuah pesan baru masuk dan dari nomor yang tidak dikenal. Arabella mengerutkan kening. Dia membuka pesan tersebut dan ternyata dari pria yang akan dijodohkan dengan dirinya. Arabella tidak mau basa basi. Dia langsung saja meminta identitas Brian agar saling mengenal satu sama lain. Tapi yakinlah, Arabella tidak serius meresponnya. Hanya sekedarnya saja supaya Papa Arabella tidak marah. Arabella membaca identitas Brian. Ia hampir berteriak ketika melihat tahun kelahiran Bria. Umurnya sudah empat puluh tahun dan pernah menikah sekali. Arabella hampir tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Seorang duda anak dua dijodohkan dengan dirinya. Bayangkan saja, Salsabila yang tidak tertarik dengan pernikahan malah dijodohkan dengan seorang duda anak dua. Berapa banyak kerepotan yang akan Arabella terima setelah menikah. Apalagi Brian menginginkan seorang istri yang hanya diam dirumah mengurus rumah dan anak-anak. Bagaimanapun, Arabella harus menghindari pria yang bernama Brian itu. Visi dan misi kehidupan setelah pernikahan mereka tidak sama. Arabella ingin tetap bekerja tapi Brian menginginkan istri yang hanya dirumah saja. Tidak bisa, Arabella harus menolak perjodohan ini. Bila perlu ia akan keluar dari kartu keluarga sehingga tidak perlu dijodohkan lagi. Tapi hal ini tidak mudah. Apalagi bisnis Papanya sedang kacau dan membutuhkan seorang investor. Apa yang harus Arabella lakukan akan perjodohan ini tidak terjadi?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD