Bab 16

798 Words

Happy Reading! Karin berlari dan langsung memeluk lengan suaminya. "Kau dengar kan, sayang. Dokter bilang kita harus berusaha lebih keras agar aku cepat hamil." ucap Karin manja. Mereka baru saja keluar dari ruangan dokter dan melakukan pemeriksaan. Dan tentu saja hal yang paling penting adalah mengambil s****a Arvind. Langkah Arvind terhenti lalu menatap Karin. "Kau bisa pulang sendiri, kan? Aku masih ada pekerjaan lain." ucap Arvind lalu melepas lengan istrinya kemudian melangkah pergi tanpa memperdulikan Karin yang sudah mencak-mencak karena marah. Arvind memasuki perusahaannya, ia langsung mengambil langkah lebar agar tiba di ruangannya. "Selamat pagi, pak." sapa Bian. Ia sudah menunggu sedari tadi. Arvind mengangguk lalu melangkah menuju kursi kebesaranmu. "Apa kau membawa ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD