Bab 17

938 Words

Happy Reading! Karin memijat kepalanya lalu melirik ponselnya. Sudah jam sepuluh malam tapi suaminya belum pulang juga. Ia bahkan sudah beberapa kali menelpon namun tidak dijawab. "Ck! Setidaknya aku harus bercinta dengan Arvind meskipun cuma sekali agar inseminasi bisa dilakukan." decak Karin. Tidak mungkin inseminasi dilakukan jika ia saja belum pernah bercinta dengan suaminya. Pasti akan aneh jika ia berpura-pura hamil padahal tidak ada pembuahan yang pernah dilakukan. Brakk Karin memukul meja riasnya lalu mengambil ponselnya. Ia harus menelpon mamanya dan meminta saran. "Apa jangan-jangan Arvind selingkuh." Karin mengusap wajahnya. "Tidak mungkin, mah. Jikapun iya harusnya sudah dilakukan sejak dulu. Tapi Apa? Arvind tetap bertahan dengan Karin meskipun kami belum diberi keturun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD