7. Dua Cinta

1342 Words
"Risa, kemarin Basil bilang, lihat video Papanya di hp kamu. Apa itu benar?" tanya Frey pada Risa, baby sitter Basil. "Oh...itu...." Risa menunduk, tidak mampu mengatakan apa-apa. Dia takut Frey akan marah besar dan memecatnya. Dia adalah salah satu fans sinetron Pelakor Bayaran dan sama seperti kebanyakan fans sinetron itu, dia ingin Jevais Sidharta menjadi pasangan Kiyoko Forest di dunia nyata. Risa mengikuti akun fans sinetron Pelakor Bayaran dan menikmati video di mana Jevais dan Kiyoko nampak akrab dan mesra di luar syuting. Banyak fans yang beranggapan bahwa Jev dan Kyo telah saling jatuh cinta karena peran mereka. Tentu saja, hal itu adalah hal yang paling ditunggu—momen saat Jev dan Kyo saling jatuh cinta, meski Jevais berstatus suami dan ayah dua anak, tapi hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk menjodohkan Jevais dan Kiyoko. "Risa? Apa kamu tidak akan menjawab saya?" "Ah, iya, Bu." "Apa yang Basil lihat?" "...." "Risa, saya bisa memberhentikan kamu kalau kamu tidak mau jujur." Frey mulai kehabisan kesabaran dan mengancam Risa. "Maaf, Bu...." Risa berkata terbata. "Jelaskan pada saya apa yang Basil lihat." "Ta-tapi...saya tidak dipecat kan, Bu?" Risa bertanya dengan suara gemetar. "Itu tergantung apakah kamu jujur atau tidak pada saya. Jadi, jelaskan pada saya apa yang Basil lihat!" "Itu...video Bapak dengan Kiyoko." "Video apa?" "Video potongan sinetron, Bu. Mungkin, Basil mengira itu sungguhan, bukan potongan adegan sinetron." Frey menatap Risa, dia tidak sepenuhnya percaya bahwa video yang dilihat Basil hanya video potongan adegan sinetron. "Saya mau lihat videonya." "Eh...su-sudah saya hapus, Bu." "Dihapus?" "I-iya." Mata Risa menatap lantai. "Kenapa?" "Karena saya merasa bahwa tidak seharusnya Basil melihat video itu. Dia masih kecil dan bisa saja video itu membuatnya salah mengerti." "Kalau kamu tahu, kenapa kamu membiarkan Basil melihat video itu?" "Saya minta maaf, Bu. Saya benar-benar tidak sengaja." "Kamu tahu, kesalahan kamu cukup fatal, Risa. Kamu membuat Basil merasa bahwa ayahnya melakukan hal yang tidak baik." "Iya Bu, saya tahu saya salah, saya minta maaf." "Kamu tahu kan, saya bisa memberhentikan kamu?" "Ma-maksud Ibu?" "Saya ingin kamu jujur. Tunjukkan video yang dilihat Basil, dan saya tidak akan mempermasalahkan hal ini lagi." "...." Risa terdiam. Dia sangat membutuhkan pekerjaan ini, dan dia cukup senang bekerja pada Frey karena Frey loyal. Gaji yang diberikan cukup dan juga fasilitas lainnya. Pekerjaannya menjaga Basil juga hal yang mudah dilakukan. Basil sangat menyenangkan dan tidak pernah menyulitkannya. Di mana lagi dia bisa mendapatkan pekerjaan sebaik ini? Karena itu, sangat sayang jika dia kehilangan pekerjaan ini, apalagi, mencari pekerjaan bukan perkara yang mudah. Akan tetapi, memperlihatkan video yang dilihat Basil juga bukan pilihan bagus. Bagaimana jika Frey marah besar setelah melihat video itu? Apalagi kalau sampai tahu Risa yang notabene babysitter anak-anaknya menggandrungi pasangan Jevais dan Kiyoko? "Risa, kamu dengar saya?" Frey menegur Risa dengan tidak sabar dan membuat Risa yang sedang berpikir terkejut. "I-iya, Bu." "Berikan videonya, atau, hari ini juga silahkan bereskan semua barang-barang kamu." "Jangan, Bu! Sa-saya akan memberikan videonya!" Risa tidak punya pilihan, dia tidak bisa membiarkan dirinya kehilangan pekerjaan. Dengan berat hati dia mengambil ponselnya dan memperlihatkan video yang dilihat Basil. Tangan Freya gemetar saat melihat tayangan video dalam ponsel di genggamannya. Adegan mesra yang dilihat antara Jevais dan Kiyoko tidak terjadi di lokasi syuting. Mereka berdua berada di basement sebuah apartemen, sangat mungkin itu tempat tinggal Kiyoko. Dengan impulsif, Frey menggeser video lainnya, yang memperlihatkan kemesraan Jevais dan Kiyoko di luar syuting. Semua video itu menyakiti hati Frey, dia tidak bisa berpikir positif tentang video yang dilihatnya ini. Jevais dan Kiyoko, telah jatuh dalam cinta dan meninggalkan dirinya dalam pengkhianatan. *** "Sejak kapan?" tanya Frey dingin. Rasanya, segala kepedihan mengguyur dirinya, menenggelamkannya dalam keputusasaan. Lelaki yang dulu diperjuangkannya dan membuat hubungannya memburuk dengan keluarga dan bahkan fansnya, kini dengan mudah mengkhianatinya. Pengorbanannya dulu terasa sia-sia, tapi mungkin itu salahnya. Salahnya karena dia terlalu keras kepala dan tidak mendengar apa pun yang orang katakan soal Jevais. Mereka mengatakan bahwa Jevais menikahinya hanya untuk menumpang ketenaran, mungkin hal itu benar. Setelah menikah, Jevais meminta Frey di rumah, meninggalkan hingar bingar layar kaca dan mengurusi dua buah hati mereka, dan Frey setuju. Dia pikir, untuk apa mengejar karir dan materi jika dia kehilangan waktu dan momen bersama anak-anak. Frey pikir, setelah menikah karir bukanlah prioritasnya, jadi dia menyetujui permintaan Jevais untuk berada di rumah dan mengundurkan diri dari kesibukan dunia layar kaca. Frey kehilangan bintangnya sebagai aktris di layar kaca dan entah kebetulan atau tidak, Jevais, menggantikannya mendapatkan bintang cemerlang itu. Sekarang, Jevais aktor papan atas yang dikenal semua orang dan keberadaannya bisa dianggap sebagai jaminan rating tinggi, apalagi, jika dia bersama Kiyoko. "Aku tidak tahu." "Tidak tahu?" "Frey, aku tahu aku salah, berikan aku kesempatan sekali lagi." "Kalau begitu, putuskan dia!" "Aku tidak bisa memutuskannya. Bagaimana bisa aku berpisah dengannya saat aku harus bekerja dengannya?" "Kamu bisa mengundurkan diri dari sinetron itu sekarang untuk menyelamatkan pernikahan kita." "Frey, kamu tahu, berapa banyak pinalti yang harus aku bayar jika aku mengundurkan diri sekarang." "Itu lebih baik ketimbang kamu masih bersama Kyo. Kamu bisa mencari pekerjaan lain. Masih banyak rumah produksi dan produser lain yang memproduksi film dan sinetron. Kamu tidak harus bertahan di sinetron itu!" Frey berkata kesal. "Tapi sinetron itu yang membesarkan namaku!" Frey menatap Jevais dengan mata berkaca-kaca. "Terlalu banyak alasan kamu untuk tidak meninggalkan sinetron itu. Katakan saja bahwa kamu tidak bisa meninggalkan Kiyoko kan?" "...." "Kalau begitu, ceraikan aku." "Frey!" Jevais menatap Frey dengan tatapan kaget. Dia tidak menyangka Frey akan meminta perpisahan saat mengetahui hubungan Jevais dan Kiyoko. "Kamu harus memilih, Jevais. Aku atau Kiyoko?" "Frey, apa kamu tidak memikirkan anak-anak kalau kita berpisah?" "Memikirkan anak-anak? Apa kamu sudah bertanya pada diri kamu sendiri saat kamu berselingkuh dengan Kiyoko? Aku tahu, kamu bersama dia setiap waktu dan perasaan cinta kalian tumbuh seiring berjalannya waktu, apalagi fans kalian menginginkan begitu. Tapi kamu pria beristri, Jevais. Tidak bisa kah kamu mengingat janji pernikahan kita? Tidak bisa kah kamu mengingat aku? Atau, kalau kamu tidak bisa mengingat aku, ingat wajah Basil dan Bianca. Kamu tega menyakiti mereka? Kamu keterlaluan Jev!" "Maafkan aku Frey." Jevais meraih wajah Frey, tapi perempuan itu memalingkan wajahnya, lalu membuat jarak. "Kamu tahu kata maaf tidak merubah apa pun. Tinggalkan Kiyoko atau tinggalkan aku dan anak-anak." ""Aku tidak bisa memilih. Aku mencintai kamu dan anak-anak, tapi aku tidak bisa meninggalkan Kyo," ucap Jevais pelan. Ucapan yang membuat Frey merasa pisau tak kasat mata menusuk tepat hatinya. Dia menatap Jevais nanar, segala kejengkelan dan amarah membuncah dalam dadanya. Betapa egosi lelaki itu, dia sudah melukai hati Frey, dan sekarang, dia ingin mendapatkan semuanya. Frey, anak-anak dan Kiyoko. "Tidak bisa? Kenapa kamu tidak bisa meninggalkan Kiyoko? Dia sangat berharga untuk kamu?" "Dia mengalami banyak hal buruk dan aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja...." "Egois! Katakan saja kalau kamu mencintai Kyo seperti yang fans kalian harapkan. Kalau begitu, biarkan aku yang memutuskan. Aku akan mengurus perceraian kita." "Frey! Kamu tidak bisa memutuskan secara sepihak." "Lalu apa? Kamu tidak bisa memutuskan. Apa kamu berharap aku akan baik-baik saja dan akan terus merestui kamu menjalani hubungan bersama Kyo? Bagaimana jika aku yang berada dalam posisi kamu? Apa kamu juga akan baik-baik saja jika aku mengalami cinta lokasi dengan aktor lain dan aku menolak memutuskan hubungan? Kamu egois! Kamu anggap apa pernikahan kita? Open relationship atau sejenisnya? Kamu benar-benar tidak waras!" Frey berteriak mulai kehilangan kendali atas kemarahan yang bercokol dalam dirinya. "Tenang, Frey, tenang...." Jevais berusaha memeluk Frey dan perempuan itu melepaskan diri dengan brutal. "Tenang?! Bagaimana aku bisa tenang saat suamiku berselingkuh! Pikir dengan otakmu itu! Apa aku harus mengucapkan selamat kepadamu yang berhasil mengabulkan keinginan fans kamu yang menginginkan hubungan kamu dan Kiyoko di dunia nyata? Apa aku harus mengatakan turut bahagia, akhirnya pasangan serasi Kiyoko dan Jevais berlayar juga? Aku istri kamu, Jevais, dan tidak ada satu pun istri di dunia ini yang bisa menerima dua cinta dalam hati suaminya!" Jevais menatap Frey penuh penyesalan. Dia tidak ingin menyakiti Frey tapi dia juga tidak bisa mengendalikan bagaimana dirinya dan Kiyoko tanpa dia sadari sudah berada dalam pusaran cinta memabukkan yang sulit dihindari sejak memainkan peran sebagai pasangan dalam sinetron yang mempopulerkan namanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD