2. Mungkin Salah

1230 Words
"Bagaimana kalau Jev jatuh cinta pada Kyo?" Lea mengulangi apa yang Frey katakan, dan hal itu membuat Frey menahan napas tanpa sadar. Jika hal itu benar-benar terjadi, apa yang harus dia lakukan? Jev, akan memilih Kyo dan meninggalkannya bersama Basil dan Bianca? Tidak, ini terlalu menyakitkan, kalau pun hal itu benar-benar terjadi, mungkin dirinya memilih menutup mata dan pura-pura tidak tahu apa-apa asal Jevais tetap berada di sisinya meskipun hati lelaki itu tidak lagi terarah padanya. Tapi, bisakah dia menjalani kehidupan seperti itu? Wanita macam apa yang diam saja saat suaminya memilih mendua? Frey tidak ingin diremehkan, terlebih setelah dia banyak berkorban untuk Jevais. Kesibukan pikiran Frey terdistraksi saat Lea tertawa kecil. "Menurutku itu kemungkinan kecil. Kyo sudah punya pacar, kamu tahu kan, Kai Sankara Sjahrir? pewaris perusahaan ternama negara ini, kehidupan Kyo benar-benar sudah terjamin dan dia tidak perlu bekerja keras syuting kesana kemari setelah menikah dengan Kai. Dia bisa duduk santai di rumah dan uang ratusan juta mengalir ke rekeningnya. Kalau aku jadi Kyo, aku nggak bakalan berpaling dari Kai, apalagi untuk berpacaran dengan Jev yang sudah beristri dan memiliki anak, kalau sampai Kyo melakukan hal itu, pasti ada yang salah dengan otaknya. Dia mencari kesulitan untuknya sendiri. Lagipula, Frey, kamu tahu dunia entertainment, jangan terlalu khawatir. Jev dan Kyo profesional, seperti kamu dan Saka, kalian dulu juga dijodohkan saat berakting di sinetron yang sama, tapi ya...kalian hanya teman kan?" Frey mengangguk, menghela napas dan merasa lega. Penjelasan Lea masuk akal dan sepertinya apa yang Lea katakan benar. Masalahnya bukan Jev dan Kyo, tapi fans fanatik sinetron yang membabi buta menyebarkan kebencian bagi Frey seraya menggaungkan halusinasi agar Jev bisa benar-benar bersama Kyo di dunia nyata. Hal yang perlu dia lakukan hanya menyingkirkan fans-fans toxic itu dan tidak lagi membaca komentar-komentar konyol mereka, lalu sepertinya masalah akan selesai. Semuanya akan baik-baik saja. Tidak mungkin ada skandal antara Jevais dan Kiyoko, dia mempercayai Jevais dan Kiyoko. "Tapi Frey...." Lea menatap Frey serius. "Menurut aku, sebaiknya kamu mulai lagi mengambil kontrak kerja." "Basil dan Bianca masih terlalu kecil untuk ditinggal." "Ambil yang singkat aja. Talkshow atau iklan yang nggak terlalu menyita waktu, atau pemotretan sampul majalah. Kamu nggak bisa hiatus terlalu lama, atau nama kamu sudah nggak dikenal lagi nantinya." Frey sedang memikirkan ucapan Lea saat ponselnya berdering. Jev menelpon. "Halo Sayang!" sapa Jev di seberang sana. Frey mengganti fitur panggilan telpon menjadi video call, tapi Jev menolak. "Kenapa tidak video call?" tanya Frey sedikjt kesal karena Jev baru menghubunginya setelah berjam-jam lamanya dia mengirimkan pesan. "Di sini sedang mati lampu, kamu nggak akan bisa melihat apa-apa, percuma saja. Ada semacam konslet atau semacamnya, gaffer sedang mengerahkan orang-orangnya untuk menyelesaikan masalah kelistrikan yang kacau." "Kapan pulang?" "Em...aku nggak tahu. Karena listrik padam syuting tertunda." "Aku sangat kesal hari ini!" "Kenapa?" "Fans sinetronmu menulis komentar yang mengerikan. Apa kamu tidak bisa meminta mereka berhenti menjodohkan kamu dengan Kyo? Mereka bahkan mengharapkan perceraian kita!" Terdengar Jev tertawa kecil. "Sayang, jangan pedulikan mereka." "Bagaimana aku bisa mengabaikan mereka? Mereka menulis komentar jahat di akunku dan kamu hanya tertawa?!" Frey merasa kesal dengan tanggapan suaminya. "Mereka hanya terlalu terhanyut dengan sinetron ini." "Ya...ya...aku tahu, tapi apa perlu mereka membully aku sampai seperti ini? Peringatkan mereka jangan melewati batas! Aku istrimu, Jevais, dan seharusnya kamu tidak membiarkan fans bodoh sinetron kamu bertindak sesuka hati mengatakan hal yang tidak-tidak padaku!" "Frey, kalau aku mengatakan sesuatu pada mereka dan mereka tersinggung, mereka tidak akan menonton sinetronku lagi. Mereka akan memberikan rating buruk dan pasti pihak PH akan menghentikan syuting kalau rating buruk. Semua orang yang terlibat dalam produksi bisa terdampak. Produser sudah memperingatkan aku untuk mempertahankan performa sinetron ini. Lagipula, Frey, sinetron ini yang membuatku populer. Sabarlah Sayang, kamu tahu bagaimana gimmick di dunia entertainment bekerja bukan?" Frey mendesau lemah. Dia kecewa terhadap tanggapan Jev atas apa yang dirasakannya. "Kita hanya punya dua tangan Frey, kita tidak bisa menggunakan tangan kita untuk membuat semua orang berhenti melakukan apa yang mereka suka, tapi kita bisa menggunakan dua tangan kita untuk menutup mata dan telinga, agar tidak terganggu dengan apa pun yang orang lain lakukan untuk menyerang kita." "Apa kamu sangat takut kehilang popularitas sampai kamu lebih memilih tidak mengatakan apa pun pada fans kamu yang menyerang aku?" Terdengar Jev menghela napas. "Frey, menjadi populer sangat tidak mudah. Aku masuk dunia akting sejak berusia tujuh belas tahun dan aku harus melewati enam belas tahun untuk berada di titik ini. Tentu saja kamu sulit memahami bagaimana aku berjuang, Frey. Kamu beruntung, karirmu sangat bagus sejak kamu bergabung di dunia entertainment." "Jadi sekarang, populer adalah segalanya bagi kamu?" "Frey Sayang, bukan begitu, tapi aku bertanggung jawab dalam pekerjaanku. Lagipula, apa yang mereka katakan soal aku dan Kyo itu tidak nyata. Aku dan Kyo profesional, kamu tahu itu. Tidak ada hal yang harus kamu khawatirkan, Sayang. Kamu hanya harus menutup atau membatasi media sosialmu agar komentar buruk itu tidak lagi menganggumu." "Aku seharusnya tahu, kamu tidak akan melakukan apa pun untuk aku." "Frey, tolong pahami aku." "Kamu meminta untuk dipahami tapi kamu tidak bisa memahami aku!" Frey membalas dengan gemas dan menutup sambungan telpon. Perasaannya masih sangat berantakan karena komentar haters dan sekarang Jevais suaminya terdengar tidak mendukungnya dan menganggap semua komentar itu hanyalah hal remeh. "Perselisihan rumah tangga, eh?" Lea berkomentar saat wajah Frey terlihat mendung. "Jev tidak mau menegur fansnya. Dia terlalu takut kehilangan popularitas!" keluh Frey. "Well, berada di posisi Jev sekarang memang tidak mudah. Dia harus berhati-hati kalau tidak mau posisinya ini tergeser dengan cepat. Cara mempertahankan diri menjadi bintang adalah dengan memberikan fan service yang baik, berikan apa yang fans mau dan membuat mereka senang." "Tapi apa dia tidak mementingkan perasaan istrinya yang dibully hanya karena fans terhanyut sinetron dan menginginkan pasangan dalam sinetron itu menjadi nyata?" Lea mengedik. "Jev mungkin sedang mengamati situasi. Dia tidak bisa bertindak impulsif. Saat ini semua mata tertuju pada Jevais Sidharta, seperti kamu beberapa tahun ke belakang, dia harus berhati-hati." "Tadinya, aku kira kepopuleran Jev ini membahagiakan, ternyata aku salah!" "Kamu hanya belum bisa menyesuaikan diri saja dengan fans gila Jev." Frey memberengut. "Sampai kapan mereka akan menyerangku?" "Sampai mereka bosan atau mendapatkan apa yang mereka inginkan?" "Jev dan Kyo? Tidak mungkin!" "Tidak ada yang tidak mungkin Frey, aku tidak mengharapkan sesuatu yang buruk padamu, tapi bersiap-siap tidak ada salahnya. Jangan terlalu lama meninggalkan dunia entertain yang membesarkan namamu." "Kamu membuat perasaanku semakin buruk." "Sorry, tapi begitulah kenyataannya." "Tapi kamu bilang Kyo dan Jev profesional, lagipula, Kyo pacar Kai Sjahrir bukan? Kalau sampai Kyo berselingkuh dengan Jev, itu artinya ada masalah di otaknya kan?" "Ya...aku meyakini Jev dan Kyo profesional dan tidak akan terpengaruh ucapan ngawur fans, tapi tetap saja segala hal bisa terjadi, Frey, terutama soal cinta." "Tidak mungkin." Frey menggumam, setengah tidak yakin. "Aku mengenal Kyo, dia bukan jenis perempuan genit, dia elegan dan profesional. Aku juga mengenal Jevais, dia tidak akan pernah berkhianat. Dia lelaki setia dan bisa dipercaya." "Ya...seharusnya semua baik-baik saja kalau begitu, kita hanya harus menyelesaikan komentar ngawur fans sinetron Pelakor Bayaran. Kamu bisa mematikan komentar atau menon-aktifkan media sosialmu. Masalah selesai, meski sejuta kali mereka mengetik komentar sampai tangan mereka keriting, kamu sama sekali tidak akan terusik." Frey menimbang-nimbang. Sepertinya menon-aktifkan media sosialnya untuk sementara adalah suatu penyelesaian yang cukup bagus. Sejak saat itu, dia merasa lebih damai, dan tidak pernah lagi mengetahui komentar apa pun tentang dirinya, Jevais, Kyo dan sinetron Pelakor Bayaran. Frey pikir semua baik-baik saja, tapi mungkin saja dia salah....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD