Sudah satu hari ia tidak bermain Lord’s Regime, dan untungnya misi yang diberikan oleh Wat untuk memeriksa sumber wabah yang menyerang Claydale sudah diselesaikan sebelumnya.
Sehingga, meski Sayuri belum melaporkannya secara langsung kepada Wat, waktu untuk menyelesaikan quest itu tidak akan hangus.
“Apa kau butuh hal lainnya?” tanya Kyle yang baru saja menyimpan helm VR model terbaru. Terlihat jelas kalau ia baru saja membelikannya untuk Sayuri.
“Tidak ada, terima kasih,” balas Sayuri. “Apa ini bagian dari hadiah yang aku dapatkan karena telah membantu timmu untuk menyelesaikan misimu itu, Kyle?”
“Tidak. Anggap saja ini hadiah dariku dan teman – temanku. Tenang saja, hadiah yang kau dapatkan dari Atasan Chung akan lebih besar dari pada ini,” balas Kyle sambil terkekeh pelan. “Kau bisa mengikat helm VR ini dengan akunmu. Helm VR ini sudah sepenuhnya milikmu, karena aku membelinya atas namamu.”
Sayuri mengangkat kedua alisnya. Kyle dan teman – temannya sungguh perhatian dan baik hati. “Terima kasih banyak, aku sangat menghargainya. Setidaknya aku tidak perlu lagi pergi ke internet café untuk bermain Lord’s Regime.”
Kyle tersenyum puas mendengar jawaban dari Sayuri, kemudian bertanya, “Setelah ini kau akan … login?”
“Itu benar. Sehari tidak bermain Lord’s Regime rasanya aku tertinggal banyak hal,” balas Sayuri. “Bagaimana denganmu?”
“Sayangnya aku dan teman – temanku tidak bisa ikut,” balas Kyle dengan senyuman miris di wajahnya. “Aku perlu menyelesaikan beberapa hal terlebih dahulu.”
“Ah, apa aku perlu ikut …?”
Kyle menggelengkan kepalanya sambil terkekeh pelan. “Tidak perlu khawatir, kau yang belum resmi bergabung dengan unit khusus belum memiliki kewajiban untuk melakukan pekerjaan ini.”
“Ah …” gumam Sayuri pelan. Sebenarnya ia berharap bisa mendengar kabar tentang Jerome Boyd mengingat kalau dirinya menyebutkan nama itu beberapa hari lalu. Siapa tahu? Mungkin dia sudah memiliki hubungan dengan Connor Hayes saat ini.
Sayuri tidak yakin apakah Kyle memiliki kemampuan untuk membaca pikiran. Karena, Kyle tiba – tiba berkata, “Apa kau ingin tahu hasil dari interogasi kemarin?”
“… Apa aku boleh mengetahuinya? Seseorang yang belum resmi bergabung dengan unit khusus?” Sayuri balik bertanya.
Mendengar perkataannya dikembalikan oleh Sayuri, Kyle kembali terkekeh pelan. “Jika hanya seperti ini tidak akan jadi masalah.”
“Hmm, kalau begitu aku ingin mendengarnya,” balas Sayuri.
“Terima kasih atas informasi yang kau berikan sebelumnya, kami jadi lebih mudah untuk menemukan bukti lain mengenai ‘Nelson’ atau yang memiliki nama asli ‘Connor Hayes’ yang melakukan bisnis ilegal ini,” balas Kyle. “Kami juga dapat dengan mudah menemukan usaha ilegal milik Connor Hayes yang lain dan menutupnya dengan mudah.”
“Itu … bagus. Setidaknya seseorang yang membahayakan anak – anak seperti Tia berkurang satu di dunia,” balas Sayuri sedikit merasa lega, meski begitu ia tidak sepenuhnya senang.
Karena apa yang ia katakan benar, apa yang dilakukan oleh unit khusus hanya mengurangi ‘satu’ dari ribuan atau mungkin jutaan orang yang melakukan bisnis ilegal seperti Connor Hayes di dunia.
“Dan … untuk informasi tentang Connor Hayes yang bekerja sama dengan Jerome Boyd …”
Telinga Sayuri terasa ditarik ketika mendengar nama itu. Berusaha untuk tidak memperlihatkan ekspresi wajah yang kemungkinan dapat membuat Kyle curiga, Sayuri menunggu perkataan selanjutnya.
“Sayangnya tidak ada informasi yang cukup mengenai … Jerome Boyd atau pun anggota dari keluarga Boyd yang lain mengenai kerja sama mereka dengan bisnis ilegal milik Connor Hayes,” lanjut Kyle. “Sehingga, kami tidak bisa menyelidiki Jerome Boyd lebih lanjut mengenai hal ini.”
“Ah …”
Sepertinya masih terlalu cepat untuk keluarga Boyd bekerja sama dengan Connor Hayes di tahun ini. Meski begitu, dengan ditangkapnya Connor Hayes, salah satu ‘bisnis’ Jerome Boyd akan sedikit tersendat … ‘kan?
“Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?”
Sayuri langsung menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan itu. “Tidak. Tidak ada.”
Kyle tersenyum tipis sambil menganggukkan kepalanya satu kali. “Kalau begitu … aku dan Emil akan kembali ke markas kami yang ada di kota G. Jika kau membutuhkan hal yang lain, kau bisa memintanya pada resepsionis yang ada di bawah sana. Biayanya akan ditanggung oleh Atasan Chung.”
“Kalau aku ingin sebuah rumah, apa Atasan Chung akan membelikannya?” canda Sayuri.
Tawa renyah langsung keluar dari mulut Kyle, kemudian, ia menjawab, “Tentu saja. Tapi kemungkinan besar hadiah yang akan kau terima akan berkurang dan gaji pertamamu sebagai anggota unit khusus akan dipotong.”
“Cih pelit.”
Kyle tertawa sekali lagi. “Tenang saja. Katakan apa maumu dan Atasan Chung pasti akan memberikannya kepadamu sesuai dengan kemampuannya. Kalau begitu, Sayuri … aku akan pergi terlebih dahulu.”
Sayuri menganggukkan kepalanya sekali, kemudian membalas, “Hati – hati, Kyle. Sampaikan salamku juga pada yang lain.”
“Tentu,” balasnya sambil berjalan menuju pintu yang menyambungkan kamar Sayuri dengan kamarnya. Namun, belum sempat ia membuka pintu itu, Kyle kembali memutar tubuhnya dan memberikan Sayuri secarik kertas. “Aku hampir lupa. Jika ada apa – apa, kau juga bisa menghubungi nomerku.”
Sayuri menerimanya dengan senang hati. Kemudian setelah mendapatkan balasan darinya, akhirnya Kyle keluar dari kamar Sayuri dan menutup pintu tepat di depan wajahnya.
Melihat isi tulisan dari kertas yang baru di terimanya, Sayuri merasa iri karena tulisan yang kemungkinan besar ditulis oleh Kyle ini lebih rapi dan indah ketimbang tulisan tangannya.
Namun tetap saja, setelah menyimpan nomer itu pada ponselnya, Sayuri membakar kertas itu dengan korek api yang ia temukan di balkon kamar hotelnya. Khawatir kalau ada seorang petugas hotel yang menemukan dan memanfaatkan nomer pribadi milik Kyle.
.
.
Sensasi bagai keluar dari gua yang sangat gelap dirasakan langsung oleh Sayuri ketika ia berhasil login ke dalam Server Lord’s Regime.
Keadaan di desa Claydale sangat berbeda dari pada apa yang ia lihat terakhir kali. Padahal, baru satu hari berlalu di tempat itu.
Keadaan desa yang awalnya terlihat begitu suram dan kumuh terlihat lebih cerah dan terawat serta bersih. Pemandangan desa yang seakan ditinggalkan oleh penduduknya berubah total menjadi desa yang sebentar lagi bisa dikategorikan sebagai kota kecil.
Tidak hanya itu, entah kenapa Sayuri merasa kalau penduduknya terlihat jauh lebih muda …
“Apa itu … apa itu Nona Petualang!?”
Sayuri tidak tahu siapa yang memanggil dan dipanggil dengan sebutan itu. Tetapi ia merasa kalau dirinyalah yang terpanggil.
Memutar tubuhnya ke sumber suara, ia langsung dikejutkan oleh puluhan NPC yang berlari ke arahnya. Seketika, ia kembali teringat kejadian tentang dirinya yang ‘dikerubungi’ oleh para NPC yang ingin berterima kasih padanya karena telah membantu Dokter Dean untuk menemukan obat yang dapat menyembuhkan batuk mereka.
“Nona Red Lily! Akhirnya kau datang juga!”
“Nona Red Lily, apa beberapa hari ini kau sibuk?”
“Nona Red Lily, aku sempat khawatir kau tidak kembali lagi! Kami belum sempat berterima kasih padamu!”
Nona Red Lily … Nona Red Lily … Nona Red Lily … Nona Red Lily … Nona Red Lily …
Para NPC yang terus memanggil namanya membuat Sayuri sedikit pusing. Untung saja ketika Sayuri membuka mulutnya, semua NPC itu mendengarkannya dengan baik.
“Maaf, beberapa hari ini aku sedikit sibuk mengerjakan … tugas yang lain di luar desa Claydale, jadi aku belum sempat mengunjungi kalian,” jawab Sayuri. “Namun untunglah, seperitnya obat yang dibuat oleh Dokter Dean benar – benar bekerja dan menyembuhkan kalian semua.”
“Ini semua berkat Nona Red Lily!”
“Benar! Terima kasih Nona Red Lily!”
Terima kasih Nona Red Lily … Terima kasih Nona Red Lily … Terima kasih Nona Red Lily … Terima kasih Nona Red Lily …
Uwah … meski pun ini hanya di dalam Lord’s Regime, dan orang – orang yang berterima kasih padanya hanyalah NPC yang dibuat oleh Gaia … entah kenapa Sayuri merasa sedikit terharu dan jujur saja, kewalahan.
Karena selama ini Sayuri tidak pernah mendapatkan perhatian yang seperti ini. Apalagi mendapatkan ucapan terima kasih sebanyak ini secara langsung. Meski dari NPC, mereka yang terlihat seperti ‘orang’ pada umumnya membuat d**a Sayuri sedikit bergetar.
“Aku … hanya membantu temanku. Tolong, jangan berterima kasih seperti ini … entah kenapa aku jadi merasa bersalah,” gumam Sayuri.
“Kenapa kau berpikir seperti itu?”
“Sudah, sudah, jangan ganggu dia lebih lama lagi. Nona Red Lily baru saja kembali dari urusannya di tempat lain, biarkan dia beristirahat.”
“Benar juga, maaf membuatmu kesulitan, Nona Red Lily! Tolong terima ini sebagai tanda terima kasihku …”
“Ah, tolong terima ini juga …”
“Tunggu! Aku tidak membawa apa pun. Aku akan menitipkannya kepada Kepala Desa kalau begitu!”
Satu persatu item masuk secara terus menerus ke dalam tas milik Sayuri. Meski pun Sayuri ingin menolaknya, karena item tersebut pemberian dari NPC, sistem menganggapnya sebagai item drop.
Setelah sepuluh menit berlalu, akhirnya semua NPC yang mengelilinginya mulai bubar, meninggalkan Sayuri yang sedikit kesulitan untuk bergerak karena kelebihan beban dalam tasnya. []