Dengan jalan yang sangat lambat, Sayuri akhirnya berhasil sampai di rumah Wat setelah lima menit lamanya. Sekali lagi, meski fitur Lord’s Regime yang membuat pemainnya dapat merasakan ‘kelelahan’ belum diterapkan, entah kenapa ia merasakannya.
Pintu rumah Wat yang biasanya tertutup rapat kini terbuka dengan lebar. Banyak beberapa NPC penduduk desa yang juga berada di sana, mengelilingi Wat yang terlihat sedang membagikan beberapa item pada mereka.
“Selamat pagi, Kepala Desa—”
Sayangnya, tidak hanya Wat, namun semua NPC yang ada di sana langsung memalingkan pandangan mereka ke arah Sayuri. Untuk sesaat, ia merasakan Déjà vu dengan apa yang akan terjadi beberapa menit ke depan.
Dan benar saja, semua NPC yang ada di tempat itu langsung berlari mendekati Sayuri layaknya ngengat yang mendekati api.
“Nona Petualang! Akhirnya kau datang juga!”
“Nona Red Lily, kami mengkhawatirkanmu karena kemarin kau tidak sempat kembali! Apa kau baik – baik saja?”
“Nona Red Lily, terima kasih sudah membantu kami—”
Kejadian sama yang terjadi di alun – alun desa pun terulang. Indikator berlambang tas berwarna kuning yang menghalangi pandangannya pada di sisi kiri atas secara perlahan mulai berubah warna menjadi lebih tua dan akhirnya berwarna merah.
“Kepala Desa! Tolong aku!” pekik Sayuri ketika sadar indikator yang menandakan ia kelebihan muatan membuat saura notifikasi yang menyakitkan telinga.
“Kalian semua. Meski ingin berterima kasih pada Red Lily, jangan sampai membuatnya kwalahan seperti itu!” kata Wat sambil memukul meja yang ada di depannya dengan sapu legendarisnya.
Dengan senyuman miris, Sayuri berterima kasih pada Wat yang langsung mengatakannya tanpa basa - basi terlebih dahulu.
Baru sadar kalau ternyata mereka semua mengganggunya, para NPC tersebut meminta maaf pada Sayuri dan memilih untuk menyimpan barang - barang yang akan mereka berikan pada Sayuri tepat di sebelah Wat.
“Begitu lebih baik. Karena aku memiliki beberapa urusan dengan Red Lily, seseorang tolong gantikan aku dan bagikan semua bahan makanan ini pada yang lain. Atau kalian pilih untuk tidak manja dan ambil porsi kalian masing - masing."
“Baik, Kepala Desa ... " jawab semua NPC itu secara bersamaan.
Setelah Sayuri menaruh beberapa item yang masuk ke dalam tasnya tanpa izin pada tumpukan barang lain yang harus diterimanya, ia pergi menyusul Wat untuk masuk ke dalam rumahnya.
“Aku sempat khawatir kalau ada sesuatu yang terjadi padamu, karena seharian kau tidak kembali," kata Wat yang baru saja duduk di kursi.
"Maaf, sebenarnya kemarin pagi aku dan teman - temanku telah menemukan sumber dari penyakit yang menyebar di Claydale," balas Sayuri sambil terkekeh pelan. "Tapi sebelum aku memiliki waktu untuk mengabarimu, aku mendapat tugas lain yang harus segera diselesaikan."
Wat mendesah dengan lega sambil mengusap dadanya beberapa kali. "Untunglah kalau begitu. Aku takut kalau masalahnya lebih besar dan berbahaya dari pada yang diduga."
“Sebenarnya, Kepala Desa... masalahnya memang lebih besar dari yang aku duga sebelumnya. Tidak terlalu jauh dari Claydale, ada sebuah rumah tua dengan saluran air bawah tanahs yang ditempati oleh banyak monster yang hidup di dalamnya. Aku dan timku sudah berhasil mengalahkan... induknya. Tetapi kemungkinan monster itu tidak akan hilang begitu saja."
Kening Wat langsung berkerut dengan dalam setelah mendengar balasan dari Sayuri. "Apa tempat itu tidak bisa ditutup begitu saja?"
"Meski pun kita bisa menutup tempat itu, kemungkinan besar monster yang ada di sana hanya akan berpindah tempat dan kembali berkembang biak di tempat lain," balas Sayuri sambil mendesah panjang. "Karena itu, Kepala Desa, aku berpikir untuk tetap membiarkan monster itu berada di sana. Setidaknya kita tahu di mana tempat monster itu berada."
“Kau... Ada benarnya juga. Setidaknya jika kita tahu di mana lokasi monster itu berkembang biak, kita bisa mengawasi sebanyak apa mereka berkembang biak," balas Wat yang akhirnya menggunakan logika dari sistem Gaia.
[Quest selesai. Mendapatkan 20 Perak. Hubungan pertemanan dengan Wat (NPC) meningkat! Hubungan pertemanan dengan penduduk Claydale meningkat!]
[Sistem: Tingkat pertemanan anda dengan desa Claydale bertambah. Mendapatkan diskon 50% jika melakukan transaksi di desa Claydale, event tertentu akan terbuka di Claydale.]
[Sistem: Tingkat pertemanan anda dengan Wat (NPC) mencapai batas maksimal. Event tertentu akan terbuka.]
[Sistem: Mendapatkan poin reputasi +50 di kerajaan Atrea.]
Melihat akhirnya Linked Quest mengenai Claydale sudah selesai, Sayuri bisa bernapas lega. Hadiah yang ia dapatkan juga cukup besar, 20 perak secara cuma – cuma. Untuk seorang pemain pemula, dan untuk hitungan server Lord’s Regime yang baru dibuka kurang dari satu minggu, uang yang dimiliki Sayuri saat ini sudah sangat banyak.
Tidak hanya itu, poin pertemanannya dengan penduduk desa Claydale sudah meningkat pesat dan dirinya mendapatkan diskon lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya. 50%! Bayangkan, semua transaksi yang dilakukan oleh Sayuri akan memberikannya potongan harga sebesar 50%.
Sayuri berusaha untuk menahan senyuman yang mengembang di wajahnya. Kemudian dengan cepat menutup semua jendela hologram yang ada di depan wajahnya.
“Tapi, Red Lily ...” gumam Wat pelan yang mengembalikan Sayuri pada kenyataan, “bukankah itu berarti setiap hari, atau minggu, atau setidaknya perbulan, beberapa orang harus pergi ke lokasi di mana monster itu berkembang biak dan membasminya? Apa... penduduk desa ini bisa melakukannya?”
Sepertinya sistem Gaia ingin Sayuri menjelaskan bahwa sumber penyakit yang ada di Claydale akan menjadi dungeon mingguan bagi seluruh pemain atau ‘petualang’ yang ada di Lord’s Regime.
Tentu saja Sayuri dapat dengan mudah menjelaskannya, namun dia harus memikirkan beberapa keuntungan yang mungkin saja bisa diambil olehnya jika Wat telah mengetahui informasi itu.
Dan Sayuri tahu salah satunya.
“Tidak perlu khawatir, kepala desa. Setelah aku kembali ke Ander, aku akan mengabari teman - teman petualangku yang lain. Aku yakin mereka semua akan bersedia untuk membantu Claydale membasmi monster itu secara gratis," balas Sayuri.
Wat kembali mendesah lega sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Untunglah kalau begitu, karena aku tidak tahu harus berapa banyak uang yang perlu aku habiskan untuk membayar mereka …”
Sayuri langsung mengubah posisi duduknya dari yang santai menjadi serius. Karena, pembicaraannya setelah ini menyangkut tentang pengeluaran Sayuri selama ia bermain Lord’s Regime.
“Begini, Kepala Desa … aku punya usul …”
Wat yang sadar kalau Sayuri menjadi lebih serius dari pada biasanya ikut menegakkan punggungnya di kursi yang ia duduki. “Apa itu?” balas Wat yang entah kenapa menggunakan suara yang sangat kecil.
"Aku yakin penduduk Claydale tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun," lanjut Sayuri. "Justru sebaliknya, kemungkinan besar desa Claydale akan mendapatkan pemasukan dari hal ini jika kau dan penduduk desa yang lain bisa memanfaatkannya dengan baik."
Kening Wat sedikit berkerut, terlihat jelas kalau dia masih tidak terlalu mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Sayuri. "Bisa … kau beri contohnya?"
"Kau tahu, dungeon ... maksudku tempat di mana monster yang menyebarkan penyakit itu berada tidak terlalu jauh dari desa ini, 'kan?" tanya Sayuri. "Bagaimana jika kita memanfaatkan ... tidak, bukan memanfaatkan. Lebih tepatnya membantu para petualang yang lain untuk memudahkan mereka dalam menyiapkan peralatan atau mungkin barang - barang lainnya yang mereka perlu kan untuk membasmi monster - monster itu?"
Mulut Wat langsung membentuk huruf 'o' kecil ketika akhirnya mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Sayuri. "Berarti, maksud darimu tentang desa Claydale yang alan mendapatkan pemasukan itu dengan ... menjual beberapa barang seperti ramuan penyembuh atau ... jasa untuk memperbaiki senjata atau alat pelindung?"
Sayuri menjentikkan jarinya dengan gemas. "Betul sekali. Bagaimana? Ide itu tidak terlalu buruk, 'kan?"
Wat mengusap dagunya sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali. “Hm, sepertinya bisa. Sebelum wabah itu menyebar, Claydale juga sudah memiliki beberapa toko seperti pandai besi dan semacamnya. Aku yakin setelah keadaan di Claydale mulai stabil, mereka akan kembali membuka tokonya lagi.”
Sayuri ikut menganggukkan kepalanya dengan puas. Setidaknya ia hanya perlu mengeluarkan uang setengah harga dari pada apa yang harus ia keluarkan di desa atau kota lainnya.
“Bagaimana dengan seorang ahli alkimia?” tanya Sayuri.
Wat menggelengkan kepalanya dengan ujung bibir yang sedikit tertekuk ke bawah. “Sayangnya … tidak ada. Kau tahu sendiri, jika ada seorang ahli alkimia di tempat ini, seluruh penduduk desa tidak akan kesakitan seperti sebelumnya.”
“Berarti … hanya ada Dokter Dean, ya?”
“Itu benar. Aku juga yakin Dokter Dean akan kembali ke rumahnya setelah desa Claydale kembali seperti sedia kala,” tambah Wat.
“Hmm … tidak masalah. Untuk saat ini setidaknya ada pandai besi atau beberapa toko lainnya yang menjual beberapa barang yang diperlukan oleh teman – temanku,” balas Sayuri.
“Baik, setelah ini aku akan membicarakannya juga dengan penduduk desa yang lain,” jawab Wat. “Lalu setelah ini … kau akan ke mana, Red Lily?”
Sayuri mengedipkan matanya satu kali, kemudian membalas, “Tentu aku akan kembali ke Ander, mengabari teman – temanku tentang monster yang terus berkembang biak dan menyebarkan penyakit di Claydale, dan tidak lupa untuk memberi tahu Austin bagaimana keadaan di sini.”
Entah kenapa, Sayuri merasa kalau Wat terlihat sedikit … grogi?
“Sebenarnya … Red Lily … aku juga memiliki permintaan …”
“Apa itu?” kali ini Sayuri yang menanyakan hal itu dengan suara yang kecil.
“Sebenarnya, aku dan beberapa penduduk yang lain sepakat untuk mengatakan hal ini padamu …”
Wat yang berbicaranya lebih pelan dan terdengar sangat kecil membuat Sayuri sedikit curiga …
“Bagaimana jika kau … menjadi Kepala Desa selanjutnya?”
Ah, benar ‘kan apa dugaannya?
Sepertinya ini yang dimaksud dengan ‘event tertentu’ yang akan terbuka di Claydale. []