Chapter 16

2017 Words
Setiap hari selama beberapa waktu terakhir ini yang dilakukan Dylan ketika dia sudah tiba di apartemen nya  hanya menangis dan terus menangis kadang juga dia melamun . bahkan hari yang tidak terasa sudah berganti bulan bukan nya membuat nya membaik namun malahan membuat Dylan semakin kacau . Dylan merasa hari dimana Rebecca meninggal kan nya adalah hari dimana waktu sudah sepenuh nya berhenti .  kenapa sesulit itu menemukan gadis nya fikir Dylan . padahal Dylan sudah menyewa detektif mahal untuk menemukan keberadaan gadis nya itu namun tidak ada yang tau di mana keberadaan gadis kesayangan nya itu . Dylan yang lelah memikir kan semua nya akhir nya tertidur masih sambil memeluk pakaian Rebecca yang ada di pelukan nya. pakaian Rebecca yang saat ini Dylan peluk paling tidak bisa menghilang kan sedikit kerinduan nya . Dylan ingin seseorang mengambil jantung nya saat ini agar lelaki itu tidak merasa kan sakit merindukan gadis cantik nya itu lagi .  Baru saja mata nya tertutup Dylan mendengar pintu kamar nya terbuka membuat nya menoleh kan pandangan nya ke arah pintu dan yang dia lihat saat ini membuat nya melotot kaget dan nyaris jantungan .bagaimana mungkin Dylan tidak kaget jika ia melihat yang ada di hadapan nya  yang sedang berdiri menatap nya saat ini adalah orang yang selama ini benar - benar dia rindukan .... orang yang sangat Dylan rindukan siang dan malam ... orang yang Dylan ingin kan selalu berada di sisi nya dan tidak pergi meninggal kan diri nya lagi .  Dylan pun dengan refleks beranjak dari ranjang nya masih dengan mata yang saat ini sudah berkaca - kaca namun terlihat air mata Dylan sudah hampir jatuh dan Dylan yang saat ini masih memegang baju Rebecca berjalan maju menuju gadis yang sangat di cintai nya itu seraya menajam kan penglihatan nya , Dylan sangat takut ketika dia mengedip kan mata nya gadis cantiuk nya itu akan hilang  dan Rebecca yang masih tetap berdiri  di depan pintu kamar mereka . Dylan saat ini sangat takut kalau semua ini hanya mimpi nya saja namun meskipun ini hanya mimpi Dylan tetap merasa bersyukur pasal nya dia bisa melihat gadis nya lagi meskipun hanya dalam mimpi .  "Becca...sayang..." Ucap Dylan lirih ketika dia sudah sampai di hadapan Rebecca . Dylan benar - benar tidak percaya dengan apa yang di lihat nya saat ini dengan tangan gemetar dia ingin menggenggam tangan gadis nya itu tapi Dylan sangat takut kalau hal itu membuat gadis nya tidak nyaman . "ini.. ini.... beneran kamu sayang ? kamu udah beneran pulang ? kamu nggak akan ninggalin aku lagi kan ? hiks... hiks "Tanya Dylan kembali namun kali ini Dylan memberanikan diri nya untuk memegang pipi Rebecca meskipun tangan nya tetap saja gemetar lelaki itu tidak peduli karena saat ini yang ada di fikiran nya adalah Rebecca nya  . Air mata Dylan sendiri sudah tidak bisa ia membendung nya lagi . biar lah orang - orang menilai nya sebagai laki - laki cengeng karena kenyataan nya memang Dylan akan menjadi cengeng kalau itu menyangkut dengan orang yang dia sayang terlebih lagi itu Rebecca .  Rebecca yang dari tadi ada di hadapan Dylan tidak menjawab satu patah kata pun pertanyaan Dylan . Rebecca hanya memperhatikan penampilan Dylan dari atas sampai bawah . Rebecca seolah  benar - benar kaget dengan keadaan dylan saat ini yang bisa di katakan lelaki itu sangat berantakan , bahkan kantong mata mantan kekasih nya itu sangat gelap sepertimorang yang tidak pernah tidur  . Rebecca melihat penampilan Dylan saat ini sangat memprihatinkan . Tubuh Dylan terlihat sangat ringkih dan kelihatan tidak sehat . Apa lelaki itu tidak pernah makan dan istirahat  ? begitulah yang ada di fikiran Rebecca saat ini . lelaki yang ada di hadapan nya saat ini seperti orang yang sangat tidak terurus lelakimitu seperti bukan orang yang Rebecca kenal dulu  .  Berbanding terbalik dengan Rebecca justru Dylan tidak berhenti menatap Rebecca yang berada di hadapan nya saat ini . bagamana bisa tidak bertemu Dylan dam waktu beberapa bulan membuat Rebecca tambah dewasa juga menjadi gadis yang cantik seperti ini dan tentu saja itu membuat Dylan khawatir . Dylan menatap Rebecca dengan penuh cinta dan kerinduan yang begitu dalam . sampai saat ini Dylan belum bisa menyangka bahwa orang selama ini dia cari ... orang yang selama ini dia rindukan tepat berada di hadapan nya saat ini. sungguh semenjak pertemuan terakhir mereka membuat Dylan benar - benar merasa kehilangan dan saat ini adalah puncak  dari semua kerinduan nya . kenyataan bahwa Rebecca meninggalkan nya dan menghilang dari kehidupan nya membuat keadaan Dylan semakin kacau dan tak terkendali , karena setiap hari nya ia tidak pernah sekali pun melewat kan waktu nya untuk mencari tau dimana keberadaan gadis kesayangan nya ini di semua tempat yang kemungkinan Rebecca kunjungi namun hasil nya sia - sia karena yang ia temukan nihil karena dia tidak bisa menemukan Becca dimana pun juga  . Dylan juga sudah ke airport tapi ia juga tidak menemukan catatan penerbangan atas nama Rebecca sama sekali disana seolah - olah ada orang yang sangat berpengaruh yang membantu gadis nya ini pergi  .  "iy... iya ini aku ,dan bisa kah kamu melepas kan tangan kamu di pipi ku rasa nya sangat tidak nyaman jika kamu bertingkah seperti ini " Ucap Rebecca akhir nya menjawab pertanyaan Dylan meskipun ada nada khawatir di sana . Rebecca saat ini mencoba untuk melawan perasaan dan hati nya sendiri dimana hati nya masih sangat mencintai lelaki berengsek itu namun otak nya melarang nya .  "Kamu kemana aja sayang ? kenapa kamu pergi ninggalin aku ? apa kah kamu merindukan aku sama seperti aku yang sangat merindukan mu di sini ? " Tanya Dylan lagi dengan suara yang parau dan mengabaikan ucapan Rebecca yang meminta nya untuk melepaskan tangan nya yang masih berada di pipi gadis nya itu karena hal itu tidak akan Dylan lakukan mengingat sudah sanagat lama dia tidak memegang pipi gadis nya seperti saat ini .  "Aku nggak kemana - kemana . aku hanya nenangin diri aku sendiri aja " Ucap Rebecca lagi sambil menatap mata Dylan dan melepas kan tangan lelaki itu dari pipi nya dengan agak kasar . sungguh Rebecca hanya tidak ingin menjadi orang bodoh lagi yang dengan mudah nya percaya dengan lelaki yang sudah menyakiti nya ini . " Sayang... sayangkuu  ... i really really miss you so much ! hiks .. hiks.. hiks " Ucap Dylan sambil bergerak memeluk Rebecca dengan semua kekuatan yang tiba - tiba saja datang entah darimana mengingat keadaan nya saat ini yang sudah hampir sekarat dan tidak tertolong lagi, saat ini Dylan sangat takut Rebecca pergi lagi mengngat bagaimana sifat Rebecca sekarang yang seolah - olah sedang menghindari diri nya bahkan semua sentuhan nya    . Rebecca yang kaget di perlakukan seperti itu hanya diam dan membiarkan Dylan melakukan nya hanya kali ini saja fikir nya . Dylan benar - benar menumpah kan semua air mata nya di bahu sang kekasih masih pantas kah dia menyebut Rebecca sebagai kekasih nya ? . biar lah saat ini dia di nilai sebagai laki - laki cengeng Dylan sudah tidak peduli sama sekali karena saat ini yang terpenting hanya gadis nya hanya Rebecca saja . "hiks .. hiks.. hiks sayang kamu jangan pernah pergi lagi dari hidup aku  . jangan pernah berpikiran buat ninggalin aku lagi . aku benar - benar tidak bisa hidup tanpa kamu . rasa nya lebih baik aku mati saja kalau kamu nginggalin aku seperti kemarin lagi .  " Ucap Dylan .  Rebecca yang mendengar Dylan berkata hal itu hanya bisa diam dan terus menatap mata mantan kekasih nya itu . jujur saja ada perasaan sakit ketika melihat Dylan menangis seperti ini namun semua nya itu sudah tertutupi dengan rasa kecewa wanita itu . Rebecca yang sedari tadi diam kemudian mengeluar kan suaranya pelan  .... "Sebenarnya .. sebenar nya aku hanya ingin mengembalikan ini kepada kamu lan karena sepertinya kamu lebih berhak di banding kan aku ....  " Ucap Rebecca seraya mengambil sesuatu yang ada di dalam tas yang sedari tadi berada di gendongan nya itu .  "Mengembalikan ap..apa sayang ? apa kah kamu memberikan aku oleh - oleh ?  " Ucap Dylan yang mulai tegang sekaligus takut dengan apa yang akan Rebecca berikan pada nya namun Dylan tetap akan berfikkr positif . mungkin saja itu oleh - oleh fikir Dylan saat ini.  Dylan yang mulai takut akhir nya melepas kan pelukan nya pada gadis cantik nya itu dan menatap Rebecca yang kini masih mencoba mengeluar kan sesuatu dari tas nya . Rebecca memberikan sebuah kotak kecil kepada Dylan . Dylan yang masih dalam keadaan bingung pun akhir nya mengambil kotak kecil itu dengan mata yang masih memandang Rebecca sambil membuka kotak itu dan mengeluar kan isi yang ada di dalam nya . Dylan pun melihat isi kotak itu dan betapa kaget nya dia dengan apa yang ada di dalam nya . dari awal Dylan sudah merasa ada yang salah dengan kotak kecil  ini  semakin menjadi takut ... "Ap .. apa ini sayang ? kenapa.... kenapa kamu ngasih ini ke aku ? " Ucap Dylan yang masih tidak mengerti mengapa Rebecca memberikan ini pada nya lebih tepat nya mengapa Rebecca mengembalikan barang ini pada nya bukan nya ini milik gadis itu ? bukan nya Dylan yanh sudah memberikan barang ini pada gadis itu? bukankah Rebecca yang lebih berhak dari pada diri nya ? . " Jelas - jelas kamu sudah melihat nya sendiri bukan ? kamu tidak usah sampai sekaget itu Dylan ". Ucap Rebecca sarkastik di sertai dengan senyuman yang mungkin bisa dikatakan sangat tidak tulus .  Dylan yang melihat Rebecca hanya bisa menggeleng kan kepala nya  " ini.. ini nggak benar sayang ku mungkin kamu salah! ini jelas - jelas punya kamu bukan punya aku " Ucap Dylan lirih sambil terus mengguncang bahu kekasih cantik nya itu atau apa kah dia akhir nya harus memanggil Rebecca dengan sebutan mantan kekasih ? apa kah ia sanggup melakukan nya ?  "Ini sudah benar dan barang itu bukan punya aku lagi karena aku udah nggak ada hak untuk menympan barang itu lagi . aku ingin setelah aku mengembalikan barang itu sama kamu aku dan kamu udah nggak ada urusan dan hubungan apa - apa lagi . sekarang kamu benar - benar bebas menjalin hubungan dengan mantan kekasih mu itu atau saat ini status nya sudsah berubah menjadi kekasih mu ? . oh yah kalau nggak salah nama nya madelline kan ? dia gadis yang cantik  mungkin memang dia yang bisa mengimbangi kamu  dan kamu juga masih  sangat mencintai nya kan . kenyataan bahwa selama ini kamu cuma menjadikan aku pelarian mu saja sangat teramat menyakiti hati  dan perasaan ku . " Ucap Rebecca dengan air mata yang sudah menghiasi pipi nya cantik nya itu  .  "TIDAK !!! nggak.. nggak ... nggak bukan ini yang aku harap kan sayang ! aku tidak pernah mengharap kan bertemu dengan mu seperti ini ! aku mau kamu yang ada di sini .. di sisi aku . aku tidak mencintai nya sayang . kenapa kamu semudah itu meragukan perasaan ku tidak kah kamu melihat ketulusan ku pada mu  ? . " Ucap Dylan dengan mata yang masih tertuju pada gadis cantik nya itu .  Dia tidak menyangka kenapa Rebecca bisa mengatakan hal yang bisa menyakiti hati nya seperti itu. apakah memang hubungan mereka berdua sudah tidak bisa diperbaiki lagi ? apa Rebecca tidak bisa memberi kan diri nya satu kesempatan terakhir lagi ?  membayangkan Rebecca yang akan pergi dan menghilang lagi dari kehidupan nya membuat Dylan di liputi rasa was - was dan juga khawatir .  Rebecca yang mendengar ucapan Dylan hanya bisa menampilkan tawa meremeh kan nya bukan nya bagaimana rebecca rasa - rasa nya ingin tertawa . apa kah Dylan fikir kalau Rebecca ini orang bodoh yang mau - mau saja di bodohi lagi dengan kata - kata manis Dylan seperti ini ? sayang nya Rebecca yang sekarang bukan Rebecca yang dulu yang dengan bodoh nya bisa di jadi kan pelarian oleh lelaki b******k yang ada di hadapan nya saat ini . Kalau kalian jadi Rebecca apa kalian akan ngelakuin hal yang sama ?  kalian berharap hubungan mereka kayak gimana sih ? kalau author sih mau nya mereka adem ayem sih tapi mau gimana lagi ...... jangan lupa komen dan tap love yah guys agar author tambah semangat .. hehehhe
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD