Chapter 17

2023 Words
"Terus  sekarang apa yang kamu harap kan dari ku ? aku datang kesini bukan untuk meberikan mu tawaran apa lagi kesempatan untuk menyakiti diri  ku dan hati ku  lagi Dylan . aku datang kesini semata - mata untuk menuhin janji aku sama daddy dan untuk ngembaliin gelang itu saja . " Ucap Rebecca seraya menunduk kan tatapan nya karena tidak ingin Dylan melihat air mata nya . Rebecca tidak ingin terlihat lemah di depan lelaki yang pernah dia cintai itu .   "Nggak ini nggak serius kan sayang .. ? kamu cuman bercanda kan sama aku ?  jangan seperti ini sayang ! jangan pergi lagi dari aku ..... aku akan jelas kan semuanya ! ini nggak seperti yang ada di fikiran kamu . " Ucap Dylan parau sambil terus menggenggam tangan wanita yang di cintai nya itu .  kalau orang lain melihat Dylan saat ini menganggap Dylan bagaikan pengemis cinta tapi biar lah Dylan benar - benar tidak peduli dengan apa yang akan orang katakan saat ini karena yang terpenting sekarang adalah Rebecca .  " huhh .... kamu mau menjelaskan apa lagi hah ? kamu mau bilang apa pun sekarang aku udah benar - benar tidak percaya sama semua omongan kamu Dylan SAMA SEKALI NGGAK  ! . Aku udah ngasih kamu kepercayaan tapi kamu menyalah gunakan nya .. kamu mengkhianati aku dan itu adalah hal yang paling aku benci di dunia ini ".  Ucap Rebecca tegas dan masih menyirat kan pancaran kekecewaan di dalam sana .  "kalau memang kamu ke sini nggak mau denger penjelasan aku lagi , buat apa kamu ke sini ? siapa yang nyuruh kamu untuk datang kesini menemui aku  ? . " Ucap Dylan mencoba mengabaikan pernyataan Rebecca yang justru sangat menyakiti hati nya . Bukan nya Dylan tidak tau tujuan gadis cantik yang ada dihadapan nya saat ini karena Daddy nya sudah menghubungi nya sebelum Rebecca kesini namun Dylan mengira kalau omongan daddy nya bualan semata karena tidak ingin melihat Dylan sedih tapi ternyata itu semua benar gadis nya sekarang ada disini bersama nya  .  " Itu ...... kemarin daddy jauh - jauh  datang mencari ku dan akhir nya menemukan ku "  Ucap Rebecca dingin seraya mengalihkan pandangan nya ke arah lain seraya duduk di sofa kamar apartemen mereka . Kelemahan terbesar Rebecca adalah tatapan mata Dylan , sungguh saat ini Rebecca tidak ingin goyah hanya karena menatap mata indah lelaki tampan itu .  "Daddy ? maksud kamu daddy ben ? " Ucap Dylan seakan ingin mendengar penegasan Rebecca meskipun dia sudah mengetahui hal itu sejak awal namun Dylan ingin mendengar penjelasan gadis nya ini .  *Flashback ON Kota paris yang sangat dingin di pagi hari membangun kan gadis cantik yang masih terlelap di dalam kamar tidur nya yang bernuansa pink itu  . Rebecca yang mulai beranjak dari tempat tidur nya di kaget kan dengan ketukan pintu kamar nya .. "Sayang .. apa kau sudah bangun ? " Ucap Oma Natasya lembut .  Dengan langkah gontai Rebecca akhir nya menuju pintu kamar nya kemudian membuka nya dan seraya tersenyum hangat kepada sang ibu dari ayah nya itu . Oma natasya tergolong awat muda mengingat umur nya yang sudah banyak namun wajah nya tetap cantik dan kencang . " apa kah aku mendapat kecantikan ku ini dari oma ? " begitulah yang ada di fikiran Rebecca saat ini .  "Iya oma ku yang paling cantik dan juga sexy  ... Rebecca sudah bangun dan bersiap untuk mandi karena hari ini Rebecca ada jadwal kuliah yang sangat teramat padat dan itu membuat kepala REbecca rasa nya mau pecah   " Ucap Rebecca menanggapi pertanyaan sang oma dengan menghembus kan nafas nya mengingat jadwal kuliah nya hari ini yang memakan banyak waktu dan pikiran nya .  "Oke, kalau begitu jika kamu sudah selesai bersiap segera lah turun kebawah nak . ada seorang lelaki paruh baya sedang mencari mu dia berkata jika ada hal penting yang ingin dia katakan padamu . oma belum pernah melihat wajah lelaki itu sebelum nya . wajah nya nampak asing di mata oma . oma hanya takjut dia akan tergoda dengan kecantikan oma mu ini " . Ucap Oma Natasya seraya menatap sang cucu dengan senyuman yang selalu menampil kan senyum lembut nya dan tidak lupa untuk melontarkan sedikit lawakan nya  .  "Lelaki ? lelaki paruh baya siapa oma ? apa oma mengetahui ciri - ciri orang itu ?  tapi sudah pasti dia akan tergoda pada mu melihat body oma yang sudah sebelas dua belas dengan kyle janner itu . " Tanya Rebecca yang memang sangat penasaran dengan lelaki yang datang mencari nya itu tetapi tetap menanggapi candaan sang oma . karena tentu saja itu bukan Rean mengingat oma nya yang sama sekali juga tidak mengetahui nama lelaki paruh baya itu. tampak nya orang itu sangat mengenal diri Rebecca mengingat dia sampai datang ke sini untuk menemui Rebecca .  "Seingat oma sih tadi , dia lelaki paruh baya yang cukup ganteng namun tentu saja tidak setampan anak oma . namun di memiliki kulit yang bersih dan memiliki jenggot seperti mafia - mafia yang ada di film dan itu membuat lelaki itu sexy . aksen nya pun berbeda dari kita seperti nya orang itu tidak berasal dari negara ini sayang  .  " Ucap Oma Natasya seraya mengingat - ngingat ciri - ciri orang yang ada di ruang tamu rumah nya saat ini. mengingat wajah orang itu mengingat kan nya dengan suami nya .. maksud nya sama - sama ganteng ha.... ha ... ha ..... .   "Apa ....  Apa jangan - jangan itu daddy ben !  tap ... tapi  bagaimana mungkin dia bisa menemukan aku di sini ? Apa papi yang membertahu keberadaan ku kepada daddy . apakah dia juga datang bersama dia ? bersama orang yang sangat aku tidak ingin kan kehadiran nya ?  " Ucap Rebecca yang tanpa sadar berkata seperti itu yang tentu saja mengundang perhatian sang oma .  "Daddy ben ? siapa itu ?  apa kah kau mengenal nya sayang ? " . Tanya Oma yang bingung dengan cucu nya yang seperti nya mengenal lelaki paruh baya itu .  "Oh.. hmm iya aku mengenal nya oma . dia adalah ayah dari teman ku di newyork yang kebetulan beliau juga rekan kerja papi  . kalau begitu Rebecca minta tolong oma memberitahu agar dia menunggu ku sementara aku akan mandi dan bersiap - siap turun. terima kasih oma ku sayang yang baik hati " Ucap Rebecca seraya mengecup pipi oma nya dan segera masuk ke kamar mandi nya untuk bersiap - siap . " Baik lah ,  oma akan sampai kan kepada lelaki itu untuk menunggu mu " Ucap Oma Natasya seraya meninggal kan kamar sang cucu dan menuju ruang tamu untuk memberi tau lelaki itu .  Di dalam kamar mandi Rebecca terus saja memikir kan mengapa daddy ben bisa datang dan menemukan nya ? apa kah papi yang memberi tahu keberadaan nya pada daddy ben ? tapi rasa - rasa nya itu tidak mungkin mengingat betapa benci nya papi terhadap Dylan setelah Rebecca mencerita kan semua nya pada papi nya  . yah meskipun itu tidak berdampak terhadap hubungan persahabatan nya dengan daddy ben tapi papi nya pasti tidak akan sebodoh itu untuk memberi tahu di mana keberadaan ku apa lagi ketika aku sendiri yang sudah melarang nya . memikir kan hal itu membuat Rebecca benar - benar pusing . Yang ada di fikiran Rebecca saat ini adalah bagaimana jika Daddy kesini tidak sendiri melain kan bersama Dylan ? Argggg!! itu membuat fikiran Rebecca sangat kacau .  Setalah mandi dan bersiap Rebecca mencoba memberanikan diri untuk keluar dari kamar nya dan menuruni tangga demi tangga dengan hati yang tidak tenang  ,  dari tangga ini dia bisa melihat punggung seorang lelaki berjas yang tentu saja punggung itu sangat ia kenali mengingat ia sudah bertemu dengan nya tiga tahun lamanya . ada kerinduan di hati Rebecca karena dia sudah menganggap daddy ben seperti papi nya sendiri namun apa yang di lakukan Dylan kemarin benar - benar sudah tidak bisa dia maaf kan lagi  karena dalam hubungan percintaan Rebecca tidak bisa mentolerir ada nya penghkhianatan . Dylan sudah benar - benar membuat hati nya terluka ... semua nya kepercayaan nya kemarin sudah dia berikan kepada Dylan  namun Dylan dengan tega nya menghancur kan semua nya . seakan - akan Rebecca hanya tempat persinggahan semata ketika lelaki itu sudah menemukan tempat pelabuhan hati nya yang sesungguh nya .  dengan pelan akhir nya Rebecca sampai di hadapan sang mantan calon mertua nya itu .. "Daddy ben apa kah itu daddy .. " Ucap Rebecca lembut namun mata nya berkaca - kaca  jujur saja ketika Rebecca mentatap wajah Ben dia seperti melihat Dylan karena wajah ayah dan anak itu sangat mirip . Wajah daddy ben yang mengingat kan nya pada Dylan membuat nya merasakan ada kerinduan yang muncul pada diri Rebecca saat ini namun gadis itu menepis nya cepat .   "Rebeccaa.. ini benar - benar kamu nak ? bisa kah daddy memeluk mu sayang ? " Ucap ben yang ikut bangkit dari tempat duduk nya mentap gadis yang ada di hadapan nya saat ini . gadis yang ada di hadapan nya saat ini sudah benar - benar dia anggap seperti anak nya sendiri dan dia dulu sudah berjanji akan melindungi nya dari semua orang yang menyakiti nya  namun ternyata tanpa ia duga  anak laki - laki nya yang berengsek itu yang tega menyakiti hati lembut gadis ini. Ben rasa nya benar - benar ingin memberikan pelajaran yang berat buat anak lelaki nya itu tapi melihat bagaimana hancur nya keadaan Dylan kemarin membuat hati nya bergetar dan tentu saja merasa kasihan dengan anak lelaki nya itu. Ben akui kalau dia seharus nya tidak membela orang yang benar - benar salah namun melihat bahwa kedua nya saling tersakiti ben bisa menyimpul kan kalau mereka memang masih saling mencintai . Ben hanya tidak habis fikir dengan pemikiran Dylan saat Dylan mudah saja kembali tergoda dengan mantan kekasih nya itu . Ben sudah tau asal usul gadis jalang itu namun dia hanya tidak ingin bertindak dia ingin anak nya itu sendiri yang menyelesai kan masalah nya dengan wanita kurang ajar itu .  "Tentu saja dad " Ucap Rebecca lirih seraya berjalan kedepan memeluk ayah dari mantan kekasih nya itu . Rebecca sangat menyayangi ibu dan ayah dari Dylan karena mereka adalah orang yang sangat mendukung hubungan kedua nya mereka menerima kehadiran Rebecca seperti putri mereka sendiri .   "Maaf kan anak daddy nak . daddy benar - benar malu memiliki anak seperti dia . sekali maaf kan Dylan yang sudah menyakiti mu " Ucap Benedict seraya mengelus surai rambut Rebecca .  "nggak ... ini bukan salah daddy . nggak seharus nya daddy minta maaf seperti ini . aku yang salah disini .. aku yang salah ....  sudah menaruh harapan yang tinggi terhadap hubungan aku dengan Dylan mengingat Dylan yang tidak benar - benar melupa kan Madelline dan tidak mencintaiku. Dylan hanya merasa kasihan pada ku menginbat aku adalah adik dari sahabat nya dad " Ucap Rebecca seraya melepas pelukan Benedict masih dengan air mata nya yang sangat sulit dia tahan   .  "tidak nak semua yang kamu ucap kan  salah ! kamu benar - benar salah paham nak .  Dylan benar - benar sangat mencintai mu . Sebenar nya tujuan daddy datang kesini yaitu meminta kamu untuk kembali ke new york untuk datang menemui Dylan. hanya datang menemui nya tidak lebih sayang ."  Ucap Benedict yang terdengar seperti sebuah permohonan. Benedict sebenar nya sadar diri kalau hasil yang akan dia terima pasti tidak sesuai dengan apa yang dia ingin kan dan harap kan namun apa salah nya mencoba peruntungan setidak nya Benedict sudah berusaha demi kebahagiaan putra nya itu . Benedict sangat terluka melihat nasib percintaan kedua anak nya ini ... Benedict hanya ingin melakukan yang terbaik untuk kedua nya agar kelak kedua nya tidak akan menyesal karena sudah melepas kan cinta sejati mereka . "Tapi dad Becca .. " Ucapan Rebecca terpotong dengan omongan Benedict . Rebecca yang merasa omongan nya di potong mulai mentap Benedict dengan tatapan bingung namun juga ada sedikit rasa penasaran di dalam nya . Rebecca penasaran dengan keadaan Dylan ! apa lelaki itu bahagia tanpa nya atau malah sebalik nya ?  Apa kah Rebecca akan memenuhi permintaan Benedict ? menurut kalian bagaimana ? kalian setu nggak sih kalau Rebecca ngasih kesempatan kedua buat Dylan ?  jangan lupa naruh hati dan comment yah guys ! thankyou before...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD