"Rebecca bisa kah kamu mendengar kan omongan Daddy dulu kali ini saja sayang ? Daddy mohon jangan potong omongan Daddy sebelum Daddy selesai ngomong . " Ucap Benedict lembut namun terdengar syarat akan permohonan karena yang terpenting saat ini adalah kondisi anak laki - laki nya yang bisa di katakan nyaris gila itu .
"Oke , maaf kan Rebecca dad." Ucap Rebecca seraya kembali mendengar apa yang akan lelaki paruh baya yang ada di hadapan nya saat ini melanjut kan ucapan nya . Bukan nya Rebecca tidak tau jika nada suara Benedict saat ini tidak tegas seperti biasa nya .
" Daddy sebenar nya benar - benar malu banget untuk datang ke sini menemui mu namun daddy sudah tidak tahan lagi melihat kondisi Dylan saat ini becca ." Ucap Benedict seraya menatap mata gadis anak nya ini . Benedict benar - benar rasa nya sudah tidak bisa melanjutkan ucapan nya dia merasa menjadi orang tua yang gagal mendidik Dylan menjadi lelaki yang lebih baik . Benedict sangat malu saat ini harus berhadapan dengan gadis baik yang dengan tega nya anak laki - laki nya itu sakiti. Apa kah Dylan sudah gila sampai dia mengkhianati gadis cantik dan baik ini demi wanita jalang yang Benedict tau kalau wanita itu hanya mengincar harta Dylan saja ! begitu lah yang ada di fikiran Benedict saat ini .
"Dylan ? ada apa dengan kondisi Dylan dad ? bukan nya Dylan sekarang sudah bahagia dengan ada nya kehadiran Madelline kembali di hidup nya ? bukan kah yang harus nya merasa tidak baik - baik saja itu aku dad ? Rebecca di sini berusaha untuk menyembuh kan hati REbecca yang terluka sangat dalam dan itu membuat Rebecca sangat frustasi dad ". Ucap Rebeccca yang memang benar -benar bingung dengan perkataan Benedict . Bagaimana mungkin kondisi Dylan memburuk di saat lelaki itu sudah menemukan wanita yang benar - benar dia cintai ? apa kah Benedict sedang berbual saat ini ? apa kah Dylan pikir dengan mengutus kan Daddy nya untuk datang menemui nya Rebecca bakal memaaf kan nya ? Dylan salah besar jika menganggap nya seperti itu karena sampai kapan pun Rebecca tidak akan pernah memaaf kan nya . Dylan yang sudah memilih jalan ini dan Rebecca hanya mencoba untuk membela hati nya saja . Bukan nya yang seharus nya terluka dan sakit hati itu aku ? Pikir Rebecca .
"kamu benar - benar salah jika menganggap Dylan sedang berbahagia sekarang Rebecca . Daddy tau memang sangat sulit untuk memaaf kan semua kesalahan Dylan yang benar - benar bisa di katakan sangat fatal dan sudah sangat tidak bisa di maaf kan . Tapi mau kah kamu menuruti permintaan Daddy satu kali ini saja ? Daddy benar - benar ingin meminta tolong sama kamu ? Daddy tau kalau hati kamu saat ini belum sembuh sepenuh nya tapi bisa kah daddy berharap kamu mau menuruti permintaan Daddy nak ? " Ucap Benedict serius dengan mentap intens mantan kekasih putra nya itu . Benedict bisa melihat kalau masih ada cinta di mata gadis itu untuk anak nya itu meskipun memang ada tatapan kecewa yang lebih besar di dalam nya . Benedict sangat mengerti sangat sulit bagi seorang wanita untuk memaf kan lelaki yang sudah mengkhianati nya terlebih lagi lelaki itu adalah orang yang sangat dia cintai. Melihat bagaimana Respon Rebecca saat ini Benedict hanya bisa menatap gadis cantik itu was - was .
"Permintaan seperti apa itu dad ? Rebecca janji akan melakukan nya asal kan dengan satu pengecualian yaitu kalau untuk memaaf kan Dylan maaf Rebecca belum bisa Dad dan mungkin tidak akan pernah bisa . Rebecca saat ini sedang belajar melupakan nya dad karena Rebecca sudah tidak ingin ada hubungan apa - apa lagi dengan nya . Maafin Becca " Ucap Rebecca tulus meskipun ada nada kekhawatiran di dalam nya . Rebecca memang akan mengabul kan permintaan Benedict karena Rebecca sudah menganggap ayah dari mantan kekasih nya ini seperti daddy nya sendiri terlebih lagi daddy ben adalah sahabat dari papi nya .
"Daddy tidak akan minta kamu buat maafin Dylan karena daddy tau itu sangat berat untuk kamu nak . Daddy cuman kepingin kamu pergi untuk menemui Dylan di newyork meski pun hanya sebentar saja kamu hanya perlu melihat kondisi nya ! paling tidak daddy sudah memenuhi permintaan Dylan untuk datang menemui mu dan membawa mu kesana . Daddy mohon sayang satu kali ini saja . jika setelah ini kamu tidak ingin melihat nya lagi daddy tidak akan memaksa kamu untuk tinggal . karena sampai sekarang Dylan tidak mau menemui siapapun kecuali diri mu nak tidak terkecuali mommy dan daddy " Ucap Benedict yang entah kenapa mata nya sudah mulai berkaca - kaca mungkin ini karena dia mengingat bagaimana hancur nya keadaan Dylan kemarin saat anak lelaki nya itu sama rela untuk berlutut di hadapan nya dimana anak nya itu belum pernah selama hidup nya melakukan hal itu . Baru saat itu Benedict melihat Dylan menangis gara - gara perempuan sebelum nya Dylan tidak pernah lemah seperti itu dan saat itu pula Benedict menyimpul kan kalau anak laki - laki nya itu sangat teramat mencintai gadis cantik yang ada di hadapan nya saat ini meskpiun Dylan sempat terbawa perasaan dengan wanita jalan itu tapi Benedict yakin kalau yang ada di hati Dylan hanya Rebecca dan Ben tau itu .
Rebecca .. gadis itu hanya bisa terdiam untuk beberapa saat seraya menyelami kata - kata yang di lontar kan Benedict tadi , saat ini Rebecca bingung harus melakukan apa karena di satu sisi dia merasa sangat tidak enak dengan Benedict karena sudah susah payah kesini dan meluang kan waktu nya yang bukan nya Rebecca tidak tau seberapa sibuk nya Benedic mengingat dia adalah pemimpin perusahaan namun di sisi yang lain nya dia nggak akan pernah bisa melihat wajah Dylan karena rasa kecewa di dalam hati nya membuat Rebecca menjadi benci lelaki itu jangan kan melihat nya mendengar nama nya saja rasa nya rebecca sudah tidak ingin lagi karena dengan melihat lelaki itu sama dengan dia mencoba membuka kembali luka nya yang sampai sekarang belum juga sembuh . Namun , apa kah Rebecca bisa menolak permintaan Benedict ini ? Rebecca benar - benar di buat bingung dengan kondisi yang di hadapi nya saat ini dengan melihat wajah Benedict yang menampil kan raut kesedihan semakin membuat Rebecca merasa bersalah dan tidak bisa di pungkiri juga kalau hati kecil nya sanagt merindukan wajah lelaki yang pernah mengisi hari - hari nya selama 3 tahun belakangan ini .
" Baik lah Rebecca setuju ! kalau ini bisa membuat daddy lega dan nggak merasa terbebani lagi , Rebecca akan ngelakuin ini tapi bukan karena Rebecca mau nemuin Dylan tapi ini semata - mata karena Rebecca tidak ingin Daddy kecewa sama Becca karena udah jauh - jauh datang kesini untuk bertemu dengan Becca. Becca juga ingin mengembali kan barang milik Dylan yang ada di Becca dan yang paling penting Rebecca sayang sama mommy and daddy becca tidak mau membuat kalian sedih . " Ucap Rebecca mantap dan memandang Benedict sambil menoreh kan senyum nya . entah apa yang akan terjadi nanti namun yang terpenting saat ini adalah dia harus mengembalikan barang Dylan pada nya agar tidak ada lagi tersisa satu hal pun yang berhubungan dengan lelaki itu karena di hitung setelah lelaki itu mengkhianati nya saat itu pula Rebecca tidak berharap hal apa - apa lgi dari hubungan mereka .
" Terima kasih banyak nak , daddy berjanji setelah ini daddy tidak akan pernah memaksa mu untuk memaaf kan Dylan lagi . Meskipun daddy dan mommy sangat menyayangkan berakhir nya hubungan kalian tapi daddy tidak akan pernah menyala kan keadaan ini karena memang kamu berhak mendapat kan lelaki yang lebih baik dari anak b******k daddy itu . Daddy berharap kamu akan tetap mengagap daddy dan mommy orang tua kamu juga karena samapai kapanpun kamu akan tetap menjadi anak perempuan kami " Ucap Benedict seraya berjalan memeluk Rebecca sayang yang di balas oleh Rebecca . Benedict sangat menyayangi mantan kekasih putranya ini dia sudah menganggap nya seperti putri nya sendiri diluar dari hubungan Rebecca dengan Dylan . Seteklah dari sini dia akan menghubungi istri nya agar tidak membuat istri nya itu sedih dan khawatir karena keadaan anak laki- laki nya itu nmengingat bagaimana kodisi kesehatan istri nya itu juga ikut menurun melihat kodisi sang putera kesayangan mereka .
"kalau begitu daddy akan menjemput mu malam nanti nak , jangan lupa meminta izin kepada oma mu . Daddy balik ke hotel dulu karena daddy mau kabarin mommy . " Ucap Benedict seraya melepas kan pelukan nya tidak lupa pula mengelus surai rambut Rebecca lembut.
"Malam ini dad ? apa kah itu tidak terlalu cepat ? Rebecca belum siap - siap dad ! " Ucap Rebecca dengan gugup . jujur saja dia masih belum siap saat ini .
" Malam ini sayang soal nya daddy akan kembali ke newyork malam ini juga karena daddy punya banyak kerjaan . apa kah tidak ada masalah buat mu ? maaf kan daddy kalau ini terburu- buru . " Ucap Benedict serius .
" Ya udah kalau memang daddy sibuk Rebecca ngerti malahan Rebecca yang minta maaf karena masalah hubungan ku sama Dylan membuat daddy jauh -jauh kesini menemuiku . Rebecca akan bersiap - siap dan meminta izin ke oma . " Ucap Rebecca lagi di sertai dengan senyum hangat nya . mau gimana lagi pikir Rebecca mungkin lebih cepat lebih baik agar dia juga bisa cepat kembali kesini dan cepat - cepat terbebas dengan hal yang berkaitan dengan lelaki b******k itu agar tidak ada lagi barang yang mengingat kan diri nya dengan Dylan .
" Oke .. kalau begitu Daddy pergi dulu. jangan lupa titip kan salam ku untuk oma mu , maaf daddy tidak sempat pamit secara langsung pada nya " Ucap Benedict dan pergi meninggal kan kediaman oma Natasya dan menaiki mobil nya menuju hotel tempat dia menginap .
Sementara itu Rebecca masih tidak percaya dengan apa yang di lakukan nya saat ini Rebecca saat ini memikir kan benar tidak nya keputusan yang dia ambil , apa kah ini benar - benar jalan terbaik . Bagaimana kalau sesampai nya dia di kota new york dia akan mengalami sakit yang sama lagi ? bagaimana kalau ketika di sudah sampai di sana Rebecca melihat hal yang sangat ia hindari . Bagaimana jikalau hanya Rebecca saja yang seperti orang gila merasakan sakit di hati nya ? bagaimana jika Dylan malahan bahagia setelah kepergian nya saat itu dan saat ini Dylan malah sedang bermesraan dengan kekasih nya itu ? terlalu banyak kata bagaimana yang ada di fikiran Rebecca saat ini . Namun yang terpenting bagi Rebecca adalah melepas kan segala nya yang berhubungan dengan pria itu dan memulai hidup baru tanpa bayang - bayang lelaki berengsek itu lagi .
Apakah Dylan benar - benar sangat kacau saat ini rasa nya sangat tidak masuk akal ..
"Ahhhh, bagaimana mungkin dia bisa kacau di saat dia bisa kapan pun mencumbu kekasih nya itu .. yang benar saja !" Ucap Rebecca kepada diri nya sendiri seolah - olah ingin menguat kan diri nya agar tidak goyah .
setelah pusing dengan pemikiran nya akhir nya Rebecca menaiki gundukan tangga yang mengarah ke kamar sang oma , bagaimana pun Rebecca harus meminta izin pada wanita tua kesayangan nya itu karena Rebecca tidak ingin membuat oma nya khawatir karena pergi tampa pamit begitu saja ..
tok... tok.. tok...
"Oma apa Rebecca boleh masuk .." Panggil Rebecca seraya mengetuk pintu kamar sang oma dengan pelan karena takut mengganggu sang oma yang sedang beristirahat .
"Silahkan sayang , ada apa ?" Ucap Oma Natasya ketika Rebecca sudah membuka pintu kamar nya seraya membalas senyum sang cucu cantik nya itu .
"Begini oma , Rebecca mau minta izin ke new york malam ini karena ada berkas perkuliahan yang ingin Rebecca ambil di sana " Ucap Rebecca berbohong . Rebecca hanya tidak ingin menambah fikiran sang oma dengan urusan asmara nya itu .
"Apa kah itu penting sayang ? kalau itu memang penting oma akan mengizin kan mu ." Ucap oma nya seraya tersenyum ke arah sang cucu .
" Sangat penting oma ! dan makasih sudah memberi Rebecca izin . Rebecca janji setalah urusan Rebecca selesai Rebecca akan langsung kesini " Ucap Rebecca mantap.
*Flashback Off
bagaimana kelanjutan hubungan Rebecca dan Dylan ? apa kah mereka akan bersama kembali atau malah sebalik nya ?
jangan lupa tinggalin hati dan comment yah guys ! thankyou