“ iya ada , Rebecca ada di kamar nya nak . Langsung aja kesana . Mami harap kalian bisa menyelesaikan permasalahan kalian dengan kepala dingin “ . Ucap Mami Rebecca lirih . Sungguh wanita paruh baya itu tidak ingin anak nya merasakan sakit lagi dan ia percaya kalau Dylan tidak akan menyakiti anak nya untuk kedua kali nya mengingat wanita paruh baya itu juga sayang menyayangi Dylan .
“ iya ma makasih , kalau begitu Dylan ke kamar Becca dulu yah ... “ Ucap Dylan seraya melangkah kan kaki nya menuju kamar sang kekasih . Selama menaiki tangga menuju kamar Rebecca Dylan sudah menyiap kan diri nya apa bila gadis nya itu mengusir nya dan tidak ingin melihat nya . Dylan tidak akan menyerah begitu saja ... dia akan terus meminta maaf hingga gadis nya itu memaaf kan nya .
Hati Dylan sangat sakit mendengar ucapan gadis nya yang mengatakan jika gadis itu menyesal sudah memberikan dia kesempatan . Sungguh itu membuat hati nya di landa rasa takut , takut kalau Rebecca akan meninggal kan nya lagi dan jika itu benar terjadi maka entah apa yang akan terjadi pada diri Dylan .
Ketika sampai di depan kamar sang kekasih Dylan mengetuk nya dan berharap gadis nya akan membuka pintu kamar nya untuk diri nya ..
Tok .. tok .. tok
“ iyaaa kenapa mi ? “ Ucap Rebecca dari dalam kamar dengan suara parau nya . Seberapa keras gadis itu menutupi kesedihan nya dia tidak akan pernah bisa sepenuh nya berhasil .
“ sayang ini aku .... bisa kah kau membuka pintu nya ? “ Ucap Dylan dengan nada lirih . Dylan tau kalau saat ini gadis nya itu tengah menangis mendengar suara gadis nya yang terdengar parau .
“ untuk apa kau datang ke sini ? Aku tidak ingin melihat mu “ Ucap Rebecca tegas . Gadis itu sangat ingin memeluk tubuh lelaki nya saat ini namun dia sangat kecewa mendengar lelaki yang dia anggap sangat menghormati diri nya sebagai wanita malah menyebut nya jalang bahkan yang lebih parah nya dia memperlakukan Rebecca sama seperti binatang jalang yang sesungguh nya .
“ aku mohon maaf kan aku , aku tidak benar - benar ingin mengatakan hal itu sayang . Bisa kah kau membuka pintu ini sebentar ? Aku takut mami akan tau kalau kita bertengkar . Apa kau ingin membuat nya khawatir ? “ Ucap Dylan seraya terus mengetuk pintu kamar sang kekasih . Lelaki itu merasa tidak enak karena membawa - bawa nama mami Rebecca saat ini namun jika itu bisa membuat gadis nya keluar untuk menemui diri nya maka ia tidak peduli karena pasti mami Rebecca juga ingin mereka menyelesaikan masalah mereka dan benar saja terdengar bunyi langkah dari arah dalam kabar Rebecca dan terdengar bunyi pintu yang di buka ..
Ceklek ....
Rebecca menatap wajah Dylan yang nama pak berantakan dengan tatapan dingin seraya kembali berjalan menuju ranjang nya ...
Rebecca saat ini berusaha untuk mengusap air mata nya kasar . Dia tidak boleh terlihat lemah karena belum saat nya ia menangis saat ini dengan keberanian yang ada dalam diri nya gadis itu menaikkan pandangan nya dan menatap mata sang kekasih .
“ kenapa ? Kenapa kamu datang kesini? “ Ucap Rebecca tegas seraya menatap tajam Dylan yang saat ini sedang memperhatikan diri nya .
“ sayang aku mohon maaf kan aku ! Sungguh aku tidak ada maksud untuk menyakiti mu “ Ucap Dylan seraya berusaha mengenggam tangan Rebecca namun ketika lelaki itu sudah mengenggam nya Rebecca sudah menepis nya kasar dan itu sangat menyakiti hati Dylan .
“ kenapa ? Apa kau masih mau mempertahan kan jalang ini ? Ah apa kau sudah sangat sayang sama jalan ini atau bahkan masih kurang kau menyakiti jalang ini ? Hah ?! “ Ucap Rebecca menatap tajam mata Dylan seraya tersenyum tipis .
Dylan mengepal kan tangan nya , sungguh hati Dylan sangat sakit mendengar penuturan gadis nya . Sungguh lelaki itu tidak ada maksud sama sekali mengatakan hal itu pada Rebecca namun ia sudah diliputi rasa cemburu hingga membuat nya tanpa sadar mengatakan hal itu .
“ sekarang biar kan jalang ini pergi dari hidup kamu agar kamu tidak merasa malu menjalin hubungan dengan jalang ini dan aku anggap semua yang kamu lakuin sama aku itu semua nya benar dan aku yang salah “ Ucap Rebecca lagi dengan mata yang sudah ia alihkan dari Dylan . Gadis itu sudah tidak bisa membendung air mata nya lagi . Kalian bisa membayang kan bagaimana keadaan kalian jika ada di posisi Rebecca saat ini ? Pasti kalian akan melakukan hal yang sama dengan apa yang Rebecca lakukan saat ini . Pasti kalian tidak akan bisa perlahan kan hibungan ini lagi .
Dylan sedari tadi hanya terdiam sembari mendengar kan perkataan kekasih nya . Lelaki itu tidak bisa mengatakan apa - apa lagi . d**a nya rasa sakit ... seperti ada beban berat yang menghantam d**a nya saat ini . Dia rasa nya ingin memukul diri nya sendiri pasal nya karena diri nya sendiri gadis yang sangat dia cintai kembali bersedih bahkan menitih kan air mata .
Dylan tidak ada niat sama sekali mengatakan kalau Rebecca itu jalang itu hanya bentuk dari rasa cemburu lelaki itu saja .
“ kenapa diam ? Kamu nggak bisa jawab ? Ya udah kalau kamu udah nggak ada yang mau di omongan lagi sama aku mending kamu keluar karena aku ingin istirahat “ Ucap Rebecca seraya membalikkan badan nya dan menghapus air mata nya kasar . Hati nya sangat kecewa ketika Dylan tidak memberikan jawaban apa pun dari pertanyaan nya .
Saat ini rahang Dylan mengeras , entah kenapa mendengar omongan Rebecca yang seperti menjurus ke arah perpisahan membuat lelaki itu sangat marah . Sampai kapan pun Dylan tidak akan pernah melepas kan Rebecca lagi untuk kedua kali nya . Mungkin saja kemarin dia bisa membuat Rebecca kembali pada nya namun jika Rebecca kali ini benar - benar pergi Dylan tau kalau dia tidak akan pernah bertemu dengan gadis nya itu lagi . Terlebih lagi papi Rebecca sudah memperingati nya ....
“ seharus nya kamu bisa mengerti posisi aku tadi kayak gimana ! Aku bangun tidur dan langsung mencari keberadaan mu namun yang kulihat kamu malah bersama lelaki lain di saat aku lagi panik nyari kamu “ Ucap Dylan dengan nada lirih meskipun mata nya menatap tajam sang kekasih yang entah sejak kapan mulai menatap wajah nya . Mata pria itu tiba - tiba kabur ... hati lelaki itu seperti di remas .
Rebecca berupa - pura tidak mendengar nya . Hati nya sangat sakit . Tangis wanita itu sudah tidak bisa gadis itu bendung lagi . Rebecca mulai menyadari apa kah dia tidak menyesal dengan apa yang wanita itu ucapkan tadi ...