Chapter 35

1104 Words
Rebecca yang terkejut akhir nya berdiri dari duduk nya dan menatap tajam Dylan ...  " Apa maksud mu ? Asal kamu tau aku tidak serendang itu ! Meskipun aku membenci mu aku tidak akan menjadi kan seseorang sebagai pelarian ku seperti diri mu yang saat itu hanya menjadikan ku pelarian mu saja ! " Ucap Rebecca seraya berjalan meninggal kan Dylan yang termenung  menuju kamar dan menutup pintu kamar mereka .  Seakan sadar dengan apa yang ia lakukan telah melukai harga diri Rebecca akhir nya bangkit dan menyusul gadis nya .....  " sayang ... maaf kan aku !! Bisa kah kau membuka pintu nya ? " Ucap Dylan lirih seraya terus mengetuk pintu kamar mereka . Sungguh dia sangat menyesal Karena kecemburuan lelaki itu membuat nya menyakiti Rebecca lagi dan lagi ....  " pergilah Dylan ... aku sedang ingin sendiri sekarang " Ucap Rebecca dari dalam kamar mereka . Rebecca saat ini sangat kecewa dengan Dylan karena sudah meragukan diri nya . Rebecca mulai memikir kan kembali keputusan yang gadis itu ambil dia sangat takut dia akan mengalami hal seperti ini kembali dan alasan nya tetap sama yaitu kekasih nya .  "Nggak ... aku nggak akan pergi !! Aku mohon sayang ... aku hanya merasa sangat cemburu dengan kedekatan mu dengan lelaki itu . Aku hanya takut dia mengambil mu dariku dan kau tau kalau itu terjadi aku benar - benar akan menjadi gila " Ucap Dylan seraya menyandar kan kepala nya ke pintu kamar mereka sambil terus berharap Rebecca mau keluar dan menemui diri nya .  " pergilah ... " Ucap Rebecca lirih . Saat itu gadis itu hanya ingin sendiri . " aku nggak akan pergi sayang ... aku akan tetap beras di sini sampai kau membukakan aku pintu ! Cepat lah berhenti marah sayang aku mencintai mu " Ucap Dylan yang tanpa sadar sudah mengeluar kan air mata  nya . Lelaki itu akan berubah menjadi cengeng kalau sudah menyangkut gadis nya . Mungkin jika daddy nya melihat nya menangis karena wanita dia akan menertawakan anak laki - laki satu - satu nya itu .  Rebecca yang mendengar kan itu tidak menghirau kan ucapan lelaki yang saat ini mengisi hati nya . Wanita itu hanya terus menerus menangis dan akhir nya terlelap .  - Rumah Rebecca  Sementara itu di rumah Rebecca papi dan mami Beserta Kakak Rebeca sedang duduk di ruang keluarga ...  " pi ... menurut papi apakah Dylan benar - benar tidak akan menyakiti hati putri kita lagi ? Mami hanya khawatir Rebecca akan kembali merasa terpuruk . Mami tidak tega melihat nya " Ucap Mami Rebecca seraya memegang tangan hangat suami nya dan menyenderkan kepala nya di bahu sang suami tampan nya . Asal kan kalian tau papi Rebecca meskipun sudah berumur namun ketampanan nya tidak ikut luntur .  " papi tidak yakin ... tapi papi kali ini hanya mencoba memberi kan Dylan kesempatan terakhir . Lagi pula apa mami tidak melihat Mata Rebecca yang memancar kan cinta yang begitu dalam . Papi tidak ingin membuat putri kesayangan kita kecewa jika papi melarang hubungan mereka berdua " Ucap Papi Rebecca lembut namun ada keyakinan di dalam nya . Papi Rebecca sebenar nya juga bingung akan keputusan yang sudah beliau ambil tapi karena putri nya seperti nya sangat mencintai lelaki nya itu maka mau tidak mau papi Rebecca menyetujui hubungan mereka berdua lagi pula papi Rebecca juga ingin melihat apa kah omongan Dylan dapat di percaya atau malah sebaliknya nya .  "Maaf nih abian ikut - ikut ... Tapi kalau menurut Bian , Dylan sangat teramat mencintai Rebecca ! abian bisa melihat iu semua dari semua gerak - gerik Dylan saat bertemu Rebecca . Bahkan Abian melihat dengan mata kepala Abian sendiri Dylan menangis hanya karena takut di tinggal kan oleh Rebecca " Ucap Abian sungguh - sungguh . Abian berkata seperti itu karena bertahun - tahun Abian mengenal Dylan baru kali itu saja Abian melihat lelaki itu menangis pasal nya Dylan adalah orang yang dingin dan tak tersentuh bahkan waktu lelaki itu di tinggal kan oleh Madelline dia tidak pernah seberantakan sekarang bahkan sampai mengeluar kan air mata .  " Menangis ? Apa kau sedang bercanda pada mami mu ini Abian ? Bahkan mami ketika melihat wajah dingin Dylan sangat tidak percaya dengan apa yang kamu omong kan barusan " Ucap Mami Rebecca tidak yakin dengan pernyataan Abian . Selama beberapa tahun dia bertemu Dylan dia sama sekali tidak pernah melihat kekasih putri nya itu mengeluar kan air mata . Pasti Abian hanya sembarangan ngomong dan hanya mencoba menggoda nya ! Begitulah yang ada di dalam Fikiran Mami Rebecca sekarang .  " Ya ampun , kenapa sih mami nggak pernah percaya dengan anak ganteng mami ini ? Abian benar - benar melihat lelaki dingin itu menangis ketika Abian ingin menjemput Rebecca di apartemen mereka tadi " Ucap Abian dengan nada serius nya . Dia tidak mungkin berbohong soal masalah ini apa lagi ini menyangkut dengan masa depan sang adik kesayangan nya .  " Benar kah ? Kalau memang benar demikian itu tanda nya Dylan memang sangat mencintai Rebecca ! Karena laki - laki akan menangis jika itu berhubungan dengan wanita yang sangat lelaki itu sayangi " Ucap Mami Rebecca lembut seraya menatap mata sang suami . Mami Rebecca kembali teringat masa muda nya dulu ketika sang suami berjuang sangat keras untuk hubungan mereka berdua dan suami nya itu sudah sering kali menangis karena takut kehilangan diri nya .  "  Apa kah kau juga merasakan cintaku saat itu pada mu sayang ? Mengingat aku yang sudah berapa kali menangis karena takut kehilangan mu " Ucap Papi Rebecca mencoba menggoda sang istri cantik nya .  " Tentu saja sayang , aku sampai sekarang sangat teramat berterima kasih kepada Tuhan karena memilih mu untuk menjadi pasangan hidup ku sekarang " Ucap Mami Rebecca seraya mengecup pipi sang suami dengan mata yang berkaca - kaca .  " Astaga !! Apa - apaan ini ? Bisa - bisa nya kalian menodai mata ku dengan kemesraan kalian ? Apa kah kalian tidak memikir kan perasaan anak kalian yang tampan ini ? " Ucap Abian yang tidak menyangka kedua orang tua nya akan bermesraan di depan seorang jomblo seperti nya . Apa kah kedua orang tua nya tidak bisa mengerti diri Abian yang sangat iri dengan keuwuan mereka itu ? .  " maka nya kamu cari pacar juga dong !! Adik kamu aja udah ada ini malah kamu sudah tua tapi masih sendiri apa kah kau tidak malu ? Ha ha ha " Ucap Papi Rebecca mencoba menggoda sang anak yang saat ini sedang melirik nya kesal . Lelaki paruh baya itu sangat yakin kalau anak nya itu sedang menahan kekesalan nya dapat di lihat dari wajah nya  dan itu membuat papi Rebecca ingin sekali tertawa .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD