Chapter 36

1077 Words
Abian yang merasa kesal akhir nya meninggal kan kedua orang tua nya ...  " udah ah ! Abian ke kamar aja malas banget bian ngelihat kemesraan kalian berdua mana di katain lagi " Ucap Abian seraya menaiki anak tangga untuk menuju kamar lelaki itu .  " Dih , gitu aja ngambek kamu " Ucap Papi Rebecca seraya tertawa . Mami Rebecca yang melihat hal itu hanya bisa menggeleng - geleng kan kepala nya pasal nya hal iu sangat sering terjadi di rumah mereka .  " suka banget sih ngegodain anak sendiri " Ucap mami Rebecca seraya mencubit perut sang suami .  " maaf sayang ... soal nya lucu aja ngelihat anak itu ngambek . " Ucap papi Rebecca di sertai dengan cengiran nya .  Pagi hari yang cerah di kota new York , terdengar suara burung yang seolah - olah sedang bersahutan saat ini . Sinar matahari sudah menembus jendela kamar apartemen Dylan dan Rebecca dan itu berhasil membuat gadis yang tengah terlelap itu terbangun dari tidur nya .  Rebecca yang mulai terbangun mengerjab kan mata nya dan mulai terduduk di atas kasur sambil merenggang kan tangan nya . Rebecca kembali teringat dengan hal yang terjadi semalam mengingat tidak ada Dylan di samping nya saat ini .  Rebecca pun masuk kekamar mandi untuk membersih kan diri nya dan segera keluar dari kamar untuk mencari tau di mana keberadaan kekasih tampan nya itu . Namun betapa kaget nya Rebecca ketika dia membuka pintu orang yang sangat dia cintai itu ternyata terlelap di sana dan itu membuat nya merasa sangat bersalah .  Dylan yang terganggu dengan suara pintu yang di buka akhir nya terbangun dari tidur nya dan Dylan langsung tersenyum ketika lelaki iu melihat siapa yang ada di hadapan nya saat ini .  " sayang ... " Ucap Dylan seraya berdiri dan memegang tangan kekasih cantik nya .  " apa yang jamu lakukan di depan pintu ? Mengapa kau tidur di sini ? " Ucap Rebecca dingin . Entah mengapa ego dalam diri nya belum juga mereda .  " aku menunggu mu sayang .. aku sudah bilang kalau aku tidak akan kemana - kemana " Ucap Dylan seraya mengelus tangan Rebecca yang sedari tadi lelaki iu genggam sambil menatap dalam mata Rebecca .   Rebecca hanya menatap sekilas mata Dylan yang saat ini sedang menatap nya lekat . Ekspresi pria itu seperti biasa nya yaitu menunjuk kan air sedih seperti sebelum - sebelum nya saat lelaki iu sedang bertengkar dengan Rebecca . Mungkin itu adalah mekanisme alam yang  seorang laki - laki punya untuk membuat orang lain yang ada di hadapan nya lemah dan luluh untuk menuruti apa yang lelaki tampan itu ingin kan . Rebecca sangat tau kebiasaan Dylan itu maka dari itu Rebecca berusaha untuk tidak menatap mata Dylan lebih lama . Wanita cantik itu hanya menatap nya sekilas lalu mengalih kan pandangan nya ke arah lain . Jika gadis itu menatap mata Dylan lama sudah bisa gadis itu pastikan kalau dia dalam hitungan detik akan kembali luluh dan melupakan apa yang terjadi semalam .  " Becca sayang aku mohon Maafin aku ... aku tau aku salah tapi sungguh aku tidak bermaksud untuk melukai harga diri mu sayang " Ucap Dylan memohon dengan suara seraknya dan ini sudah Rebecca duga mengingat kebiasaan lelaki itu sekarang yang dapat di katakan sangat sensitif dan sering sekali menangis .  " kamu tau Dylan aku sudah pernah bahkan sering sekali mendengar kalimat itu sebelum nya dan yang sekarang juga sama " Ucap Rebecca dingin . Kali ini Rebecca mencoba untuk sedikit tegas dengan Dylan . Wanita itu hanya tidak ingin kejadian kemarin terulang kembali di hubungan mereka hanya karena Rebecca yang mudah sekali di bodohi dan sangat mudah luluh dengan lelaki yang ada di hadapan nya saat ini . Dylan yang mendengar omongan Rebecca itu sempat mengernyit kan alis nya bingung dan juga takut di saat yang bersamaan . Jujur saja saat ini perasaan takut kan kehilangan Rebecca begitu besar ...  “ aku sangat teramat mengerti apa maksud mu sayang tapi aku sangat mohon padamu untuk kali ini saja . Maaf kan semua omongan aku semalam dan aku berjanji tidak akan mengatakan hal itu lagi pada mu sayang . Tidak akan pernah lagi ! “ Ucap Dylan mantap . Lelaki itu memang rela melakukan hal apapun demi mendapat kan maaf sang pujaan hati . Dylan sangat tau jika Abian melihat nya seperti ini pasti sahabat nya itu tidak akan berhenti menertawakan nya namun hal itu tidak menjadi masalah untuk Dylan asal gadis nya tetap berada di sisi nya dan tidak pergi meninggal kan nya lagi .  “ apa kah saat kau mengatakan hal yang menyakitkan itu semalam kau tidak memikir kan bagaimana perasaan ku ketika mendengar nya ? “ Ucap Rebecca sinis seraya menatap mata sang kekasih tajam .  Wajah Dylan saat ini sangat menyedih kan dan entah mengapa hal itu sangat menyakiti hati Rebecca . Melihat pria nya yang seolah - olah ingin mengeluar kan It mata nya membuat gadis itu tidak tega dan sangat ingin memeluk lelaki itu namun lagi - lagi ego nya mengalah kan nya . Gadis itu melihat penampilan Dylan saat ini , pria itu sangat berantakan entah itu baju nya bahkan rambut lelaki itu sekarang sudah sangat acak - acakan . Melihat hal seperti itu bahkan Rebecca yang dalam keadaan marah sekalipun masih tidak bisa mengabaikan hal itu karena itu membuat hati wanita itu sangat hancur .  Perasaan Rebecca untuk memaaf kan lelaki yang sangat dia cintai itu semakin besar namun jika dia memaaf kan lelaki itu sekarang maka lelaki tampan itu tidak akan pernah belajar dari kesalahan nya dan akan melakukan hal yang sama lagi ke depan nya karena Rebecca sangat paham dengan sifat kekasih tampan nya itu . Jika orang pertama kalai melihat Dylan dia akan menilai kalau Dylan itu adalah lelaki dingin yang sempurna namun kenyataan nya Dylan adalah orang yang sangat teramat sensitif dan juga kekanakan dalam berperilaku dan itu kadang membuat Rebecca gemas .  Rebecca yang tidak mau berlama - lama di hadapan lelaki itu karena takut akan luluh akhir nya menjalan kan kaki nya menuju dapur karena saat ini wanita itu sudah sangat kelaparan mengingat semalam wanita itu melewatkan jam makan malam mereka dan tentu saja ada Dylan di belakang  wanita itu seraya terus menerus memanggil nya dan menggumam kan kata maaf .  “ Sayang kamu mau kemana ? Maaf kan aku ... tapi aku mohon jangan pernah menyerah pada ku ... jangan pernah tinggal kan aku lagi karena aku “ Ucap Dylan lirih seraya masih terus mengikuti langkah gadis  nya . Sungguh saat ini Dylan sangat menyesal mengatakan hal itu semalam . 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD