Inge bersorak gembira ketika mendapat hadiah berupa tas bermerek dari Arman. Dia langsung memeluk Arman erat-erat, hingga tanpa sadar mengucapkan bahwa dia mencintai Arman. “Aku bukan kekasihmu, Inge.” “Haha … maaf, Arman. Tapi kita, ‘kan—“ “Ya, aku tahu. Aku memang membutuhkanmu.” Inge yang bahagia langsung menggunakan tas baru itu dengan memasukkan barang-barang pribadinya ke dalamnya, lalu meletakkan tali ke bahu sambil berlenggak lenggok di depan cermin yang ada di sisi dinding restoran. Hari ini adalah hari ulang tahunnya dan dia mengajak Arman makan malam bersamanya. Entah kenapa perasaan Arman tidak karu-karuan saat melihat Inge berdiri dengan wajah puas di depan cermin. Pikirannya justru tertuju ke Fira yang mati-matian bekerja. Dia merasa bersalah, tapi dengan cepat dia tepis