Vivian POV Untuk pertama kalinya, Prima mengundangku ke rumahnya. Dia tinggal sendirian di sebuah rumah daerah kompleks perumahan yang asri. Salah satu fakta yang sempat membuatku terkejut, tidak menyangka bahwa orang seceroboh Prima bisa hidup sendirian selama ini. Aku bahkan merasa waswas, menunggunya membuka pintu rumahnya. Takut-takut kalau isi di dalamnya sangat jorok. "Yuk, masuk!" Tapi ternyata aku hanya terlalu khawatir. Sebab saat ia mengucapkan satu kalimat itu dan kami melangkah masuk bersama, pemandangan yang terlihat masih wajar. Tidak ada pemandangan bak tempat pembuangan sampah seperti kekhawatiranku tadi. Hanya ada sedikit jaring laba-laba di sudut ruangan dan pakaian kotor berserakan, termasuk celana dalam dan dapur kotor tanpa tersisa satu pun alat makan bersih. Ditamb