Tangan Arletha gemetar setelah melontarkan kebohongan demi memuaskan tuduhan mantan pacarnya. Satu sisi berharap River tidak akan marah. Di sisi lain, ingin segera keluar dari situasi yang membuatnya muak. Di mana Baskara seperti tidak punya rasa bersalah dan seakan masih memiliki hak atas apa yang Arletha jalani. “Arletha …” Baskara kehilangan kata-kata. Arletha mengulas senyum sinis dengan kedua mata berkaca-kaca karena menahan emosi. “Rasa penasaran kamu sudah terjawab, kan? Sekarang apa lagi?” “Secepat itu? Dan dengan pria yang seperti ini?” Dalam keadaan seperti ini, seragam kebanggaan yang dikenakan Baskara seakan tidak ada artinya. Dulu selalu mendapat pujian dari Arletha atas karir yang dicapai. Dan semuanya memang harus berakhir akibat kesalahannya. “Kenapa? Memang ada masala