22. MEMBUNGKAM MULUT SI PERUSAK SUASANA

1709 Words

Arletha tengah menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di kamarnya. Memperhatikan pakaian serta riasan yang sedang dikenakan. Memastikan tidak ada lipstik yan berantakan. Tidak lupa mengibaskan rambutnya yang sengaja digerai demi terlihat semakin cantik. Sebuah senyum pun muncul, sebagai tanda jika puas dengan penampilannya. Malam ini Arletha mengenakan pakaian yang cukup kasual. Atasan hitam dengan outer tipis berwarna putih, serta dipadukan dengan rok di atas lutut berwarna cokelat. Dan tentu saja sneaker putih sebagai alas kaki yang nyaman untuk menonton konser. “Hei anak gadis, kenapa centil sekali? Memangnya kamu mau pacaran sama Mas River?” Membayangkan isi kepalanya, sontak membuat Arletha merasa geli. “Jangan sampai lupa diri. Ingat, kamu pergi sama temannya papi.” Pikiran l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD