9. Allergy

2097 Words

Mencurigai sesuatu bukanlah bencana, semua itu dirasakan Nathan sejak dia mendapat sinyal Tristan menekan tombol pada alat pendengaran. Nathan pun tidak akan diam saja, dia menyewa beberapa anak buah lain untuk mengawasi Tristan, juga rupanya seorang pembunuh profesional pun telah didapat. "Aku tidak ingin kau membunuhnya," Nathan melihat-libat sebuah lukisan yang sedang dipamerkan. "Bawa dia padaku, dan … Aku yang akan mengurusnya! Tapi, itu kau lakukan jika memang sudah mulai berbuat macam-macam!" "Baik, Tuan. Saya akan lakukan!" ucap seorang pria bernama Doran. "Dan … Kau masih ingat apa peranmu?" Nathan memastikan lagi. Doran mengangguk lagi. "Ya, saya masih ingat dengan baik Tuan Nathan." "Bagus!" lalu Nathan segera memberi kode pada dua anak buahnya untuk segera pulang. Sedangk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD