"Heaah.." Tratap.. tratap.. tratap.. tratap.
lari kuda sekencang-kencangnya.
"Sangat kencang raden berkuda menggenggam pedang di tanganya, terlihat ia hampir mendekati para prajurit yang mencambuki rakyat jelata, bersiap ia merurunkan pedang, sontak para prajurit melihat sosok raden dan terperangah, tapi terlambat.
" Craaazzz.. Aarrrggh.. suara sayatan, dan jeritan pedang mengiris d**a perut ke lima prajurit yang sedang mencambuki rakyat. dengan sekejab mereka tumbang tak bernyawa menggelepar-gelepar di atas tanah. "Raden arya berhenti masih di atas kuda, mengelilingi kerumunan rakyat yang berjongkok di atas tanah. "prajurit lainya terhenyak dan yang membuat paling geram adalah sosok panglima sastro boyo yang berada di atas kuda.
"Ayo cepat Pergi kalian, pinta raden kepada rakyat yang sedari tadi berjongkok, dengan tangisan dan keluhan rakyat karena kesakitan menahan bekas cambukan, mereka segera pergi dan berlalari menjauh dari mereka.
" Huahahahaha !
tawa sastro boyo di depan raden arya.
akhirnya muncul juga kamu pangeran.
sangat sinis ia bicara seakan-akan dia yang terkuat.
"Panglima. " Aku perintahkan kamu sekarang kembali ke istana. teriak raden arya kepada sastro boyo.
"Pulang. " Huahahahahaha !
"Ingat pangeran kamu bukanlah siapa-siapa sekarang. saya kemari hanya ingin membawamu pulang.kata sastro boyo mengejek. semakin geram raden arya atas perkataanya. lalu sastro boyo mengambil gulungan kertas yang terselip di selingkar pinggangnya, dan melemparkannya ke arah pangeran.
"ini.. wuuz...! (lemparan surat)
Tap. (tangkapan surat)
"Pangeran arya sangat was-was menggenggam surat itu,tanganya mulai membuka dan membaca gulungan itu, matanya mulai membelalak mengamatinya, bibirnya gemetar dan sangat geram, beberapa kali menatap sastro boyo dan membaca kembali, "iya mulai meremas-remas surat itu dan melemparkanya di tubuh salah satu mayat prajurit yang telah mati.
"Huahahahahaha..! tawa pangeran sangat keras." cuh..! meludah pangeran di hadapan sastro boyo dan pengikutnya. "Jadi tugasmu kesini hanya ingin menghabisiku, "Sudah cukup tangguhkah kamu sastro boyo?
"Kata pangeran mengejek.
" Hahahahaaha..! "hey pangeran. "kamu hanya seorang pangeran yang tidak memiliki ilmu kanuragan, tak lain hanya seorang peliharaan istana saja. "Huahahaha..
" Banyak bicara.
"wuzz.. " wuzz.. "wuzz.. "TAP..
lemparan 5 pisau mengenai prajurit di samping sastro boyo, namun lemparan yang di arahkan ke tubuh sastro boyo tertangkap olehnya.
"ke empat prajurit itu seketika tumbang ke tanah, dengan cepatnya pisau yang di lemparkan menembus jantung spontan membuat prajurit itu tumbang seketika, sastro boyo geram melihat prajuritnya mati, wajahnya semakin murka, deru nafasnya mendesis seperti ular.
" Heah...! teriak arya gede melaju pergi dengan kuda hitamnya.
"Ayo kejar..! perintah sastro boyo kepada seluruh prajuritnya, " segera mereka berkuda mengejar arya gede yang sudah tak terlihat di balik pepohonan memasuki hutan. "Di tengah hutan masih di lereng bukit lawang sewu aksi kejar-kejaran itu terjadi, "beberapa kali arya gede menghindari serangan tombak, dan anak panah yang hampir mendapatkan dirinya. "satu panglima dan 40 prajurit terus mengejar arya gede dengan geramnya, "Sampailah arya gede di tengah hutan yang jauh dari keramaian,tempat yang di kira cukup untuk bertarung bagi arya gede, ia berhenti dan membalikan kudanya mereka pun berhenti dengan jarak 20 meter dari arya gede yang sedang menunggang kuda, "arya gede bersiap menggenggam pedang di tangan kanannya. "Tanpa waktu lama arya gede berdiri di atas kuda dan melompat berputar menginjakan kakinya di atas tanah.
"Bunuh dia..! perintah sastro boyo kepada prajuritnya, " 40 prajurit itu segera berteriak menyerukan geraman mereka ingin menghabisi sang pangeran. "Arya gede berlari hanya dengan sebuah pedang, prajurit itu pun sama sepertinya.
tap.. tap.. tap.. (berlari)
crazz..
crep.. heah.. crazz.. craz..
heah.. heah.. crep.. argh..
argh.. argh.. bug..
cras.. bug.. bug..
"Tebasan demi tebasan, pangeran arya gede melibas mereka satu persatu,Sangat hebat dan sangat biasa pangeran tak gentar menghadapi 40 pasukan yang ingin membunuhnya,berkali-kali pangeran menghindar dari serangan tombak dan pedang, hingga dia sampai terpojok menangkis mereka satu persatu dengan kehebatan nya, tapi pangeran cukup kewalahan menghadapi prajurit yang cukup kuat, berlari mundur pangeran langkahnya mendapatkan sebuah batu lalu menapakan kaki kananya melompat di udara, turun ia dari udara menapakan kakinya dan berjongkok, jurus itu yang di sebut ilmu meringankan tubuh, sekiranya ia sudah menjauh ia memasang kuda-kuda mempersiapkan ilmu yang sudah di pelajarinya yaitu jurus angin membelah langit, dan barang siapa terkena kibasan angin dari pedang sang pangeran maka ia akan terbelah seketika.
"prajurit itu berlari kencang dengan persiapan tombak dan pedang, pangeran sudah bersiap menunggu mereka menyerang.
" tratap.. tratap.. tratap.. (gemuruh langkah berlari prajurit)
"ayo.. bunuh dia.! "seruan salah satu prajurit." Seketika prajurit hampir mendapatkan pangeran dengan jarak 5 meter."
"Mati kalian." "WUUZZZZZ.. "BLAAAR...!
" Teriak pangeran melanjarkan tebasan angin Horizontal ke arah prajurit yang menyerang.
"craz.. craz.. argh.. craz.. craz.. arg.. arg.. arg.. arg.. " Argh.. craz.. craz..
tebasan angin dari pedang itu, membuat mereka tumbang satu persatu. "Dan tanpa tersisa para prajurit seluruhnya mati seketika.
"Mata panglima sastro boyo membelalak yang sedari tadi berada di atas kuda menyaksikanya,gemetar bibir dan tubuhnya, dia berfikir kenapa bisa seperti itu, ilmu itu adalah ilmu dari resi samudra langit,dan belum ada tandinganya, dari mana pangeran arya gede mendapatkan ilmu itu. "rasa geram sastro boyo berubah seketika menjadi rasa takut, bersiap ia mengayunkan pelana kudanya. "Heah.. "dia berlari bersama kuda yang di tungganginya. "Mata pangeran arya gede masih teramat geram melihat ia yang tadi sesumbar kini malah ia pergi, dengan cepat kilat pangeran arya gede menarik pisau di kakinya dan melemparkan pisau itu ke arah tubuhnya.
"wuzz.. creep.. Argg.. "pisau menancap di bahu panglima sastro boyo yang membuat ia berteriak namun ia masih berlari dengan ketakutanya. " pangeran arya gede tidak tinggal diam, segera iya melompat dan naik di atas kuda dan mengejar panglima sastro boyo. "kuda hitam pangeran arya gede memang bukan kuda biasa dengan cepatnya kuda itu sudah berada tepat di belakang panglima sastro boyo. "bersiap pangeran dan melompat mempersiapkan tendangan di tubuh sastro boyo.
"Heaah.. wuzz.. " BUUGH".
"Siuuut.. " Dug.. krskrskrskkrsk.
lompatan pangeran arya gede mengenai punggungnya yang membuat panglima sastro boyo terjatuh terguling-guling di tanah.
"terlentang pangeran Sastro boyo mencoba berdiri, " Begh. "pangeran arya gede menginjakan kakinya ke tanah yang sedari tadi melayang di udara, "Pandanganya sangat geram gemetar bibirnya menggengam erat pedang di tangan kananya, berjalan ia mendekati panglima sastro boyo selangkah demi selangkah.
"Tunggu pangeran. "kata panglima sastro mulai berdiri memberi isyarat di depan pangeran arya gede.
"ayo hadapi aku sastro boyo, teriak geram pangeran arya gede." Di mana nyalimu? ejeknya.
"wuz.. tap. "serangan pisau ke arah wajah pangeran arya gede namun tertangkap olehnya. " Dengan cepat panglima sastro boyo menarik pedang di selingkar pinggangnya berlari menebaskan di kepala arya gede.
"Heah. geram suara besar sastro boyo menyerang dengan melompat cepat.
"Wuzz.. tang.. sresek.. tang.. tang..
heah.. tang, tang, tang, sresek.
" Buagh.. "Argh.. seranga sastro boyo tertangkis oleh pedang pangeran arya gede. "Sangat membabi buta sastro boyo berkali-kali menebaskan pedang ke tubuh pangeran arya gede namun tidak sedikit pun melukainya. "Namun yang terjadi adalah beberapa kali panglima sastro boyo terkena tendangan hingga sampai ia kelelahan, "Darah masih menetes di punggung sastro boyo. ia berlari kembali menebaskan demi tebasa, namun tetap saja pangeran sastro tidak bisa melukainya.
"Heah.. " Buuagh.. terdangan pangeran arya mengenai kepala bagian kiri sastro boyo hingga membuat ia tersungkur ke tanah, begitu ia ingin berdiri, mulai kembali pangeran arya gede menendang dirinya di bagian d**a hingga ia terpental sampai dengan jarak 3 meter. "Hoek.. panglima sastro boyo muntah darah seketika memegangi d**a, pangeran arya masih berdiri dengan wibawanya menunggunya bangkit.
"Cuma itu saja kemampuanmu sastro boyo? ejek pangeran di depanya." Mata sastro boyo berubah menjadi mata ketakutan yang luar biasa. "beberapa kali meludahkan sisa darah yang terus keluar dari kerongkongan nya.
"jadi cuma seperti ini kehebatan sastro boyo yang melegenda. ejek kembali sang pangeran. " Benarkah kamu cukup sakti? "Cuh.. ejek pangeran meludah.
"Banyak bicara kamu pangeran. teriak sastro boyo membuang pedang di tanganya, ia menarik sebilah keris dari selingkar pinggangnya, menghadapkan sisi keris itu di wajah memejamkan mata, " terjadi sensasi desiran angin berhembus menerpa tubuh pangeran arya gede, "Pikir pangeran arya energinya cukup kuat, tapi tidak sebanding dengan kemampuan keris miliknya. "terjadi kembali keris yang di pegang sastro boyo bersinar menjadi merwarna merah darah,matanya cepat mulai terbuka yang ia sedari tadi memejamkan mata lalu melemparkan energi merah itu ke arah pangeran arya gede.
"Wuzzzzzz.. " Blaar..!
wuzz.. wuzz.. "Blaar..!
"Serangan energi itu terus menyerang dan cukup membuat pohon, tanah batu yang terkena serangan energi itu meledak hangus terbakar.
namun pangeran arya gede berhasil menghindarinya dengan melompat ke kanan dan ke kiri dan terbang melayang dengan ilmu meringankan tubuh miliknya. Kata hati pangeran "sudah cukup" .dengan cepatnya pangeran arya gede menebaskan kibasan angin dari jarak jauh ke arah panglima sastro boyo, dia memang cukup lihai menghindar, tapi serangan-serangan dari pedang itu sanggub menebas tubuh sastro boyo hingga tangan kananya terputus.
"Crasss.. Aaaaaaarrrghhh..
tanganku..! tanganku.. Argh.. panglima sastro boyo mengerang kesakitan, keris yang di pegangnya, itu pun jatuh beserta tanganya yang terputus,Darah mengucur deras dari sebatas lenganya.tanpa ampun pangeran arya gede berlari menghantam tubuh sastro boyo hingga jatuh ke tanah. "BRUUUGH.. " pangeran arya gede berjalan mendekati panglima perang itu, Genggaman pedang masih berada di tangannya,sorot matanya terus mengamati sastro boyo yang sudah tak berdaya memegang tanganya yang terputus. "bukan pangeran arya gede jika ia tidak membunuhnya. "MATILAH KAU.
"Craaas.. ayunan pedang memenggal kepala sastro boyo.
"tergeletak seketika kepala panglima besar sastro boyo, dengan mata membelalak mulut menganga, sebenarnya panglima sastro boyo sangat terkenal dengan ilmu kebalnya, namun hanya dengan sekali tebas lewat pedang pangeran arya gede dia mati. " Pangeran arya gede mengangkat kepala sastro boyo, segera ia mengikatkan kepala itu di pelana kuda milik sastro boyo dengan rambutnya yang panjang.
"Heah.. puk..! tepukan di badan kuda sastro boyo, dan kuda itu berlari sekencang-kencangnya hingga tak terlihat masuk ke tengah hutan, kuda itu sendiri yang tak lain tujuanya adalah kembali ke istana TIRTOSARI.