Bukan Salah Arumi

1645 Words

“Ramainya, Kak ...” “Katanya sih, di sini memang selalu ramai. Kakak juga baru pertama ke Gudeg Yu Djum.” “Benarkah itu?” “Hmmm, Kalau lagi kepengen gudeg ya tinggal minta Ibuk buat masakin.” “Enaknya jadi Kak Rumi. Gak pernah khawatir kekurangan gizi.” Arumi terkekeh mendengar ucapan Dinda. “Di rumah kamu yang masak malah Chef, Din. Mana bisa kekurangan gizi?” “Hehe ...” Elang memesan makanan lebih dulu karena sudah mengeluh lapar sejak dalam perjalanan. Arumi dan Dinda dengan sabar menunggu. Kalau untuk urusan makanan, Elang sangat rewel sekali. Pesan makan saja banyak maunya seperti yang dilakukannya saat ini. “Kak, semuanya enak. Pilih saja satu-satu, nanti kalau nggak habis Dinda dan Kak Arumi bantuin buat habisin.” “Memangnya kalian bisa menampung?” “Jangan remehkan daya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD