Hazanah membawa kopi untuk sang suami. Sedangkan Rafiz sudah terlelap, Hazanah menghela nafas lalu membuka sepatu sang suami dan memperbaiki posisi tidur Rafiz. Hazanah membulatkan matanya penuh ketika Rafiz menariknya dan alhasil jatuh ke d**a bidang Rafiz yang kini sedang mengeratkan pelukannya. Kehangatan menyeruak begitu hebat, hujaman lembut itu terus saja membuat jantung Hazanah berdetak tak karuan. "Siapa bilang aku gak bisa membahagiakannya? Aku bisa dan akan ku lakukan." gumam Rafiz dalam tidurnya, membuat Hazanah mengangkat sebelah alisnya karena heran dengan apa yang di maksud Rafiz. Hazanah terbangun dari pelukan sang suami, sedangkan Rafiz berbalik memeluk bantal gulingnya. Membuat Hazanah tersenyum kecil melihat cara tidur sang suami. Hazanah berjalan menuju sofa. Dan, me