Aku dan Ocha berjalan menyusuri keramaian, Ocha tidak mengajakku berbelanja di supermarket, tapi ia mengajakku berbelanja di pasar seperti biasa, karena Ocha memiliki sifat yang sama denganku, sama-sama biasa berhemat dan lebih suka hal yang sederhana.
"Ca, kamu mau belanja apaan, sih, di sini?" tanyaku.
"Belanja bahan makanan, Anah,"
"Untuk anak yatim?"
"Gak hanya untuk anak yatim, sih."
"Kalau untuk anak yatim, aku akan mesan catering aja dari restoran, mereka itu harus spesial, Ca, kamu kan tahu, apa yang tadi aku bilang." ujar Hazanah.
"Baiklah, kita belanja keperluan rumahku aja, ya,"
"Hem ... baiklah."
Aku dan Ocha kembali berjalan menyusuri setiap sudut pasar, aku melihat Jenab sedang berdebat dengan seorang penjual.
"Ca, bentar, ya, itu kayaknya Bi Jenab," kataku, berjalan
