"Ini sudah siap, Mbak. Jangan mengelak lagi," bisik Steve yang kemudian mulai menyibak pengaman satu-satunya milik Sela. "Jangan, Dok! Aku takut ada yang melihat. Tolong jangan, Dok!" ucap Sela seraya menahan dirinya. Namun, ketika jemari Steve bergerak liar, wanita itu tak lagi mampu menolak. Suaminya tidak pernah melakukan ini. Saka juga sudah tidak lagi mendekatinya. Lantas, ketika ada kesempatan begini, apakah ia harus mengelak? Batin Sela berbanding terbalik dengan hasrat yang memuncak. Ia tak bisa menolak. Bahkan ketika Steve bersiap membuka kaki Sela lebar-lebar. Namun, ketika penyatuan hampir terjadi, ketukan di pintu terdengar. Steve bergerak cepat menutup celananya. Sementara Sela bangkit dari brankar dan masuk ke kamar mandi. "Ya, masuk!" ucap Steve pada seseorang yang ad