Dengan nafas memburu dan tatapan tajam menghujam. Lelaki itu menatap wajah Aara yang mulai kemerahan. "Apa kau tahu sekarang apa kesalahanmu?" tanya Angga lagi disana. Dan saat iru Aara hanya menggeleng, lalu gadis itu teringat jika ia tidak tahu kesalahannya, takutnya hukuman yang akan ia dapatkan akan lebih parah dari yang saat itu ia alami. Akhirnya ia pun mengangguk beberapa kali dengan nafas yang masih terengah-engah. "Apa?" tanya Angga lagi disana. "Maaf mas aku meninggalkanmu...itu semua...karena mas mempunyai kak Fiona...dia lebih sempurna mas...dia..." ucap Aara tertahan lagi karena lagi-lagi Angga mendaratkan ciumannya kembali, rontaan Aara saat itu tidak berarti untuk kekuatan kedua tangan kekar Angga disana. Hingga akhirnya Aara memberanikan diri menggigit bibir bawah Angga