Hukuman

1051 Words
Happy Reading.... _________ Sebuah tas terbang melewati pagar tak lama seorang cowok terlihat melayang melompati pagar beton tersebut. Begitu berbalik akan mengambil tasnya cowok itu terkejut. "Eh buk Desy?" ucap nya canggung ketahuan jika dirinya terlambat lagi. Guru perempuan itu menggelengkan kepalanya saat tas milik King nyangkut di kepala guru perempuan berbadan gempal itu. "Ikut saya" King langsung di geret menuju ruang bk. "Kamu itu satu bulan udah buat berapa kali kekacauan ha!. Orang tua kamu emang gak ngedidik kamu di rumah!" guru itu sempat berbalik menatap King yang menggaruk kepalanya tanpa rasa bersalah. "Ini sudah 10 kali kamu terlambat, 8 kali bolos dan 5 kali berantem" sambil melanjutkan langkahnya guru itu memarahi King si bandel. "Emang kamu gak bosen!" maki nya tapi saat guru perempuan itu berbalik King sudah tidak ada di belakangnya. "Dasar bocah nakal awas ya kalo ketemu tak kasi kamu hukuman yang berat" ibu guru bernama Desy itu nyaris mengeluarkan asap lewat telinga saat menghadapi kenakalan King. _____ "Jangan ngerokok di sekolah" Tasya merebut rokok di tangan King dan membuangnya. "Eh gue punya salah apa sama elo. Gue mau rokok atau mau jungkir balik sekalipun kan bukan urusan lo" ucap King. "Tapi di sekolah itu di larang ngerokok apalagi ngerokok itu bahaya tau" "Ck! Sok peduli banget deh lo" ejek King mencibir. "Oh ternyata kalian berdua bolos disini!" Seru ibu guru Desy. King malah melambaikan tangan menyapa guru yang terkenal dengan kegalakannya itu. "Kalian berdua ikut saya" perintahnya. King mengerling nakal ke arah Tasya seperti mengatakan 'rasain lo juga kena' Kini mereka duduk berhadapan dengan Bu Desy, guru berbadan gemuk itu menatap King "Kamu sudah sekolah di sini selama lebih dari satu tahun itupun kamu lolos ke kelas dua dengan nilai pas pasan. Jika kamu seperti ini terus semua guru sepakat buat tidak kasi kamu naik kelas" Ucap ibu Desy. "Bagus dong! Sekalian aja bu keluarin saya dari sekolah kan dengan begitu ibu gak perlu kasi saya nilai" jawab King dengan santainya. Ibu Desy tersenyum miring "oh tidak semudah itu mengeluarkan kamu dari sekolah ini anak muda. Sebagai gantinya kamu harus membersihkan ruang olah raga dan cat dinding perpustakaan" ucap bu Desy tegas. "Cuman saya doang yang di hukum bu? Dia juga kan bolos kelas" King menunjuk Tasya. "Iya bu saya juga di hukum gak papa" ucap Tasya sambil tersenyum. "Okelah. Hukuman kamu yaitu awasi King pastikan dia benar benar mengerjakan hukumannya" "Yes!" sorak Tasya senang. Dan King kaget. "What! Hukuman macam apa itu?" protesnya. "Oh iya lupa. Karena kamu selalu bikin masalah ibu tambahi hukuman kamu. Setiap pulang sekolah Tasya akan belajar bareng kamu dan Tasya harus selalu kasi tau ibu setiap kali King mengerjakan tugasnya" "Siap bu" Tasya memberikan hormat sangking senangnya di beri hukuman seperti itu. Jarang jarang dia menjadi pengawas dadakan seperti ini apalagi untuk mengawasi cowok ternakal satu sekolah. King memutar bola matanya malas. ___ "Itu di sana masih ada kasi masuk lagi yang rapih" seru Tasya sambil menunjuk bola basket dan volly yang berserakan di lapangan indoor itu. King mencebikkan bibirnya sambil memasukkan bola ke dalam keranjang. Tasya sendiri duduk di salah satu kursi dengan sebuah buku tengah ia baca. "Woy!" Panggil King. Tasya menurunkan buku yang menutupi wajah nya. "Heh gue punya nama. Bukan woy!" sahut Tasya. "Gue gak peduli siapa nama lo. Yang pasti gue udah selesai, sisanya buat lo aja" King melemparkan bola yang dia pegang hingga memantul tak tentu arah. Tasya mengejar King. "Eits.. Belum selesai hukuman lo" Tasya menghadang langkah King. Cowok itu mengambil langkah lain ke sebelah Tasya untuk melewati cewek itu. "Bodo amat" sahutnya ketus. "King!" panggil Tasya. Cowok itu berhenti dan berbalik malas menatap Tasya. "Apaan lagi ha?" Tasya mengulurkan tangan, alis King terangkat sebelah. "Kemarin kan gue belum kenalin diri secara resmi. Sekarang kenalin gue Tasya" ucap Tasya. King berdecih mengabaikan uluran tangan Tasya. "Emang gue peduli" ucap nya kemudian pergi meninggalkan Tasya. Tasya diam di tempat dia tidak bisa menghentikan King. Cowok itu mulai berjalan menjauh, Tasya hanya bisa menatap bahu lebar King sampai anak cowok itu tidak terlihat. Ke esokan harinya saat tante Diva tidak di rumah Tasya memesan ojek online dan berangkat lebih pagi dari Raja. Sampai di sekolah Tasya menunggu King muncul di tempat biasa cowok itu berada. Saat King datang cowok itu menatap malas ke arah Tasya. Tasya melemparkan senyum manisnya. "PR lo yang kemarin belum selesai" ucap Tasya. King berbalik dan pergi. Saat jam istirahat Tasya menghampiri King yang sedang merokok di belakang sekolah "Lo mesti ngecat dinding perpus" ucap Tasya. King berdiri dan kembali meninggalkan Tasya. Saat pulang sekolah Tasya sudah berdiri di depan kelas nya menunggu King lewat setelah memberi pesan ke Raja jika dirinya ada tugas tambahan. "Waktunya belajar bareng" ucap Tasya. King mendengus "mau nya apa sih nih cewek" gumamnya kesal. Tasya tersenyum dia menarik tangan King menuju perpustakaan dan memberikan beberapa buku pelajaran. "Buat apa?" "Ya Belajarlah b**o" maki Tasya. King terkekeh pelan. "Gue belajar sama elo? Lo kan adek kelas masa mau ngajarin kakak kelas" Tasya memukul kepala King dengan pulpen "mau lo kakak kelas kek, presiden kek, pilot kek atau apalah itu gue gak peduli. Yang gue tau sekarang kepintaran lo di bawah gue jadi kalo mau lebih pintar dari gue lo harus giat belajar" King mendorong kursi dan memakai sweater nya. "Males lebih baik gue cabut duluan ya" katanya. Tasya langsung menarik King agar cowok itu kembali duduk "Belajar atau gue laporin ke guru" "Ngancem gue nih ceritanya?" Tasya mengangguk. "Ck! Males banget gue belajar bareng cewek kayak lo" ucap King mengejek. King kembali duduk mengambil pulpen dan bukunya mulai belajar sesuai dengan apa yang Tasya tunjukkan. Mula mula tasya mencontohkan cara kerja dan rumus sebelum King mengerjakan sendiri. "Ini apaan?" "Itu rumus pitagoras. Ya ampun ini anak kok kayak ginian gak tau sih. Ini tuh kayak gini" Tasya menjelaskan kembali, King mangguk mangguk dan mengerjakan lagi. Tasya masih dengan telaten menunjukan apa yang tidak King ketahui. Cowok itu banyak protes namun Tasya berusaha tetap sabar. "Ini. Di sini cuman ada n kenapa bisa jadi 5?" tanya King. "Kamu tinggal masukin rumus yang ini ke sini lalu bagi dengan yang ini" Tasya menunjukkan cara kerja nya lagi. King mengangguk dan menulis apa yang Tasya jelaskan. Ckreekk.. Cowok itu mendongak "ngapain lo foto foto?" "Buat di kirim ke buk Desy sebagai laporan" Jawab Tasya seadanya. King mencebikkan bibirnya. "Udah sore pulang aja ya lanjut besok lagi" saran King. Cewek di sampingnya melihat jam hp menunjukan pukul 16.05 "Oke deh. Jangan lupa tugas lo yang lain belum selesai" "Ah jadi cewek bawel banget deh" gerutu King sambil mengambil tas nya dan pergi meninggalkan Tasya sendiri di dalam perpus. Cewek itu menggelengkan kepala sambil membereskan buku bukunya. "Lo bakal jadi anak baik nantinya. Liat aja" gumam Tasya tersenyum jahat. _________ Komen juga ya gengs Lopeyuuu ❤❤❤❤ INSTAGRAM (ig) : VIO.HIL
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD