"Bawel! Lo di dalem kan!" Teriak Raja dari balik pintu kamar Tasya.
Cewek yang baru saja keluar dari kamar mandi itu membuka sedikit pintu kamarnya dan hanya memperlihatkan kepalanya saja.
"Ngapain?" katanya.
"Nanti lo pake baju yang rapih ya soalnya mama bilang kita harus datang ke acara ulang tahun perusahaan" ucap Raja.
"Oke" dan Tasya menutup kembali pintu kamarnya tanpa banyak bicara lagi.
Raja bersiap menunggu Tasya di ruang tamu tak lama cewek itu muncul dengan gaun biru muda di padukan dengan flat shoes dan tas kecil berwarna putih tulang.
Sejenak Raja terpesona tapi segera mengubah ekspresi wajah nya menjadi datar kembali.
"Lama banget sih jadi cewek" ucap Raja menggerutu.
Tasya hanya mencebikkan bibir nya. Hari ini ia malas berdebat dengan Raja.
Mobil Raja mulai melaju ke salah satu gedung di mana pesta di selenggarakan. Tiba di sana tante Diva langsung menghampiri sambil tersenyum ramah.
"Kamu cantik banget malam ini sya" Pujinya. Tasya tersenyum tipis di puji seperti itu.
"Ayo ke sana, sebentar lagi ada pertunjukan tarian" tante Diva membimbing Tasya ke salah satu kursi mengabaikan Raja yang sedari tadi ada di belakang Tasya.
"Berasa gue yang jadi anak tirinya" gumam Raja melihat mama nya malah lebih akrab dengan Tasya.
Tasya duduk di salah satu kursi yang menghadap langsung ke panggung. Tasya melihat pertunjukan tari di atas sana tapi matanya justru tanpa sengaja melihat hal lain. Bola matanya membulat.
"Tante Tasya mau ke toilet bentar ya" Pamit Tasya. Tante Diva mengangguk.
Cewek itu kemudian mencari makhluk yang terlihat oleh matanya tadi. Dia tidak mungkin salah lihat, jelas jelas tadi dirinya melihat sosok King ada di pesta yang sama.
Matanya melihat ke kanan dan kekiri sampai sebuah tepukan di pundaknya mengagetkan Tasya.
"Lo nyari gue lagi. Heran deh di mana mana kok mesti ada elo ya?" ucap King sekaligus bertanya.
Tasya tersenyum "Wah ternyata beneran elo. Gue kira tadi liat orang yang mirip doang, dandan kayak gini keren loh" Tasya mengacungkan kedua jempolnya.
King yang memakai pakaian ala ala korea itu malah memalingkan wajah nya.
"Sya!" Panggil Raja, cowok itu kemudian menatap King yang juga menatapnya.
Kemudian King menatap Tasya "Lo kenal?" sambil menunjuk Raja.
Tasya mengangguk "Gue sama dia-"
"Sodara jauh" sahut Raja dengan nada ketus menyela kata kata Tasya. King mengedikkan bahu masa bodo dan pergi meninggalkan mereka berdua.
"Heh pamitnya ke toilet taunya malah pacaran"
"Ngapain lo nyariin gue" kali ini yang mengatakan kalimat itu bukan lagi King melainkan Tasya.
"Kalo gak tiba tiba ngilang mama gak mungkin nyuruh gue buat nyariin lo"
Tasya berjalan melewati Raja dan masuk ke ruang pesta lagi.
"Lagian siapa juga yang pacaran. Gak usah ngada ngada deh buat cari gara gara sama gue" ucap Tasya tanpa sekalipun menatap Raja.
Cowok di belakangnya menggerakkan bibirnya tapi tidak bicara. Mencibir kedekatan King dan Tasya.
Tasya mulai merasa bosan di acara itu, dia melihat Raja yang sibuk dengan hp nya sedangkan mama Raja juga sibuk berbicara dengan wanita seusianya, papa Raja apa lagi. Mereka sibuk dengan dunianya masing masing dan Tasya mulai merasa terabaikan.
Kakinya menginjak kaki Raja di bawah meja. Cowok itu mengalihkan matanya dari layar hp menuju ke arah Tasya. Cewek itu mengode dengan kepalanya mengajak Raja keluar dari area pesta.
Raja menggeleng dan Tasya kembali menginjak kaki Raja membuat cowok itu sedikit kesal.
Tasya mengetik pesan untuk Raja yang ada di depannya.
"Gue bosen"
Raja terlihat kembali menatap hp nya lalu menatap Tasya lagi, dan cewek itu membaca pesan dari Raja.
"Lo keluar aja ntar gue susul"
Kemudian Tasya berdiri dari duduknya dan pergi menuju roof top dia mengirimkan pesan pada Raja tentang posisi nya sekarang.
Di roof top Tasya bisa melihat lampu lampu menyala dari ketinggian yang ia tempati sekarang. Angin menyapu wajahnya dan menerbangkan rambut hitam nya yang halus.
Tidak lama terdengar suara deheman Raja, cowok itu berdiri tepat di samping Tasya dan melihat ke bawah di mana keindahan kota bandung terlihat dari sana.
"Indah ya di liat dari sini" ucap Tasya "cocok buat ilangin jenuh" sambung cewek itu.
Raja melihat wajah Tasya yang mulai memejamkan mata menikmati hembusan angin malam. Melihat itu ujung bibir Raja terangkat membentuk lengkungan.
Cukup lama mereka hanya berdiri tanpa mengatakan apa-apa, tapi tanpa mereka ketahui ternyata yang ada di roof top bukan hanya mereka berdua.
King tersenyum miring sambil menghembuskan asap rokoknya.
_______
Tasya mengangkat timba cat di depan King lengkap dengan kuasnya. King memutar bola matanya malas.
"Gue itu sekolah bukan buat jadi tukang kuli bangunan" protes cowok itu sembari berkacak pinggang.
Tasya menjawab dengan kedikan bahunya "Kalo lo gak suka buat masalah mungkin gak bakalan di hukum. Udah cepat buruan kerjain"
"Ck! Males banget ngerjain kayak gitu" King berbalik dan pergi.
Tasya menghembuskan nafasnya.
Saat pulang sekolah Tasya sudah berdiri di manapun King akan melarikan diri dari Tasya. Cowok itu memalingkan wajah dengan jengkel.
Tasya menarik cowok itu ke perpustakaan, mengajari pelajaran yang sempat cowok itu tinggalkan. King sempat mengabaikan dan dengan beraninya Tasya mengetuk kepala cowok itu dengan pulpen.
King merasa geram tapi dia tidak bisa memukul cewek alhasil dengan terpaksa mengikuti pelajaran yang Tasya jelaskan.
Saat tidak mengetahui jawaban dari soal di buku, King memukul meja yang berhasil membuat Tasya kaget.
"Soal apaan nih gak jelas banget!"
Tasya memijit kepalanya yang tiba tiba pening "yang gak jelas bukan soalnya tapi maindset lo!" maki Tasya ikut kesal, cewek itu mengusap dadanya mencoba sabar.
Selepas belajar bareng King, Tasya berjalan bareng melewati koridor menuju pintu gerbang. Namun di depan sana sudah ada dua orang lain menghadang King.
"Eh akhirnya keluar juga si jagoan kita" ucap salah satu dari cowok tak di kenal itu. Di lihat dari seragamnya mereka bukan dari sekolah yang sama.
"ngapain sih kalian datang kesini? Mau cari gara gara lagi sama gue?" Ucap King dengan nada menantang.
Salah satu cowok di depan King menatap Tasya "Widih cantik juga pacar lo"
"Bukan pacar Gue" sahut King dengan nada malas.
"Kalo gitu buat gue aja" Cowok tadi menarik tangan Tasya yang langsung di tendang oleh King.
"b******k! Berani banget lo kurang ajar sama gue" maki cowok yang King tendang tangannya. Tasya bergerak mundur beberapa langkah.
"Urusan kalian sama Gue gak usah cari masalah sama cewek" King melemparkan tas nya ke tanah sebelum meninju pipi kiri cowok yang akan menyerangnya.
"Ck! Katanya bukan pacar tapi kok lo peduli?" ejek cowok satunya lagi.
"Gak usah banyak bacot sini lo kalo berani" tantang King.
Kedua cowok yang tadi mengeroyok King, mereka saling baku tinju. Tasya tidak bisa lari, bergerak dari tempatnya pun sepertinya enggan, cewek itu hanya menutupi mulutnya dengan telapak tangan melihat betapa bringasnya King saat berkelahi.
Dua orang tadi jatuh ketanah, King berdecih mengejek.
"Kayak gitu doang mau coba lawan gue" katanya sombong.
Ujung hidung tasya berkedut melihat kesombongan cowok di depannya ini.
_______
To be Continue
Hulaaa jangan lupa komen ya XD