Geraldo, dengan sepasang bibir tertutup rapat—memperhatikan sosok pria yang melangkah masuk ke dalam kamarnya. Napas pria itu tertarik dan berhembus sama pelan. “Apa kamu datang ke sini untuk merawatnya?” Kepala Geraldo berputar ke arah sosok perempuan yang duduk di samping sang adik. “Setelah mengungkap perasaan cinta?” Alice menelan susah payah salivanya. Ibu satu anak itu mengangkat kepala, membalas tatapan pria yang kini berhenti melangkah di ujung bawah ranjang. “Jangan berpikir kalian akan bisa bahagia bersama. Karena aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.” sorot mata dingin itu menusuk tepat ke manik mata sang istri. Kedua tangan yang berada di dalam saku celana sudah terkepal dengan sendirinya. Sepasang rahangnya saling menekan kuat. Susah payah Alfonso menahan diri untu