chapter : 10

2068 Words

"Kamu nggk mau turun?" suara Vier terdengar dari luar. Risa menghela nafas lalu membuka pintu mobil. Matanya mengerjap beberapa kali. Apa ini rumah Vier? Rumah dia sendiri atau rumah orang tuanya? Risa masih belum bisa mengerjapkan mata saat sudah didalam rumah. Satu kata untuk Vier. Kesepian. tolong jangan mengira aku akan mengatakan luar biasa. Rumahnya memang luar biasa. Tapi dia, sudahlah. Kayaknya dia kesepian tinggal dirumah ini. Maksudnya, ya rumahnya ini sangat luar biasa mewah dan aku yakin sangat besar. Tapi, dia tinggal dengan siapa disini? "Kalau kau mengira aku kesepian karena rumah besar, selamat kau salah." Risa terkejut dan refleks mengerjap dua kali. Dasar pria diktator. "Siapa yang punya fikiran seperti itu. Sok tau," Risa mencibir. Ah, mungkin dia punya kekuatan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD