Pindah

1961 Words

Makan malam kali itu berjalan sebagaimana biasa, hanya sepatah dua patah kata yang terlontar sebagai obrolan. Marisa banyak memberi perhatian pada suaminya agar bisa makan dengan baik pascasakit kemarin. Berkali-kali Pierro tersenyum melihat tingkah istrinya yang sangat posesif. Hingga Marcell berucap membuat perhatian semua orang terpusat padanya, "Kami mau pindah ke apartemen." Terlebih Ay yang segera mengernyit tak siap dengan pernyataan itu, sekaligus tak setuju. "Kenapa harus ke apartemen? Rumah ini terlalu sepi kalau kalian pindah." Marisa keberatan. Tapi Pierro menggenggam tangan istrinya, memberi tatapan agar tak terlalu ikut campur urusan anak-anak mereka. Mengingatkan Marisa pada malam pertama di rumah sakit beberapa hari lalu. "Mungkin mereka bisa lebih leluasa tinggal di a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD