Emosi yang Labil

1151 Words

Ari berencana mengajak Ellin jalan-jalan ke Malioboro sore hari setelah ia pulang dari Pemancingan Betri. Sayang sekali, apa yang ia rencanakan gagal total setelah menerima telepon dari Nay. Ia menelepon seseorang untuk mengantarkan pesanan ke rumah, alih-alih datang ke pusat toko. Rencana romantis yang ia bangun telah ambyar sekarang. Tidak ada pilihan selain kembali ke Jakarta secepat mungkin. Sugeng sudah bergegas masuk ke rumah saat ia memarkirkan sepeda motor di depan rumah. Melihat sang menantu yang tertegun lama di atas jok motor, kernyitan Sugeng tampak menebal. Ia memanggil Ari lantang, “Le, nunggu apa? Ayo masuk!” Ari membalasnya dengan anggukan sopan, tapi ia masih ragu hendak masuk ke dalam rumah. Rasanya terasa gamang bila harus bertatap muka dengan Ellin yang mungkin menga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD