Hari mulai malam. Selepas maghrib Safira keluar bersama si kembar. Seperti biasa Safir menggendong mereka berdua, ia tau mereka bisa jalan hanya saja Safir merasa tidak aman apalagi melewati jalan raya. Safira ingin mencari ATM terdekat untuk cek saldo. Setelah mengunci pintu iapun pergi namun baru selangkah dua orang berbadan tinggi dan tegap. "Hai, mau kemana?" Tanya salah satu dari mereka. Safira menatap mereka datar dan tak bersahabat. Inilah Safira ia tidak suka terbuka dan berbaur sama orang baru. "Atm." Jawab Safir setelah itu pergi berjalan kaki. "Ikutin kah?" Bisik mereka lalu teman disampingnya menggeleng. "Gak usah." Balasnya. Sepanjang jalan Safira termenung. Ia tidak ingin merepotkan keluarga Arthur dan lelaki itu pantas memiliki wanita baik dan cantik. Ia juga tidak ingi