2 :: Party ::

1053 Words
Anne dan Loise sudah sampai di salah satu perumahan mewah di kawasan Beverly Hills, Anne yang merasa takjub lalu mengamati halaman luas rumah mewah itu sejenak lalu mengikuti Loise yang masuk ke dalam rumah. Loise lalu menyapa beberapa temannya dan mengenalkan Anne. Wajah cantik Anne menarik perhatian beberapa tamu pria yang ada disana tapi penampilannya yang terlihat payah di kalangan para wanita disana menatapnya dengan tatapan mencemooh. “Jangan perdulikan tatapan mereka,” kata Loise dan Anne tersenyum mendengarnya. Ini yang sangat disukai Anne terhadap Loise, sahabatnya itu akan selalu mendukung dan menyelamatkannya dari perasaan rendah diri dan orang-orang yang mencemoohnya. Lalu tidak lama Loise berpelukan dengan sang pemiliki pesta dan tidak lupa Loise mengenalkan Anne, wanita yang terlihat sangat cantik dan menggunakan gaun mahal di depan Anne itu memberikan senyuman tipisnya kepada Anne dan memperkenalkan diri sebagai Emma Howard. Anne yang tidak terlalu suka pesta dan keramaian lalu mengatakan kepada Loise dia akan berada di sudut depan rumah itu dan Loise mengangguk setuju, dia berjanji akan menemui Anne setelah pesta ini selesai. Saat disana Anne melihat satu orang pria yang sedang mengamati ponselnya dia menyapa sedikit dan pria itu tidak menjawabnya hanya fokus kepada ponsel yang dia lihat. Anne tidak memiliki ponsel dan dia duduk di sofa itu bingung harus berbuat apa, tidak lama matanya menatap sebuah majalah dan dia bersyukur atas itu. Pria yang tadinya berdiri kini ikut duduk di sofa sebelahnya membuat Anne bergeser ke kanan sedikit memberikan jarak antara mereka. “Oh hai aku Leo,” ujar pria itu dan Anne tersenyum mengulurkan tangannya. “Aku Anne.” “Kau teman Emma atau ?” tanya pria itu menatap Anne penuh pertanyaan karena dibenaknya dia tidak pernah melihat Anne berada di lingkungan kampus mereka. “Oh aku temannya Loise,” jawab Anne dan Leo sepertinya mengerti dia tersenyum dan mengajak Anne berbincang-bincang kecil. “Kau tidak ikut bergabung disana ?” tanya Anne yang penasaran kenapa Leo tidak ikut bergabung bersama teman-temannya. “Tidak, aku tidak terlalu suka keramaian seperti ini jika bukan karena Emma adalah sepupu ku aku tidak akan datang.” Dari penjelasan itu Anne tahu Leo adalah sepupu dari si pemilik pesta bukan hanya teman satu kampus. Anne melihat jika Leo adalah pria yang sangat sopan dan sangat enak untuk di ajak berbicara pasti banyak wanita yang menyukai pria ini pikir Anne. Di tengah perbincangan mereka itu ternyata satu orang pria mendekati mereka. “Leo,” sapa pria itu membuat Leo langsung berdiri dan memeluk pria yang sudah berumur di dekat mereka itu. “Dia kekasih mu ?” tanya pria itu lagi dan Leo menggelengkan kepalanya dan mengatakan mereka baru bertemu di pesta itu. Anne pun memperkenalkan dirinya dan pria itu terlihat mengamati dirinya membuat Anne sedikit tidak suka dengan tatapan mata pria itu. “Baiklah silahkan nikmati pestanya,” kata pria yang bernama Levin itu. “Itu adalah ayah kandung Emma, dia adalah sumber kemewahan yang dimiliki wanita itu saat ini.” Anne mengangguk mengerti ternyata dia sudah bertemu pria kaya raya yang sering Loise ceritakan sebagai salah satu pengusaha terkaya di dunia. Leo meminta nomor ponsel Anne setelahnya namun karena Anne belum bisa memiliki ponsel dia mengatakan yang sebenarnya membuat Leo mengetahui kalau Anne bukan dari kalangan atas seperti mereka yang hadir di pesta ini tapi tidak masalah bagi Leo karena dia suddah terpikat oleh senyum Anne yang begitu menarik baginya. Leo mengatakan suatu saat dia akan menemui Anne dan Anne mengangguk setuju, Anne juga mulai menyukai Leo selama mereka mengobrol. Setelahnya Loise datang dan mengatakan mereka harus segera kembali karena kekasihnya meminta segera bertemu dan Anne menuruti Loise meninggalkan pesta itu meski pesta tersebut belum usai bahkan acara pemotongan kue baru saja di lakukan. “Apa semua baik-baik saja Loise ?” tanya Anne yang khawatir dengan sahabatnya itu. “Ya semua baik-baik saja, hanya jika dia sudah meminta bertemu aku tidak bisa menolaknya.” Anne tersenyum mendengar jawaban Loise itu, dia mengira sahabatnya itu sudah sangat jatuh cinta. Anne kemudian bertanya kepada Loise tentang Leo yang bersamanya tadi dan Loise mengatakan kalau Leo adalah pria popular di kampus mereka dan dia adalah pria yang baik mendengar jawaban Loise itu hati Anne sedikit tenang ternyata dia tidak salah menyukai pria dan senyuman kecil muncul di wajahnya tanpa di sadarai oleh Loise. Anne sampai di rumahnya dan Loise segera menemui kekasihnya, Loise mengatakan kalau besok malam dia akan mengajak Anne untuk pergi bersamanya namun Anne menolak karena dia harus bekerja besok malam. Anne memang bekerja di sebuah bar untuk membiayai kuliahnya sendiri jadi dia tidak bisa pergi bebas kapan pun dia mau, ada tanggung jawab yang harus dia lakukan setiap harinya. Rose yang membukakan pintu untuk anaknya tersenyum setelah melihat Anne yang kembali. “Mana Loise ?aku berpikir kalian akan pulang larut malam.” “Tadinya begitu namun Loise harus segera menemui kekasihnya.” “Dia sudah memiliki kekasih ?” tanya Rose penasaran dan Anne mengangguk. “Kekasihnya sepertinya orang yang kaya terlihat dengan mobil bagus yang Loise bawa tadi.” “Kau memperhatikannya mom ?” tanya Anne dan mereka saling melempar senyuman satu sama lain. “Loise sepertinya memang beruntung.” Anne bergumam dan Rose memeluk anaknya itu. ***** Levin merasa sangat bosan di pesta anaknya itu, dia ingin menggoda beberapa wanita yang mungkin bisa dia kencani mala mini namun demi menjaga nama anaknya dia menahan hasrat itu sehingga dia hanya bisa melampiaskan dengan minum. Emma sang putri mendekatinya dan berkata kalau dia ingin dibuatkan pesta kelulusan yang sangat mewah nantinya dan Levin tidak masalah dengan hal itu membuat sang putri sangat bahagia dan memeluk Levin. Karena acara sudah selesai Levin berkata dia harus kembali dan Emma menyetujuinya, dia memeluk ayahnya itu sekali lagi dan mengantarkan Levin sampai di mobilnya. “Jangan terlalu banyak minum dad, aku menyayangimu.” Emma mengatakannya dan dia melihat Levin tersenyum kepadanya. Emam tidka benar-benar tulus mengatakannya, semua tidak lebih karena kado super mewah yang diberikan Levin malam ini kepadanya. Sebuah yach yang harganya tentu sangat fantastis, Emma bisa memamerkannya kepada teman-temannya. Sementara Levin di dalam mobilnya terus bertanya dalam hati apa dosa yang dia lakukan dulu sehingga Miranda mengkhianatinya dan membuat hidupnya hancur seperti sekarang. Dia sangat merasa kesepian dan juga iri melihat kebahagiaan Miranda dengan suami barunya, sementara dirinya hanya terus menerus hidup dalam kesepiaan dan kekosongan yang entah kapan akan berakhir. bersambung....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD