Bab 13

2114 Words

Waktu magrib pun tiba, Mas Rangga kemudian membangunkanku dengan menggoyangkan pelan bahu kananku. “Dek bangun, Udah magrib gak boleh tidur.” Terdengar suara sayup-sayup memenuhi telingaku, aku mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mataku. Mas Rangga tersenyum menatapku dengan posisi duduk di tepi ranjang. Hampir setengah hari aku tertidur setelah pulang dari Rumah sakit. Ini membuat rasa pening di kepalaku sedikit berkurang dan tubuhku terasa lebih baik. “Jam berapa sekarang Mas, kok sudah magrib?” tanyaku datar. Lalu merubah posisi menjadi duduk dan bersandar di kepala ranjang. “Sudah jam 6 lewat, Dek.” Balas mas Rangga singkat. “Mas gak Sholat di mesjid?” Tanyaku lagi. “Enggak, hari ini Mas Sholat di rumah aja,” jawab Mas Rangga. “Aku ikut Sholat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD